Jumat, H / 29 Maret 2024

Menemukan Makna Hidup dan Orientasi Terdalam dengan 3.0 Coaching

Selasa 23 Jul 2019 09:16 WIB

Author :Ida S. Widayanti

Training 3.0 Coaching Certification Camp Bersama Ary Ginanjar Agustian di Bogor

Foto: ESQ Media

ESQNews.id, BOGOR – Untuk kedelapan kalinya pelatihan 3.0 Coaching dilaksanakan. Kali ini bertempat di Aston Sentul Bogor dan berlangsung Senin-Jumat (15-19/7). Hadir 20 orang peserta dari berbagai kalangan baik profesional, pebisnis, guru, mahasiswa bahkan siswa SMTA. Selain CEO ESQ Groups Ary Ginanjar Agustian, dua orang fasilitator lainnya. Coach Nurool Huda Syarifah memaparkan tentang inner coaching dan Coach Arief Rahman Shaleh memandu tentang outer coaching.


Selain belajar teori, selama lima hari para peserta juga dilatih untuk memiliki kemampuan praktik coaching yaitu dengan mendengarkan dan bertanya. Ary Ginanjar mengatakan bahwa tugas seorang coach adalah untuk membantu orang untuk menemukan makna hidupnya dan mengetahui arah hidupnya.


“Agar dia mampu menemukan arti hidupnya, orientasi terdalam dalam dirinya. Inilah target Anda selama 5 hari. Anda akan mampu membuat orang-orang menemukan jutaan impiannya  dengan dua kunci dasar, Anda mendengar dan Anda bertanya,” papar Ary.


Coach Huda menyampaikan bahwa sebagai seorang coach harus memiliki level energi yang tinggi. Energi yang tinggi itu berupa rasa cinta dan bahagia, sedangkan energi yang rendah adalah dalam kondisi stress. Ada beberapa hal yang memicu rasa stress yaitu kemarahan, keinginan, ketakutan, rasa bersalah, malu, dan perasaan negatif lainnya.






Menurut penelitian 90% penyakit diakibatkan stress. Ada banyak masalah yang ditimbulkan akibat stress yaitu: menghentikan pertumbuhan sel sehingga bisa menimbulkan degeneratif atau penuaan dini. Kedua mematikan sisitem kekebalan tubuh, ketiga kecerdasan berkurang.






Apabila seseorang dalam keadaan stress karena level energinya rendah maka harus menambah energinya.  Oleh karena itu Coach Huda menyarankan untuk mencari sumber energi yang tidak terbatas.


“Dalam keadaan energi yang sangat rendah bisa karena rasa bersalah atau malu, maka manusia membutuhkan supply energi. Sumber energi unlimited itu berasal dari Sang Pencipta,” tuturnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA