Siti Marfuah dari Selangit mengatakan andai mendapatkan ilmu ini 30 tahun lalu, maka ia akan melaksanakan semua ilmu yang ia dapatkan pada anak-anaknya. Namun ia tidak berkecil hati karena ilmu yang didapatkannya dapat diterapkan pada cucunya juga masyarakat.
ESQNews.id, Musi Rawas – Kini giliran para istri camat, lurah, dan kepala yang mendapatkan kesempatan Training Parenting dari Pengurus pusat Tim Penggerak PKK yang bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Musi Rawas. Hadir sekitar 150 peserta dari 14 Kecamatan yang memenuhi ballroom Bagas Raya, Lubuk Linggau pada Rabu (4/9).
Ketua TP PKK Noviar Marlina Gunawan, menyempatkan untuk membuka acara, sebelum terbang ke Jakarta untuk mendapat anugerah Bunda Baca Indonesia dari Perpustakaan Nasional Indonesia. Sebagai fasilitator adalah penulis buku-buku parenting, Ida S. Widayanti.
- Bunda Baca Indonesia dari Musi Rawas
- Promo di Hari Pelanggan Nasional, Ayo Serbu!
Dalam kesempatan tersebut Ida menyampaikan di era digital ini, betapa pentingnya ilmu parenting bagi para orangtua. Perangkat digital yang sudah tidak dapat dilepaskan dari kehidupan para remaja, dapat memberi banyak dampak negatif jika anak-anak tidak mendapatkan bimbingan dan perhatian. Sebutlah berbagai dampak buruk seperti pornografi, kecanduan games, ungkapan dan pikiran negatif, dan lain sebagainya.
Untuk menguatkan hal positif ada beberapa tips dari penulis buku Mendidik Karakter dengan Karakter tersebut. 3 fokus berkaitan dengan komunikasi dan sikap orangtua pada anak yaitu: fokus pada hal positif dari anak, fokus mengatakan yang diiinginkan pada anak, dan fokus pada solusi bukan masalah.
Yuni dari Muara Beliti mengatakan, “Setelah saya mendapat sosialisasi dan pembelajaran parenting ini merasa bersyukur sekali. Saya jadi menyadari bahwa anak-anak harus dibimbing dengan benar, dengan kata-kata yang baik, karena semua perkataan orangtua adalah doa.”
- Musi Rawas Sempurna dengan Membangun Karakter
Sedangkan Siti Marfuah dari Selangit mengatakan andai mendapatkan ilmu ini 30 tahun lalu, maka ia akan melaksanakan semua ilmu yang ia dapatkan pada anak-anaknya. Namun ia tidak berkecil hati karena ilmu yang didapatkannya dapat diterapkan pada cucunya juga masyarakat.
