Selasa, H / 19 Maret 2024

Apresiasi Pokdarwis Bangkitkan Semangat Kembangkan Potensi Wisata

Rabu 14 Aug 2019 11:23 WIB

Author :Hilda Ansariah Sabri

Remaja desa Guaeria usai menari Yospan, menyambut tamu.

Foto: dok.IST

ESQNews.id, JAILOLO, MALUKU UTARA - Potensi Desa Guareia, Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara sebagai tujuan wisata selam (diving) besar ditunjang kemudahan akses, kata Hilda Ansariah Sabri, Direktur Pariwisata PWI Pusat, Rabu (14/8/2019).

"Dari Jakarta sudah ada penerbangan langsung selama 3 jam 15 menit ke Ternate. Dilanjutkan ke Jailolo dan desa pantai Guaeria sekitar 1 jam perjalanan dengan speed boat, wisatawan sudah tiba di desa wisata Guaeria," ungkapnya.


Berbicara saat melakukan penjurian Apresiasi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Kementrian Pariwisata untuk Pokdarwis Cendrawasih Babua di Desa Guaeria, Halmahera Barat (Halbar), Hilda menambahkan pihaknya berharap para anggota pokdarwis memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan potensi wisata yang berkelanjutan.

"Pokdarwis Cendrawasih Babua yang mengelola desa wisata Guaeria ini sudah masuk nominasi 20 besar nasional dari 15 provinsi yang dinilai oleh tim juri apresiasi terdiri dari akademisi, praktisi dan media (Pentahelix)," tambahnya.

Didampingi juri lainnya yaitu Sugeng Handoko, praktisi dari Desa Wisata Gunung Api Nglanggaren, Jogjakarta dan Husen Hutagalung, akademisi dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti, pihaknya berharap pembinaan dari pemerintah daerah terus ditingkatkan sehingga desa wisata di luar Pulau Jawa ini bisa mengikuti kompetisi ditingkat Asean dan tingkat internasional lainnya.


Fenny kiat, Kadisparda Halmahera Barat.

Lolos masuk nominasi 20 besar tingkat nasional membanggakan sekaligus bukti prestasi Kepala Dinas Halmahera Barat, Fenny Kiat, yang terus mendorong pokdarwis binaannya untuk berprestasi.

Husen Hutagalung menambahkan bahwa sebagai tujuan wisata selam (diving), beberapa spot penyelaman bahkan sudah tersebar di pantai seputar Guaeria sehingga tidak perlu naik kapal lagi menuju spot selam.

"Untuk menciptakan destinasi 'Bali Baru" di Maluku Utara ini yang dibutuhkan adalah pelatihan tata kelola organisasi dan pembagian tugas siapa melakukan apa dalam struktur kepengurusan Pokdarwis sehingga mampu mengelola aset wisatanya secara berkelanjutan," kata Husen Hutagalung.

Perubahan mindset dibutuhkan agar semua stakesholder setempat dapat memahami keindahan alam bawah laut yang dimiliki harus dikelola  dengan konsep sustainable tourism, tambahnya.

"Efek domino atau dampak berganda dari pariwisata  sangat luas dan dapat memberdayakan perekonomian masyarakat secara langsung. Oleh karena itu sustainable tourism yang sudah dirasakan manfaatnya akan terus didukung dari dan oleh masyarakat.

Juri yang juga praktisi desa wisata Nglanggeran, Sugeng Handoko mengatakan pokdarwis yang menerapkan informasi terbuka antara pengurus dan anggotanya akan bisa segera memanfaatkan pengembangan pariwisata di desanya.



Tim juri Apresiasi Pokdarwis tingkat nasional disambut Fenny, Kiat ( ketiga dari kiri), Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Barat, Kepaka Desa Guaeria Hendrik, Ketua Pokdarwis aparat desa lainnya di dermaga.

"Administrasi dan pendataan kunjungan wisatawan yang datang harus dilakukan dengan tertib dan kontinyu karena semua kebijakan yang diambil perlu mendapat dukungan dari seluruh stakeholder di desa dan mempengaruhi kebijakan perencanaan jangka pendek, menengah dan jangka," kata Sugeng.

Pembuatan paket wisata, kuliner dan produk-produk kerajinan hingga pengelolaan homestay membutuhkan bimbingan hingga mereka mandiri. "Sebagai desa wisata di wilayah Indonesia Timur, potensi Guaeria luar biasa, tinggal dibina secara konsisten oleh unsur Pentahelix termasuk swastanya," ujarnya.

Dia mengaku senang dengan perkembangan desa wisata di luar Pulau Jawa karena akan memeratakan kunjungan wisatawan mancanegara ke seluruh pulau di Indonesia bukan hanya terkonsentrasi di Jawa dan Bali.

Sementara itu Fenny Kiat, Kepala Dinas Pariwisata Halmahera Barat mengatakan pihaknya mengikutsertakan tiga desa wisata di wilayahnya untuk ikut kompetisi Pokdarwis tingkat nasional di Kemenpar.

"Alhamdulilah satu lolos semi final ke tingkat nasional. Saya berharap akan memacu Pokdarwis Cendrawasih Babua yang mengelola desa wisata Guaeria bisa belajar mandiri dan mendorong desa wisata lainnya di Halbar lebih bersemangat lagi," tegasnya.

Hilda Ansariah Sabri yang juga Humas FKA ESQ dan Pemimpin Umum portal berita wisata www.bisniswisata.co.id mengatakan wisman dari AS, Chili, Australia, Malaysia, Filipina sudah datang berkunjung ke Guaeria untuk snorkling dan selam. Tahun 2018 jumlah wisman nusantara yang berkunjung 895 orang dan wisman 670 orang.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA