ESQNews.id, JAKARTA – Telah berlangsung Program Pelatihan
Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggara Negara Berintegritas (Paku
Integritas) di Padang Room The Westin Jakarta pada Kamis 25 Agustus 2022. Untuk
kesekian kali, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) gandeng ESQ untuk memberikan
training motivasi kepada para petinggi khususnya di lingkup Kementerian/Lembaga
Pemerintah ini. Sekaligus memberikan pengantar dan pengenalan tagline paku
integritas.
Paku Integritas batch 3 kali ini, diperuntukkan kepada Para Eselon
1 (Dirjen, Sekjen, Irjen dan lainnya) di Kemendagri, BKPM, DKPP, Kemenperin,
Mahkamah Agung. Serta dihadiri oleh Nurul Ghufron (Wakil Ketua KPK), Wawan
Wardiana (Deputi Dikmas KPK), Dian Novianthi (Direktur Diklat Antikorupsi KPK),
serta para narasumber seperti Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group), Rhenald
Kasali (Founder Rumah perubahan), Erry Riyana Hardjapamekas (Tokoh Pemberantas
Korupsi Indonesia), dan lainnya.
“Mengingat banyaknya persoalan yang silih berganti. Untuk itu
sistemnya kami perbaiki supaya setiap pengelolaan wewenang publik dan pengelolaan
keuangan negara mampu membuat kita semua sebagai penyelenggara negara tidak
korupsi. Salah satu perbaikan sistem itu bisa di design dengan teknologi terkini.
Nah ini yang saya namakan cara eksternal. Namun ini saja tidak cukup, harus
dengan cara internal,” kata Nurul Ghufron saat berada di atas podium.
Pria yang tampak gagah mengenakan jas warna hitam dan dasi merahnya itu menghimbau, “Untuk itu kita juga perlu cara yang kedua yakni secara integritas. Karena integritas itu kontrak kita dengan Tuhan. Orang orang yang disebut tidak berintegritas adalah orang orang yang lupa pada dirinya tentang siapa saya, dimana saya dan mau kemana saya. 2 pendekatan ini tentunya akan disampaikan lebih detail oleh Pak Ary Ginanjar sebagai pakarnya.
Sebagai informasi, di tahun 2022 ini KPK akan mengundang 10
Kementerian untuk mengikuti diklat sebanyak 4 batch. Sedangkan di akhir
tahun, KPK secara khusus akan mengundang para Gubernur Provinsi, para Sekda,
ketua DPRD, PJ Kepala Daerah bersama pasangannya untuk mengikuti program ini.
Salah satu agenda dalam Program Paku Integritas ini adalah mengunjungi Rutan KPK. Itu merupakan puncaknya dari acara ini, karena dilakukan di akhir sesi sebelum pembagian sertifikat dan foto bersama.
“Sore hari nanti kami akan ajak bapak dan ibu untuk merasakan atmosfer di Rutan KPK itu seperti apa. Kalau nanti seandainya ada peserta yang ingin mencoba untuk berdiam diri atau merenung selama 1 atau 2 menit di Rutan itu, kami persilakan,” kata Wawan.
Ia juga bercerita bahwa, “Saya juga pernah mencoba rasakan
sendiri suasana saat di dalam Rutan. Meskipun saya orang KPK nya sendiri, namun
atmosfer yang saya rasakan sangat berbeda dengan di luar.”
Setelah pulang dari Rutan KPK, Ary Ginanjar dalam sesinya memberikan
motivasi sebagai refleksi diri. Dalam kesempatannya ia ditemani oleh Coach
Bramanto Wibisono dan Coach Iman Herdimansyah yang turut serta memberikan
refleksi diri.
Ketika proses refleksi, para pejabat negara itu diminta untuk berdiri dan memejamkan matanya. Kemudian posisi ruangan dimatikan lampunya sehingga menjadi gelap, lalu diiringi instrumental yang mengalun lembut agar lebih nyaman dan rileks. Sehingga harapannya apa yang disampaikan Ary Ginanjar bisa masuk ke dalam hati masing masing individu.
<more>
“Saya hanya membayangkan di hari ini ada satu yang kita
tidak tahu. Allah mengatakan apabila ada 3 dan yang ke 4 itu adalah Allah. Jika
ada 5 orang, yang ke 6 adalah Allah. Jadi saya membayangkan jika di pojok sana
atau di belakang Anda ada Allah yang melihat apa yang Anda lakukan. Dan 1 lagi
adalah nabi. Nabi melihat apa yang kita ucapkan,” tutur Ary.
“Hari ini Anda merasakan betapa cintanya Allah kepada kita semua. Dialah yang Maha Pengasih dan Penyayang. Sekarang lihat di atas kepalamu, seolah ada malaikat yang membawa jubah kejujuran pada dirimu. Lalu ambil jubah itu dan pergunakan. Lihat, dengar, dan rasakan wangi semerbak kejujuran ketika dipergunakan dalam keseharian kita,” sambungnya.
Paska acara dan refleksi diri beberapa orang memberikan testimony
atau ungkapan perasaannya seusai mengikuti agenda dari pagi hingga malam hari
tersebut.
Bambang Hery Mulyono (Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung) mengatakan, “Metode yang dilakukan dalam pelatihan ini apabila diikuti sepenuh hati akan banyak manfaatnya untuk kita melangkah lebih baik lagi. Saya merasakan apa yang digambarkan oleh Pak Ary Ginanjar benar benar membuat saya menjiwai. Sehingga saya bisa merasakan jika melakukan hal negatif misalnya pelanggaran integritas itu akan berimbas kepada lingkungan saya. Saya punya dua orang cucu, saya membayangkan kalau cucu saya memanggil, dan ketika itu posisinya saya kena OTT KPK , itu kan sesuatu yang sangat membuat malu.”
Teguh Setyabudi (Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri), “Setelah dari Rutan KPK, saya tidak bisa membayangkan kalau yang tadinya hidup dengan nyaman dan penuh nikmat, keuangan yang Alhamdulillah luas, begitu banyak aktivitas. Kemudian tiba tiba berada di ruang isolasi yang ukurannya hanya 2x3 antara kamar mandi dengan kamar tidur itu sangat berdekatan. Di sana saya sungguh merenung. Mudah mudahan jangan sampai kita masuk ke situ lagi. Sudah cukup, itu pertama dan terakhir bagi kami khususnya saya. Jadi sebisa mungkin saya menghindari hal hal yang membuat saya masuk ke situ. Terutama dalam hal integritas ini.”
Selain itu, para pejabat negara menuliskan komitmen individu atau perencanaan yang akan dilakukan setelah mengikuti pelatihan ini untuk menunjang kinerja professional mereka.
Hadi Prabowo Rektor IPDN (Kemendagri), “Kami akan selalu mengedepankan integritas dalam pelaksanaan tugas dan menyelaraskan nilai nilai BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) dalam mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat #Bangga Melayani Bangsa.”
Ikmal Lukman (Sekretaris Kementerian Investasi (BKPM)), "Terus menghindari dan menjauhkan diri dari praktik praktik korupsi di lingkungan kerja. Serta membentuk karakter penyelenggaraan negara yang berintegritas sehingga dapat meningkatkan produktivitas ASN yang professional dan inovatif."
Sugiyanto (Bawas MA RI), "Menjaga integritas saya agar tidak turun dalam menghadapi tantangan. Menjalankan tugas sebagai Kepala Badan Pengawasan Mahkamah Agung serta bersedia menjadi Ahli Pembangunan Integritas (API) dan menjalankan Rencana Aksi Sistem Antikorupsi seperti melakukan pembinaan terhadap satker satker agar Aparatur dan hakim meningkat integritasnya. Sedangkan dari pengelolaan SDM nya yaitu menindaklanjuti perjanjian kerjasama (PKS) dengan KPK untuk pertukaran data, hasilnya dapat dilakukan pemeriksaan terhadap terlapor yang selanjutnya dijatuhi sanksi agar menjadi efek jera bagi hakim dan aparatur yang lainnya."