Selasa, H / 19 Maret 2024

Presiden Bank Dunia Imbau Negara Fokuskan Investasi di Sektor Pendidikan Anak

Jumat 12 Oct 2018 10:07 WIB

AA

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim

Foto: elcohetealaluna

‘Banyak pekerjaan di masa depan belum tercipta hari ini,’ kata presiden Bank Dunia


ESQNews.id, BALI – Evolusi lapangan kerja dan semua tantangannya berlangsung sangat cepat, sebagian besar karena peran teknologi, sebut laporan World Development Report 2019: The Changing Nature of Work yang dirilis oleh Bank Dunia pada Kamis (11/10/2018).


“Kita tidak tahu anak-anak kita yang sekarang di Sekolah Dasar akan berkompetisi memperebutkan pekerjaan seperti apa di masa depan karena kebanyakan pekerjaan itu belum ada saat ini,” kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam seminar yang berlangsung pada Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia (AM IMF-WB) 2018 di Nusa Dua, Bali.


Maka, lanjut Kim, tantangan nyata yang dihadapi pemerintah negara-negara di dunia saat ini adalah mempersenjatai anak-anak dengan kemampuan yang akan membantu mereka menghadapi lapangan pekerjaan di masa mendatang.


“Kemampuan memecahkan masalah dan pemikiran kritis, juga kemampuan inter-personal seperti empati dan kerja sama,” kata Kim.

Menurut laporan tersebut, penggunaan robot yang menggantikan pekerja manusia akan semakin banyak dipakai di seluruh dunia. Namun teknologi akan menyediakan pekerjaan-pekerjaan baru yang membantu manusia meningkatkan standar kehidupan.


Teknologi akan menggantikan pekerjaan manusia “yang bisa digantikan dengan kode komputer”, namun sebut laporan ini, di Eropa saja diperkirakan akan tercipta sekitar 23 juta pekerjaan baru dalam satu dekade ke depan.


Teknologi juga akan mengubah paradigma soal kestabilan pendapatan, karena banyak pekerjaan akan bersifat paruh waktu dan non-tradisional. Walau ini berarti pekerjaan lebih mudah didapat, namun pendapatan para pekerja cenderung lebih tidak stabil.


Saat ini, lanjut laporan tersebut, empat dari lima orang di negara-negara berkembang tidak memiliki jaminan sosial. Dengan perkiraan sekitar dua juta orang yang bekerja di sektor informal, nantinya akan lebih banyak lagi orang yang tak terlindungi jaminan sosial.


Artinya, perubahan dalam kondisi lapangan kerja ini memaksa pemerintah untuk menciptakan sistem jaminan sosial yang lebih baik bagi para pekerja di sektor non-konvensional.


Lebih lanjut, papar laporan tersebut, dengan adanya perpindahan uang yang melewati batas-batas negara, sistem perpajakan harus diperbaiki sehingga menghindari adanya jutaan dolar yang luput dari regulasi pajak.


Masih soal perpajakan, laporan Bank Dunia ini menyebut akan ada lebih banyak lagi perusahaan digital yang hanya memiliki sedikit aset riil, sehingga pemerintah pun harus bersiap dengan regulasi soal pengurangan pajak.


Saat ini, ada perbedaan nyata dari pendapatan negara dari sektor pajak di negara-negara maju dan berkembang. Negara-negara maju cenderung mengumpulkan lebih banyak pajak langsung dari masyarakatnya, sementara negara berkembang mengandalkan pajak konsumsi dan perdagangan, kata Bank Dunia.


Dalam World Development Report 2019: The Changing Nature of Work, terdapat satu bab yang mengetengahkan Indeks Modal SDM (Human Capital Index/HCI).


Laporan ini merekomendasikan supaya negara-negara mulai fokus untuk memberikan investasi lebih baik pada sektor kesehatan dan pendidikan anak agar penduduknya lebih berkualitas dan siap menghadapi tantangan lapangan kerja di masa depan.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA