Selasa, H / 19 Maret 2024

Presiden Jokowi Terima Mushaf Alquran Tenunan Kain Sutra

Kamis 12 Jul 2018 10:44 WIB

Titin Nuryani

Presiden menerima Mushaf Alquran tenunan kain sutra

Foto: romadaniel


Al Quran ini diberikan kepada Presiden oleh pengusaha Malaysia keturunan Tionghoa Tan Sri Li Kim Yew

ESQNews.id, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menerima Mushaf Al Quran tenunan kain sutra, Rabu. Mushaf sulaman ini dibuat dengan tangan oleh komunitas Muslim Haiyuan, Ningxia, Provinsi Otonomi Khusus Muslim di Tiongkok yang memiliki tradisi kuat dalam menyulam.

“Mushaf ini pertama dan satu-satunya di dunia, hasil sulaman tangan selama tiga tahun, dari benang yang terbaik dan kain yang terbaik. 1 juz kainnya sepanjang 17 meter,” kata Utusan Presiden Untuk Dialog Peradaban Din Syamsuddin, di Istana Negara, Rabu.

Din Syamsuddin mengatakan Al Quran ini diberikan kepada Presiden oleh pengusaha Malaysia keturunan Tionghoa Tan Sri Li Kim Yew.

Bagi Din Syamsuddin, penyerahan Mushaf ini memiliki makna simbolik bagi umat Islam.


Presiden Jokowi didampingi Menag Lukman Hakim Saifuddin dan Din Syamsuddin menerima Mushaf Alqu'ran dari Tan Sri Li Kim Yew (foto: Romadaniel)


Selain datang dari bukan orang muslim yang membiayai sulaman Al Quran, ini juga menjadi pengakuan bahwa Presiden RI selain sebagai presiden negara yang mayoritas muslim di dunia, juga sebagai pemimpin Muslim.

“Islam di Indonesia punya warna sendiri, Islam yang moderat sebagai jalan tengah yang berbeda dengan Islam di negara-negara lain,” kata Din Syamsuddin.

Tan Sri Li Kim Yew menyampaikan, Mushaf Al Quran tenunan ini semuanya sepanjang 450 meter.

Bagi Tan Sri Li Kim Yew, Indonesia adalah negara yang sangat besar dengan mayoritas berpenduduk muslim.

“Islam adalah agama terbaik di dunia. Al Quran sebagai vitamin dan nutrisi jiwa yang tidak hanya bermanfaat bagi Muslim, tapi juga non-Muslim,” tutup Tan Sri Li Kim Yew.

Prosesi penyerahan Mushaf Al Quran ini disaksikan oleh Ketum PBNU KH Said Aqil Siradj, Utusan Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban Din Syamsuddin, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA