ESQNews.id, JAKARTA - ESQ Business School mempersembahkan
event “Coaching for Parents” dengan tema “Cara Jitu Melahirkan Pemimpin Masa
Depan”, yang diselenggarakan pada Sabtu (20/3/2021) pukul 09.00-12.00 WIB Live
on Zoom Meeting.
Puluhan peserta dipandu langsung oleh ahlinya yakni Coach
Ida S. Widayanti dan Coach Desy Yuliana (Certified ESQ 3.0 Coach).
“Seperti yang kita tahu, bahwa orangtua jaman dulu selalu
beranggapan benar dalam mendidik anak. Padahal belum tentu, jika cara tersebut diaplikasikan
kepada anak jaman sekarang,” jelas Ida.
Menurutnya, anak milenials maupun zelenials ketika dinasehati, diceramahi, disuruh begini dan begitu, mereka akan kabur.
“Lalu bagaimana cara terbaik mengajarkan anak kita?”
tanyanya.
Peserta yang mayoritas para orangtua pun merespon dengan
berbagai macam jawaban, seperti “ucapkan selamat pagi atau menyapa” “perbanyak
senyuman” “ramah” dan lainnya.
Kemudian Coach Desy memberikan instruksi untuk praktek
Coaching, tujuan agar partisipan yang hadir dapat memahami langsung materi yang
disampaikan siang ini.
Rieviani dari Jepara, bersedia untuk simulasi dinasehati dan
di Coaching oleh pakar parenting ESQ. Tujuannya adalah agar mengetahui cara
yang terbaik antara dinasehati atau di Coaching. Berikut adalah simulasinya:
Ida, “Apa yang ibu inginkan untuk saat ini dan beberapa
tahun ke depan?”
Rieviani, “Saya ingin membangun Pondok Pesantren Tahfidz
Quran bertaraf internasional.”
Ida, “Wah kalau itu ibunya juga harus tahfidz quran dulu, ibadah harus ditingkatkan, khusyuk solatnya, doanya lebih banyak lagi, harus sedekah yang banyak, jangan mimpinya saja yang indah tapi gak peduli orang sekitar.”
Desy, “Nah apa yang dirasakan ibu saat sesi tanya jawab
tadi?”
Rieviani, “Duhh kok gituu yah? Pusing jadinya terlalu banyak
tuntutan harus a b, bingung startnya darimana dulu, bisa-bisa mundur mimpinya.”
Desy, “Nah, sekarang sebagai orangtua sering gak sih kalau
anak-anak mau ini dan itu trus dinasehatin dulu sama ayah dan bundanya?”
Mereka menjawab dengan kompak, “Seringgg bangettttt.”
“Lain halnya dengan ilmu coaching, kita akan mendengar dan bertanya kepada anak kita. Itu bisa meningkatkan potensi anak. Misal kita tanya jurusan kuliah yang diinginkan sang anak. Anak akan cerita dan bisa menjelaskan apa yang diinginkan dan menemukan passionnya sendiri,” kata wanita berkerudung biru dongker itu.