Jumat, H / 29 Maret 2024

Selangor dan Aceh Bahas Kerjasama serta Rencana Pemugaran Makam Raja Muda Nala

Rabu 30 Jan 2019 14:46 WIB

Reporter :Mahdi Andela

Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman dan Ketua Pegawai Eksekutif Perbadanan Adat Melayu dan Warisan Negeri Selangor, Dato’ Paiman Bin Keromo di Balai Kota, Selasa (29/01/2019)

Foto: dok. Humas Banda Aceh

ESQNews.id, BANDA ACEH - Pemerintah Kota Banda Aceh membahas kemungkinan kerjasama dengan Negeri Selangor, Malaysia. Pertemuan yang dipimpin langsung oleh Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman berlangsung di Balai Kota, Selasa (29/01/2019). Dari pihak Selangor, rombongan dipimpin Ketua Pegawai Eksekutif Perbadanan Adat Melayu dan Warisan Negeri Selangor, Dato’ Paiman Bin Keromo.



Dari jajaran Pemko Banda Aceh, turut mendampingi Wali Kota, Staf Ahli Wali Kota, Rizal Junaedi dan Syukri, Kepala Kesbangpolinmas Kota, Faisal, Sekdis Pariwisata, Said Fauzan dan Kabag Humas Setdakota, Taufiq Alamsyah.



Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak membahas kemungkinan kerjasama sister city antara Banda Aceh dan Selangor. Wali Kota Aminullah menyampaikan terimakasih dan  mengungkapkan kebanggaan atas kunjungan delegasi Selangor ke Banda Aceh. Katanya, Malaysia dan Aceh memiliki huhungan sejarah yang kuat.



Dikatakannya, Banda Aceh merupakan ibukota Provinsi Aceh, memiliki luas 61 KM persegi dan terdiri dari 9 Kecamatan dan 90 gampong (desa). Banda Aceh mengandalkan sektor perdagangan, kelautan, jasa dan pariwisata.



Lanjutnya, Banda Aceh sangat terbuka bagi siapapun dan siap menerima pihak-pihak yang ingin berinvestasi, baik investasi di perhotelan, mall, pendidikan, kesehatan maupun sektor jasa lainnya. Bagi investor, Wali Kota memastikan akan membantu mempermudah perizinan.




“Kita sedang gencar-gencarnya menggenjot sektor wisata. Banyak destinasi wisata menarik, seperti Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami, Kapal PLTD Apung dan destinasi menarik lainnya. Ada juga wisata ziarah, makam Syiah Kuala dan makam Sultan Iskandar Muda, Sultan Aceh yang memiliki hubungan baik dengan Selangor,” ungkap Aminullah.



Kemudian, kata Wali Kota, Pariwisata Banda Aceh juga didukung oleh kuliner, kebudayaan dan kesenian. Sebagai mana diketahui juga, Aceh memiliki masakan khas seperti kuah belanga serta aneka makanan khas lainnya. Di bidang kesenian, ada tari Rapai Geleng, tari Saman dan kesenian tradisional lainnya yang sudah mendunia juga menjadi daya tarik wisatawan.



Aminullah berharap, pertemuan ini menjadi awal yang bagus dalam rangka membangun kerja sama serta memperkuat ukhuwah antara masyarakat Banda Aceh dan Kerajaan Selangor. Sementara Dato’ Paiman Bin Keromo juga menyampaikan terimakasih atas sambutan hangat yang diberikan Wali Kota Banda Aceh.



Katanya, Aceh dan Selangor telah memiliki hubungan sejak tahun 1600-an. Aceh dan Selangor pernah saling membantu saat melawan penjajah. Sultan Iskandar Muda pernah membantu meriam saat Selangor berperang melawan Belanda. Sebaliknya, Raja Selangor juga pernah mengirimkan bantuan putra terbaik, Raja Muda Nala ke Aceh untuk membantu Aceh berperang melawan penjajahan Portugis. Sekitar tahun 1795, Raja Muda dari Negeri Jiran tersebut mangkat di bumi Aceh dan dimakamkan di Aceh.



Dalam kesempatan ini, Dato’ Paiman juga memuji pembangunan Banda Aceh dan Aceh yang begitu pesat pasca musibah gempa dan tsunami. Diakhir sambutannya, Dato’ Paiman mengundang Wali Kota berkunjung ke Selangor.



Bahas Pemugaran Makam Raja Muda Nala


Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak juga sempat membahas rencana pemugaran makam Raja Muda Nala. Pihak Selangor saat ini sedang memastikan makam yang berlokasi di belakang Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah adalah makam Raja Muda Nala yang mangkat saat membantu Aceh berperang dengan Portugis.



“Kami juga sedang memastikan kebenaran makam ini. Kalau benar ini makam Raja Muda Nala, rencananya Raja Selangor akan datang kesini,” ungkap Dato’ Paiman. Lanjutnya, Kerajaan Selangor merencanakan akan memugar makam tersebut.




Wali Kota sendiri mengaku setuju dan tidak keberatan dengan rencana pemugaran makam tersebut, namun Wali Kota meminta pemugaran ini dilakukan sesuai dengan ketentuan dan aturan yang berlaku. Kata Wali Kota, perlu ada rekomendasi dari tim Cagar Budaya Aceh sebagai langkah pertama.



Kemudian perlu dikaji undang-undang yang dibolehkan untuk pemugaran makam tersebut. “Kita juga ingin meminta desainnya, kita harap bisa menjadi destinasi wisata baru yang bisa meningkatkan kunjungan wisatawan,” harapnya.



Aminullah juga mengatakan sebaiknya pemugaran ini dituangkan dalam sebuah nota kesepahaman dalam bentuk MoU yang kemudian diikuti dengan kerjasama antara Banda Aceh dan Selangor dalam bidang pariwisata dan bidang bidang lainnya. Diakhir pertemuan, Wali Kota dan Dato’ Paiman Bin Keromo saling bertukar cindera mata.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA