Jumat, H / 29 Maret 2024

Selain Membagikan Bantuan Pangan, Tim ESQ Juga Memberikan Trauma Healing pada Korban Banjir Kalteng

Minggu 06 Nov 2022 14:44 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, Pangkalan Bun – Banjir yang melanda wilayah Kalimantan Tengah kali ini tergolong paling parah.


Daerah yang paling parah terendam banjir adalah Kotawaringin Timur, Sukamara, Lamandau dan Kotawaringin Barat.


Selama sepekan terakhir, Kota Pangkalan Bun dan sekitarnya di Kotawaringin Barat, puluhan ribu warga tinggal di pengungsian atau posko-posko penampungan.


<more>


Rumah warga di bantaran Sungai Jelai, Sungai Lamandau dan Sungai Arut pada umumnya terendam hingga 3 meter. Dan seluruh warga di bantaran ketiga sungai ini dievakuasi dan diungsikan di posko-posko aman.


“Baru kali ini dalam hidup saya, banjir sampai ketinggian plafon rumah, ” kata warga yang berada di kota Sukamara.


Hal yang sama dialami warga di bantaran Sungai Arut di Kota Pangkalan Bun. “Kali ini banjir sangat tinggi, dan berlangsung lama. Tidak surut-surut, ” kata warga Mendawai, Pangkalan Bun.




Ribuan rumah warga dan puluhan ribu jiwa kini menantikan bantuan. Baik bantuan pangan maupun bantuan peralatan/perlengkapan untuk sehari-hari.


Salah satu lembaga yang aktif memberi bantuan kepada para korban adalah ESQ Peduli Banjir. Khusus untuk ESQ Peduli Banjir Kalimantan Tengah, mobiliaasi bantuan pangan dan perlengkapan dipimpin oleh H Hamdhani SIP.


H Hamdhani, Mantan anggota DPR-RI tersebut terjun langsung bersama tim ESQ Kalimantan Tengah membagikan berbagai macam bantuan kepada para korban banjir di posko-posko pengungsian.




Selain mobilisasi bantuan pangan dan perlengkapan dalam pengungsian, tim e ESQ Kalimantan Tengah juga memberikan solusi berupa kegiatan Trauma Healing. Yaitu kegiatan untuk memulihkan para korban banjir dari trauma selama dilanda musibah banjir.


Penyembuhan korban dari trauma akibat musibah banjir (trauma healing) ini diberikan kepada anak-anak, ibu-ibu dan juga bapak-bapak. Diantaranya diberikan kepada pengungsi yang ada di Gedung NU dan di GOR Gelora Remaja Desa Kumpai Batu Atas, Kamis (3/11/2022).


Kegiatan trauma healing ini diantaranya mengajak para korban untuk melupakan musibah yang menimpanya. Diantaranya dengan aneka kegiatan hiburan seperti melukis, bernyangi atau juga dengan aneka permainan lainnya.


“Dengan trauma healing ini diharapkan para korban banjir bisa melupakan penderitaan mereka. Sehingga para korban di pengungsian tetap sehat jiwa dan raganya,” kata Hamdhani.




Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA