Selasa, H / 19 Maret 2024

Membeli Bahagia untuk Indonesia

Selasa 16 Apr 2019 16:41 WIB

Author :M. Nurroziqi

Ilustrasi

Foto: bbc

Oleh : M. Nurroziqi

ESQNews.id - "Apa kita pulang Indonesia saja? Biar pun kalah diongkos, kita tetap bisa memilih?" Ini adalah percakapan yang tidak sengaja saya dengar dari seorang ibu yang sedang menelphon seseorang.


Di tengah-tengah antrian di jalan raya depan KBRI Kuala Lumpur yang semakin berjubel, ibu yang sembari menggendong anak kecilnya itu, berbicara dengan suara yang agak keras. Sambil lalu saja, sebab saya yang bertubuh mungil ini harus beringsut di sela-sela lautan manusia.


Pemungutan suara belum dibuka. Tetapi, antrian sudah membludak. Sedang panitia, sejak sebelum Shubuh sudah bekerja keras mempersiapkan semua. Rencana sebelumnya, ada 255 TPS yang akan disebar di wilayah Kuala Lumpur.


Namun, tiba-tiba harus dicentralkan hanya di tiga titik tempat. Kantor KBRI Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia Kuala Lumpur, dan Wisma Kedutaan. Akhirnya, Ahad 14 April 2019, seluruh pemilih yang sebelumnya sudah terdaftar di TPS-TPS, harus menuju tiga tempat itu.


Cuaca cerah, terik mentari mulai meninggi. Antrian semakin banyak, dan lagi bertambah banyak. Sambil menunggu di antara pemilih yang harus bergantian masuk tempat pemungutan suara, mereka yang diguyur panas sinar matahari, yang mengantri di jalan raya, kompak menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan gegap gempita.


Entah dari mana? Entah dari lisan siapa lagu itu mulai dikumandangkan? Tetapi, serentak lagu itu membahana mengiringi suka cita dan cinta atas Indonesia. 


Saya yakin, pilihan mereka berbeda, dukungan dari mereka tidak sama. Namun, mereka satu, Indonesia. Tidak ada yang menghina dan saling menjatuhkan sebagaimana yang terjadi di banyak media sosial. Mereka asyik mengantri. Meski berpanas-panasan, berpeluh keringat, masih keren berselfie dengan wajah sumringah.


Setelah memilih pun, tidak sedikit yang menunjukkan jari bertinta, tanda usai memberikan suara. Mereka yang di halaman gedung KBRI pun, masing-masing simpatisan capres dan cawapres seperti tergerak hati untuk mengelompok dan meneriakkan dukungan mereka. Yang di sini meneriakkan nama capresnya, yang di sana menyanyikan nama pilihannya juga. Penuh irama, suara itu bersaut-sautan. Asyik. Luapan kegembiraan di hati.


Atas semangat mereka, atas ketulusan hati mereka, adakah yang masih tega mendhalimi rakyat Indonesia? Dengan semua yang dilakukan seharian itu, adalah bagian dari usaha supaya Indonesia jauh lebih baik dan maju.


Sedang harapan dan keyakinan, tetap bergantung hanya kepada Allah Swt. Bukan lantaran dipresideni ini, negeri menjadi lebih baik, dan dipimpin itu menjadi kurang baik, atau sebaliknya. Tidak itu.


Sebab, yang menjadikan negeri ini semakin gemah ripah loh jinawi toto tentrem kerto rahardjo, hanyalah Allah Swt. Tidak siapa pun, bukan apa pun. Sehingga, memilih adalah bagian dari ikhtiar sekaligus doa. Selebihnya, Allah Swt yang memiliki kuasa.


Memiliki pandangan yang berbeda, jelas bukan untuk dipertengkarkan. Tetapi, untuk saling dikenali dan diakrabi. Lebih-lebih soal dukung mendukung, ini pun jelas dipengaruhi oleh perspektif cara memandang seseorang, yang seringnya dipengaruhi oleh kenyamanan yang dirasakan diri.


Inilah nilai luhur bangsa Indonesia, ber-Bhineka Tunggal Ika. Yang pasti, manusia tercipta berbeda dengan seabreg kelebihan dan kekurangan. Sehingga, yang semestinya dilakukan adalah saling melengkapi. Memenuhi yang kurang supaya semakin penuh kebaikan, sekaligus mendukung beragam kelebihan untuk mencapai kebaikan dan kebahagiaan bersama.


Marilah kita berseru:

Indonesia bersatu!

Hiduplah tanahku.

Hiduplah negeriku.

Bangsaku, rakyatku, semuanya.

Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya.

Untuk Indonesia.


Semoga, siapa pun saja yang nantikan teramanahi menjadi pemimpin di negeri ini, akan membawa keberkahan bagi seluruh bangsa dan negara Indonesia.


Dan, tidak terjadi lagi saling berseberangan hanya lantaran tidak sesuai pilihan apa yang sudah ditakdirkan Allah Swt. Semoga kita semakin satu, demi NKRI yang kita cintai.


*M. Nurroziqi. Penulis buku-buku Motivasi Islam. Alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya. 

Ingin tulisanmu dimuat di ESQNews.id? Kirimkan ke email kami di [email protected]


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA