ESQNews.id, JAKARTA – Calon pensiunan insan
PT Transportasi Jakarta (Trans Jakarta) mengikuti training ESQ Masa Persiapan
Pensiun (ESQ MPP) pada Rabu-Jumat (24-26/11/2021) di Hotel Aston Bogor. Ada
sekitar 26 orang (18 pasangan suami istri) dari level staff operator.
Arkadeus Hamudin (Kepala Departemen
Hubungan Industrial) dan Ridho Wardana (Kepala Divisi Sumber Daya Manusia)
turut hadir di dalam perhelatan tersebut untuk menghantarkan puluhan insan
Trans Jakarta.
“Diharapakan bapak dan ibu mengikuti
training ini dengan sungguh-sungguh. Kami sangat mengapresiasi pak Ary bersama
tim ESQ. Karena kami sudah bekerja sama dengan ESQ MPP semenjak tahun 2019 dan
merasakan manfaatnya untuk karyawan,” ujar Arkadeus Hamudin.
Pelatihan yang digelar secara offline
tersebut digelar selama 3 hari berturut-turut dari pagi hingga sore. Meskipun
dilaksanakan secara tatap muka, mereka tetap mematuhi protokol kesehatan.
Menurut salah satu pihak dari Trans Jakarta
mengatakan bahwa tujuannya mengikuti training ini adalah untuk membekali
karyawannya agar siap menghadapi pensiun.
Oleh karenanya, pelatihan ini dipandu langsung oleh pakarnya yakni Coach Heidy Akhadi dan Andry Fallash (trainer lisensi Ary Ginanjar Agustian). Adapun materi yang dipaparkan terkait Wisdom Living, Manajemen Kesehatan, Manajemen Keuangan, Manajemen Bisnis, Bussiness Plan dan lainnya.
Sebelum memasuki materi, Ary Ginanjar
memberikan kalimat sambutan kepada peserta training melalui Zoom Meeting.
“Mengendalikan bisnis itu mudah saja, yang
sulit adalah mengendalikan pikiran dan hati kita. Karena pikiran dan hati
adalah asset termahal dalam hidup. Jika bapak dan ibu bisa mengendalikan
keduanya, maka Anda menjadi pemuda jilid 2. Maka, kendalikan 2 asset termahal
ini!” kata Ary dengan tegas.
Menurutnya, ketika pensiun tidak hanya berfikir tentang mengendalikan bisnis, mengatur keuangan, memperhatikan kesehatan, memanage waktu agar tetap produktif. Namun, harus memperhatikan pikiran dan hati kita agar hidup selalu merasa nyaman dan bahagia.
“Di Jepang, orang yang usianya 80 bahkan
100 tahun tetap merasakan hidup bahagia, nyaman, damai. Karena mereka punya
yang namanya Ikigai. Semuanya dijelaskan di dalam buku yang judulnya Ikigai,”
sambungnya.
Ikigai itu istilah dari bahasa Jepang
untuk menjelaskan kesenangan dan makna kehidupan. Masyarakat Jepang percaya
dengan menumbuhkan Ikigai dalam hidup, mereka semakin menemukan makna
dalam kehidupan dan hal ini membuat sebagian besar orang Jepang memiliki angka
harapan hidup yang tinggi.
Seseorang yang menerapkan Ikigai akan tahu alasan mereka harus bangun pagi, harus memperjuangkan sesuatu, dan mereka memiliki harapan. Jika kita hidup tanpa mengetahui Ikigai, hidup akan terasa sepi tanpa makna.
“Tenang saja, Coach Heidy akan mengajarkan jurus sederhana dan cepat untuk mengelola pikiran dan perasaan dengan rumus Gerak, Kata, Fokus. Sehingga bisa menemukan ikigai dan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari,” papar motivator Indonesia itu dengan senyumannya yang khas.
“Gerak, Kata, dan Fokus itu jika diibaratkan insan Trans Jakarta sedang mengendarai mobil, harus bisa mengendalikan kopling, rem, dan gas. Saya berdoa, semoga dari sekian banyak penumpang yang Anda bawa menjadi ladang pahala, aamiin,” tutupnya.