Selasa, H / 19 Maret 2024

ESQ Latih Mental State Timnas Indonesia Sebelum Berlaga di AFF 2018

Senin 05 Nov 2018 23:30 WIB

Titin Nuryani

Timnas Indonesia senior saat menjalani pembekalan penguatan mental dari ESQ di Cikarang (5/11/2018). [Foto: Arief M. Leo]

Foto: dok. ESQ/Arief M. Leo

ESQNews.id, CIKARANG - Pada Senin (5/11/2018) malam timnas Indonesia dibekali penguatan mental melalui training oleh DR. (HC) Ary Ginanjar Agustian dan Coach Bram Wibisono dari ESQ sebagai persiapan terakhir menuju Piala AFF 2018 setelah beberapa hari sebelumnya fokus mengasah taktik permainan di lapangan.

 

Bertempat di Hotel Grand Zuri, Cikarang, pada kesempatan itu 23 punggawa Garuda yang dibimbing oleh pelatih timnas Indonesia Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto (Asisten pelatih), Kurnia Sandy (Pelatih kipper), Edy Syahputra (Asisten pelatih) ini bertekad meraih prestasi terbaik dengan menjadi juara piala AFF 2018. Demi mempersiapkan penampilannya di AFF 2018 dengan sangat matang, mereka tak hanya dilatih tentang skill dan teknik, namun juga mental.

 


Dalam pembekalan yang disampaikan Ary Ginanjar pada para timnas senior ditanya, "Skill, teknik, dan mental. Mana yang paling utama?".

Ternyata jika gelombang otak berada pada kondisi alpha yaitu diantara 14-7 hertz, gelombang otak rileks dan manusia dapat mengakses memori. Juga pada saat itu ditanamkan memori untuk dapat divisualisasikan kondisi moment terbaik ketika membuat gol dan menjadi juara.

 



Pada pembekalan penguatan mental tersebut, diberikan treatment khusus untuk menghadapi tekanan mental. "Untuk menghadapi situasi yang menekan. Supaya dia (timnas) berada tetap pada kondisi mental puncak. Jadi diberikan tombol-tombol untuk mere-call kembali (moment terbaik). Kemudian kita lakukan sebuah visualisasi afirmasi untuk kepercayaan diri bahwa mereka adalah juara. Karena masalah yang sedang dihadapi oleh mereka adalah bukan lawan bertanding tapi mental dalam diri mereka sendiri," tutur Ary Ginanjar dalam kesempatan wawancara media.

 


Oleh karena itu dibutuhkan mental yang paling tenang untuk mengeksekusi bola yang sedang melaju dengan kecepatan tinggi. "Nah, itu yang sedang dilatih, otak mereka berada pada gelombang alpha. Ketika mental drop apakah bola bisa dikendalikan? Yang bola itu sering tidak gol karena gelombang otak berada pada kondisi betha, yaitu saat panik. Menurunkan gelombang otak untuk tenang karena mampu mengendalikan kondisi mental atau yang disebut mental state. Nah, mental state itu yang tadi kita ajarkan bagaimana teknis-teknisnya jangka pendek dan jangka panjang," jelas Ary Ginanjar.

 


Terdengar riuh yang bergemuruh saat Ary Ginanjar memberi pembekalan, “Jadikan ini hadiah untuk Indonesia, anda bersedia?”

"Bersedia!", jawab seluruh timnas dengan lantang. Kembali Ary Ginanjar bertanya pada timnas satu per satu, "Seberapa yakin Anda?"

"Yakin, 100 persen!". Ada pula yang menjawab, "Saya yakin, 1000 persen!".

 


"Seperti semangat Muhammad Al Fatih menembus konstantinopel. Anda akan mencatat sejarah Indonesia untuk menjadi juara. Rasakan semua jiwa pahlawan hadir padamu," pesan Ary Ginanjar.



Timnas Indonesia melakukan pemusatan latihan hingga Selasa pagi (6/11/2018), dan akan bertolak ke Singapura pada sore harinya. Tim Garuda akan menghadapi Timnas Singapura dalam pertandingan pertama Grup B Piala AFF 2018 di Stadion Nasional, Singapura, Jumat (9/11/2018).

 


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA