Sabtu, H / 27 April 2024

Istri Gubernur Jabar Sampaikan Pesan Penting Kepada Ribuan Anak & Remaja Bandung yang Ikut Sanlat dari Baznas Jabar-ESQ

Jumat 31 Mar 2023 15:38 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, BANDUNG - Di Bulan Ramadhan 1444 H, ada sekitar 1.800 anak dan remaja mengikuti pesantren kilat Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jabar bersama Amaizing Quran dan ESQ di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung.

Pesantren kilat ini dibagi menjadi dua kategori, yakni kategori kids untuk usia 6-11 tahun dan kategori remaja usia 12-16 tahun. Pelatihan dari ESQ ini dilaksanakan selama 2 hari 29-30 Maret 2023. Untuk kids dipandu oleh Coach Tika, sedangkan teens oleh Coach Sandi. Mereka berdua adalah trainer dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian.

Ribuan peserta pesantren kilat ini berasal dari berbagai sekolah di Bandung dan sekitarnya, misalnya SMPN 16, SMPN 27, SMPN 44, SMPN 14, SDN Sukaluyu, SDN Cikutra, dan SDN Ciujung.





Istri Gubernur Jabar, Atalia Praratya Kamil, pun turut hadir memberikan semangat kepada para peserta pesantren kilat ini.

Menurutnya, generasi muda khususnya remaja perlu perhatian dan bimbingan yang terarah agar mereka memiliki karakter positif yang kuat.

"Ini adalah inisiasi luar biasa dari Baznas Jabar bersama dengan ESQ. Jadi saya melihat bagaimana anak-anak ini belajar untuk mencintai Al Quran. Selain itu mereka juga belajar untuk menjadi generasi yang tangguh di masa yang akan datang, mereka dibekali agar bisa membentengi dirinya dari hal-hal negatif, agar mereka bisa menjawab tantangan masa depan," kata Atalia.

Sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Jawa Barat (Jabar), Atalia Praratya mengatakan, setiap lembaga, instansi, maupun elemen masyarakat memiliki peranan vital dalam menciptakan generasi berkualitas di masa yang akan datang.

Dia pun berpesan kepada para generasi muda ini untuk mulai membentengi diri sendiri supaya tak mudah tergoda oleh hal-hal yang melanggar syariat Islam.

"Ya, saya bersyukur dengan adanya pesantren kilat yang digelar rutin setiap tahun dan ini sudah tahun ketiga."

"Mudah-mudahan bisa terus dilakukan di tahun-tahun berikutnya dengan melibatkan peserta yang lebih banyak lagi."

"Saya juga berharap Ramadhan ini menjadi momen buat mereka menjadi insan yang lebih baik dengan menjadikan agama sebagai dasar pegangan untuk hadapi tantangan masa depan," katanya.





Ia juga berharap agar anak anak dan remaja tersebut menjadi anak yang soleh, ada di dalam 4 kriteria yang dirindukan syurga yaitu baca quran, menjaga lisan, sedekah, dan puasa. Dijaga semuanya agar mampu membawa orangtua ke Surga kelak.

Sementara itu, Ketua Baznas Jabar, Anang Jauharuddin mengatakan perihal kegiatan apa saja yang dilakukan.

"Pada hari pertama, peserta diberi materi menghafal Alquran semudah berzikir yang diisi oleh Ustaz Ambiya dan tim Amaizing Quran. Salah satu keutamaan menghafal Alquran ialah seorang penghafal dapat memberikan mahkota untuk orang tuanya," katanya.

Hari kedua dan ketiga diisi dengan pelatihan dari  ESQ (Emotional Spiritual Quotient) agar mampu menggali potensi diri dengan menstimulus kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).

Melalui training ini, kata Anang, anak-anak dan remaja akan dipandu, dibimbing, dan dimotivasi untuk menjadi pribadi berkarakter unggul, mandiri, dan berprestasi.

"Kami harap para peserta akan terdidik untuk mengedepankan hati nurani sehingga menjadi generasi yang teguh dalam menjaga aqidah Islam, tulus dalam berperilaku sosial, serta taat beribadah."


<more>


Dikatakan olehnya, Sanlat Ramadhan kali ini mengusung tema 'Mahkota Cahaya' harapannya, para remaja akan semakin termotivasi menjadi penghafal Al Quran hingga menjadi generasi yang berprestasi dengan karakter islami.

"Semoga pesantren kilat Baznas Jabar ini meninggalkan pesan untuk meningkatkan kesadaran sejak dini untuk menyisihkan harta guna bersedekah dan di kemudian hari anak-anak bisa menjadi muzaki," ujarnya.





Setelah acara selesai, adapun testimoni yang diberikan dari para peserta.

Mereka mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuatnya bahagia. Suasana pelatihannya di luar ekspektasi. Karena menurut mindset mereka sebelumnya mengatakan kalau Sanlat itu akan "boring" namun ternyata seru.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA