ESQNews.id, JAKARTA – TvOne
selenggarakan milad yang ke-13, pada Senin (15/2/2021) dengan tema ‘Bersama
Kita Bangkit’. Beberapa program acara digelar untuk merayakan ‘Hari Jadi’ salah
satu stasiun televisi nasional di Indonesia
tersebut.
Program berita ‘Apa Kabar
Indonesia’ berlangsung pagi hari ini, membahas tentang ‘Resep Ampuh Melawan
Pandemi’. Dihadiri oleh beberapa narasumber ternama yaitu Ustadz Syafii Antonio (Pakar ekonomi syariah), Ary
Ginanjar Agustian (Founder ESQ Group), dan Ipang Wahid (Pengusaha industri
kreatif).
Bayu Andriyanto dan Maria Assegaff selaku host, memandu
acara dan menyambut hangat ke-3 tamunya secara virtual.
“Hampir 1 tahun Covid melanda dunia. Bahkan menyerang
beberapa ustadz di Indonesia serta motivator sekalipun. Kira-kira dilihat dari
faktor apa sehingga tumbuh rasa optimismenya?” tanya kedua MC.
<more>
Ustadz Syafii dinyatakan positif Covid-19 pada Desember 2020
lalu. Alhamdulillah, sekarang sudah dinyatakan negatif dan bisa beraktivitas
kembali.
“Harus siap menerima, tawakal, dan ridho. Harus kita hadapi,
kita harus menerima ketentuan dari Allah. Kalau sembuh, ini kesempatan hidup
yang kedua. Kalau tamat, insyaAllah akan mati syahid,” papar Pria yang live
dari Maroko itu.
Sama halnya dengan Ustadz Syafii, Ary Ginanjar pun memiliki gelar sebagai penyintas Covid-19. Ia menjelaskan paparan dari Ibnu Sina bahwa, “Kegelisahan adalah separuh dari penyakit. Ketenangan adalah separuh dari kesembuhan. Dan kesabaran awal dari Anda pulih kembali.”
“Menjaga pikiran kita. Karena tambang emas terbesar itu ada di dalam diri, yaitu mindset kita. Kemudian saya fokuskan kepada hal-hal positif menghindari yang negatif. Puncaknya, ketika saya fokus kepada tulisan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang ada di kamar saya,” tutur motivator Indonesia itu.
Saat Ustadz Syafii dan Ary Ginanjar berusaha bangkit melalui
mental dan spiritual, Ipang Wahid berusaha membangkitkan dari segi ekonomi yang
ada di Indonesia.
Putra almarhum KH. Salahuddin Wahid, memilih fokus mengembangkan sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan aquaagriculture yang melibatkan kaum milenials.
“Saat pandemi, saya melihat adanya peluang di bidang tersebut. Saya bilang ke para milenials yang backgroundnya dari UI, ITB dan lainnya bahwa membudidayakan bidang tersebut itu asik dan challenging,” jelas Ipang.
Ia juga mengatakan bahwa budidaya itu sangat luar biasa. Pemerintah pembangunan harusnya menyebar pesantren berbasis ekonomi dan budidaya ke setiap daerah.