Kamis, H / 28 Maret 2024

Makna Keterbatasan

Selasa 28 Dec 2021 15:03 WIB

Reporter :EDQP

Ilustrasi

Foto: mycustomer.com

Oleh: Faqih Al Fadlil, Guru di MILBoS Internasional


ESQNews.id, JAKARTA - Dalam Alquran kita diberi tahu bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan dengan formula terbaik. Sekiranya itu benar adanya. Sebab manusia merupakan makhluk yang berbeda dengan yang lain. Hanya manusia yang mampu menciptakan perdaban dan budaya yang spektakuler. Dibandingkan dengan pohon dan binatang, manusia tentu saja jauh lebih maju dari segi apapun. Dibuktikan dengan teknologi yang canggih, infrastruktur yang hebat, pendidikan yang maju, perekonomian dan pemerintahan yang begitu teratur.


Akan tetapi, manusia memiliki limitasi dan keterbatasan dalam banyak hal. Dari segi kekuatan, manusia begitu lemah. Tidak ada manusia yang bisa mengangkat mobil. Apalagi mengangkat gunung. Walau pada kenyataannya manusia memiliki ide dan cara untuk bisa melakukan hal tersebut. Indra manusia juga terbatas. Tidak ada yang bisa mencium bau kentut seseorang yang jaraknya 100 meter. Atau melihat sesuatu di balik tembok. Bahkan jarak beberapa meter saja bagi beberapa orang sangat susah untuk melihat dengan jelas.


Pengetahuan manusia juga sangat terbatas. Ada sangat banyak hal yang tidak bisa diketahui manusia. Bahkan dengan dirinya sendiri, manusia tidak bisa tahu banyak. Apalagi mengenai alam semesta, pengetahuan manusia hanyalah butiran debu di padang pasir.




Melihat penjelasan di atas, maka manusia tidak bisa disebut sempurna, sebab masih ada begitu banyak kekurangan dan kelemahan. Kendati demikian, kebanyakan orang menganggap bahwa kelemahan, kekurangan, dan keterbatasan adalah sebuah bencana, musibah dan harus dihilangkan. Padahal kalau direnungi lebih dalam, keterbatasan atau limitasi yang dimiliki manusia adalah rahmah. Itu adalah bentuk kasih sayang Allah.


Bagaimana mungkin keterbatasan adalah rahmah? Coba kita bayangkan kalau manusia itu memiliki kekuatan seperti superman atau wonder woman, maka akan terjadi kerusakan besar karena sering bertengkar satu sama lain. Kalau saja manusia bisa memiliki penciuman yang kuat, bisa jadi kita akan terganggu saat makan. Sebab akan ada banyak kotoran di sekitar kita yang tercium dengan mudah. Kalau saja manusia memiliki penglihatan tajam dan tembus pandang, maka manusia tidak akan bisa menjaga aurat. Sebab, setebal apapun pakaian, akan tetap terlihat. Atau misalnya suami istri sedang berada di kamar, maka tidak akan punya privasi lagi karena orang lain akan mudah melihat.


<more>


Kita harus selalu mensyukuri apa yang telah diberikan Allah. Sesungguhnya setiap pencipataan pasti akan ada hikmahnya. Maka jangan terlalu mider dan sedih dengan kekurangan. Bisa jadi itu adalah bentuk kasih sayang Allah agar kita bisa melakukan sesuatu yang lebih atau agar tidak melakukan sesuatu yang dilarang. Fitrah manusia memang ingin melakukan sesuatu yang lebih dan lebih. Namun perlu diingat bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk yang lemah dan memiliki begitu banyak kekuarangan.


Bila kita tidak bisa melakukan satu hal, masih ada banyak hal yang bisa dilakukan. Sesungguhnya menjadi hebat tidak harus tertuju pada satu hal saja. Dunia itu sangat luas dan ruang menjadi sukses ada banyak. Hanya saja perlu kita cari, apa yang menjadi passion kita. Tugas manusia hanyalah berusaha dan berjuang. Bukan pada kuantitas lagi, tapi pada kualitas. Proses dalam mencapai kesuksesan itu penting. Walau tetap saja ada kehendak Allah yang lebih besar. Wallahuaalam.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA