ESQNews.id, JAKARTA – Ada dua agenda besar yang
diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuasin (Pemkab Banyuasin) yakni
Rekor Muri Mengaji (56.000 orang khatam Al-Qur’an 30 Juz dalam waktu terpendek
yaitu 4 bulan) serta Launching Core Values Aparatur Sipil Negara (ASN)
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,
Adaptif, Kolaboratif).
Perhelatan ini digelar secara online melalui Zoom Meeting
serta offline di Graha Sedulang Setudung Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan.
“Saya adalah orang yang paling bahagia hari ini. Kenapa? Karena kita mampu melaksanakan 2 kegiatan besar sekaligus. Kegiatan yang bersejarah dan sebuah momentum saat kita mendapatkan rekor muri mengkhatamkan Al-Quran 30 Juz dengan jumlah di atas 50.000 orang dalam waktu singkat itu sungguh luar biasa,” terang Askolani Jasi Bupati Banyuasin saat memberikan sambutan.
Dalam paparannya, pria yang dikenal sebagai aktivis 98 (memperjuangkan
Reformasi) itu mengatakan bahwa rekor muri ini tidak akan diraih kalau diri
kita merasa tidak mampu, tidak yakin, dan tidak melibatkan Allah di atas
segalanya.
“Di sini kita membiasakan, mengajak masyarakat untuk mem-booming-kan
Al Quran di Banyuasin ini. Saya juga berikan applause kepada Kecamatan Rambutan
sebagai peraih jumlah hafidz terbanyak yaitu 20 ribu orang. Secara tidak
langsung kita sedang menyaksikan Kuasa Allah dan Izin dari Allah,” lanjutnya.
Sebelum acara dimulai, ia juga memastikan seluruh ASN dan non ASN untuk menghentikan kegiatan di kantor sejenak, lalu datang ke Graha Sedulang Setudung untuk mengikuti 2 kegiatan yang menurutnya penting ini.
Askolani juga menegaskan bahwa 2 agenda ini bertujuan untuk
menindaklanjuti arahan dari Presiden Jokowi tentang reformasi mental (mindset).
“Diharapkan para pimpinan, ASN, dan non ASN semuanya untuk
mengubah mindset atau cara pandang tentang pekerjaan yang diemban saat ini.
Dulu ASN itu ingin dilayani, maka sekarang ASN lah yang melayani rakyat. Karena
zaman telah berubah,” paparnya di hadapan DPRD, Sekda, Camat, Lurah, Penggerak
PKK, Kepada Badan, Kabag Banyuasin, seluruh ASN dan Non ASN serta lainnya.
Menurutnya, orang yang memilih menjadi seorang ASN dalam
hidupnya harus mengabdi kepada bangsa, negara, masyarakat, serta pengabdian
tertinggi yaitu kepada Allah SWT dengan penuh ikhlas, tulus, dan fokus, “Ini
adalah porsinya Pak Ary Ginanjar Agustian dan Pak Iman Herdimansyah dari ESQ.”
Ia mengaku ingin bertemu langsung dengan Founder ESQ Group, Ary Ginanjar Agustian itu, “Ingin suatu saat bisa ngobrol-ngobrol dengan Pak Ary, mau minta atau sharing dari ilmunya Pak Ary. Ilmunya sudah mendunia. Untuk itu sampaikan rahasia-rahasia Allah di hadapan kami semua. Memberikan materi yang seluas-luasnya untuk membawa perubahan yang besar bagi Kabupaten Banyuasin.”
Di sela-sela acara, Andre Purwandono menyerahkan piagam
Rekor MURI kepada Bupati Kabupaten Banyuasin dan berfoto bersama, “Selamat
kepada Kabupaten Banyuasin, semoga ini menjadi inspirasi bagi daerah lainnya
untuk mengubah mindset dari sesuatu yang baik ke arah yang lebih baik lagi.
Kami berharap Bupati serta masyarakat Banyuasin untuk terus bersinergi ke
depannya.”
Kemudian, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kemendagri Sugeng Haryono juga memberikan sambutannya melalui
zoom meeting mewakili Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro.
“Berharap para ASN bisa mengimplementasikan Core Values BerAKHLAK ini dengan sungguh-sungguh dan tekad yang kuat untuk merealisasikan di kehidupan sehari hari. Dan tadi sudah ada Rekor MURI yang bisa menjadi point dalam mendokumenasikan ASN BerAKHLAK serta Employer Branding Bangga Melayani Bangsa,” ungkapnya dengan tersenyum.
Ia juga menghimbau kepada para ASN untuk bereformasi
birokrasi. Mengingat Presiden Jokowi telah membuat 5 prioritas kerja salah
satunya pembangunan SDM, “Ada 3 hal penentu utama keberhasilan reformasi
birokrasi adalah adanya komitmen praktek ASN BerAKHLAK, memiliki roadmap kerja,
serta tim yang solid. Hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan Indonesia Emas
2045, tepat 100 tahun kemerdekaan.”
Sebagai informasi, Kabupaten Banyuasin yang masuk dalam
rumpun Melayu itu mempunyai kebiasaan untuk memberikan pantun di awal dan akhir
kegiatan. Untuk itu, Bupati Banyuasin, Founder ESQ Group dan lainnya saling
bertukar pantun, direspon oleh insan Abdi Negara dengan kata ‘Cakep’ serta
tepuk tangan yang gemuruh.
“Masya Allah, bagaimana saya tidak kagum melihat Banyuasin punya 2 prestasi yang hebat yaitu pembangunan infrastruktur 7 poros di kecamatan serta para hafidz Quran 30 juz. Teringat ada sebuah ayat di halaman pertama buku ESQ yang saya tulis dengan arti ‘seandainya para penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, maka akan Allah limpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi…” tutur Pria yang juga berdarah Palembang itu.
Konsen pada kalimat ‘berkah dari langit dan bumi’ Ary
melanjutkan, “Yang dimaksud dari langit itu adalah khataman Quran 30 Juz dalam
waktu singkat. Tanpa izin darii Allah ini tidak bisa terjadi. Karena jangankan
56 ribu, 1 orang saja belum tentu khatam tanpa se-IzinNya. Sedangkan maksud
dari bumi itu adalah pembangunan infrastruktur 7 poros.”
“Rasanya ini sudah sempurna, saya sampai meneteskan air mata.
Karena dulu saya yakin bahwa suatu saat akan lahir pemimpin-pemimpin yang bukan
hanya di bumi tapi di langit juga. Semoga ini menjadi role model untuk
kabupaten-kabupaten lain di Indonesia,” sambungnya dengan haru.
Tak lupa, Ary juga membagikan ilmunya terkait pembangunan SDM yang sudah disinggung-singgungkan di awal sesi oleh Bupati, Ketua BPSDM Kemendagri, Perwakilan dari Rekor MURI dan lainnya.
“Menurut Warren Buffett, untuk mendapatkan SDM terbaik, temukan 3 kualitas dalam dirinya. INTEGRITAS, KECERDASAN, dan ENERGI. Namun jika yang pertama tidak Anda temukan dalam diri mereka, maka yang kedua dan ketiga akan membunuh Anda,” tutupnya sambil mengacungkan jempol.