Jumat, H / 29 Maret 2024

Penjagub DKI Jakarta Ikuti PAKU Integritas KPK, Heru: Diaplikasikan Segera Mungkin

Kamis 03 Nov 2022 18:47 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Drs. Heru Budi Hartono, M.M mengikuti Pelatihan Penguatan Antikorupsi untuk Penyelenggaraan Negara Berintegritas (PAKU Integritas) yang diselenggarakan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI di Ballroom 2 lantai 1 JS Luwansa Hotel, Jakarta Selatan, Kamis, 3 November 2022.


Adapun yang hadir di dalamnya yaitu Alexander Marwata (Pimpinan KPK), Wawan Wardiana (Deputi Dikmas KPK), Dian Novianthi (Direktur Diklat Antikorupsi KPK), Swasti Putri Mahatmi (Kasatgas Pembelajaran Eksternal KPK).


Kemudian turut mengundang beberapa narasumber seperti Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group), Rhenald Kasali (Founder Rumah perubahan), Erry Riyana Hardjapamekas (Tokoh Pemberantas Korupsi Indonesia), dan lainnya.




Heru Budi Hartono mengikuti diklat didampingi oleh Marullah Matali, Lc., M.Ag. Sekda DKI Jakarta.


"PAKU integritas ini merupakan kewajiban yang harus saya lakukan baik itu dalam kegiatan sehari hari maupun kegiatan dalam tugas," katanya.


Ia mengaku mendapatkan banyak sekali pengetahuan dan pengalaman yang menggugah hati, mengikutinya sebaik serta semaksimal mungkin setiap acaranya.


"Yang saya dapat setelah mengikuti pelatihan dari pagi hingga malam ini, harus langsung diaplikasikan segera mungkin. Khususnya kepada keluarga, bawahan, kolega, dan PAKU integritas ini menjadi panduan dalam saya bertugas."




Lebih lanjut, "Setiap momentnya tertanam dihati saya sehingga itu menjadi kunci untuk maju ke depan, sukses dan tentunya menjadi bagian dari aktivitas sehari hari."




Pria yang merupakan alumni ESQ itu mengutarakan pendapatnya terkait sosok Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group).


"Sosok Pak Ary adalah menjadi panutan dan contoh untuk kita semua terutama bagi saya dan seluruh jajaran di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta."


Mendengar hal itu, Ary Ginanjar langsung memberikan uluran tangan serta pelukan yang tulus kepada Heru. 




"Selamat bertugas Pak. Selamat menjalankan amanah yang saya tahu ini tidaklah mudah. Namun saya berdoa semoga bapak sehat, sukses, membawa DKI Jakarta khususnya lebih sejahtera."


Selain Heru, hadir juga peserta pelatihan lainnya yang berasal dari Pj Gubernur, Sekretaris Daerah, Ketua dan Wakil DPRD dari DKI Jakarta, Banten, Aceh, Gorontalo, Sulawesi Barat, Kep. Bangka Belitung, dan Papua Barat. Mereka datang membawa pasangannya masing masing.




Kemudian, Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, bahwa para penjabat kepala daerah yang ikut dalam pelatihan tersebut harus serius dan betul-betul menjalankan tugas untuk kepentingan rakyat.


Menurutnya, penjabat tersebut tidak diperbolehkan punya kepentingan untuk dirinya sendiri melainkan untuk masyarakat. Apalagi merasa harus balas budi terhadap pihak lain.


“Tidak boleh ada utang budi kepada siapa pun, kecuali kepada masyarakat dan kepada pimpinan yang telah menunjukkan bapak-bapak menjadi penjabat kepala daerah,” kata Alexander.


Hal itu sebutnya, untuk menghindari stigma bahwa selama ini kepala daerah mengeluarkan biaya untuk menjadi kepala daerah melalui sponsor.


“Setelah menjadi kepala daerah, maka utang budi itu harus dibayar kembali dan ini menjadi pemicu tindak pidana korupsi,” jelas Alex.


Diketahui, berdasarkan survei KPK rata-rata calon kepala daerah mengeluarkan biaya melalui sponsornya di daerah masing-masing untuk maju sebagai kepala daerah.


“Nah akhirnya, saat para calon kepala daerah itu menang, tujuan mereka tidak lagi menjadi pelayan masyarakat melainkan pelayan para sponsor dan pengusaha,” kata Alex.


Oleh sebab itu tambahnya, perlu dibangun integritas dengan kedisiplinan yang kuat, agar mampu menjadi pemimpin amanah dan bertanggung jawab.


“Utang budi kita, ya kepada para pemilih kita, yang telah mempercayakan kita sebagai kepala daerah untuk melayani mereka. Maka berpikirlah kepada masyarakat,” sebutnya.


Sementara itu diketahui, tujuan dari pelaksanaan Program PAKU Integritas Tahun 2022 ini guna meningkatkan kesadaran antikorupsi para penyelenggara negara sehingga terhindar dari perilaku korupsi, kolusi, dan nepotisme.


Diharapkan, acara tersebut nantinya dapat membangun karakter penyelenggara negara yang berintegritas dan teladan dalam menjalankan peran dan tugasnya, dan penguatan peran serta dan komitmen Penyelenggara Negara dalam pelaksanaan upaya pemberantasan korupsi di masing-masing instansi.


Dalam kesempatan itu, para peserta juga mengunjungi Rumah Tahanan KPK sebagai refleksi studi dan membangun kesadaran diri agar terhindar dari tindak pidana korupsi.


Diklat ini merupakan muara dari program PAKU Integritas. Sebelumnya para penyelenggara negara beserta pasangannya mengikuti pembekalan antikorupsi melalui executive briefing.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA