Sabtu, H / 26 April 2025

It Chapter Two, Apa yang Bisa Dipetik dari Film Horror?

Jumat 06 Sep 2019 10:37 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Pennywise, tokoh badut yang menyeramkan dan mengganggu anak-anak

Foto: Youtube

Value integritas dan loyalitas tertanam di film ‘It Chapter Two’.


ESQNews.id, JAKARTA – Umumnya anak-anak mengenal badut dengan persepsi yang lucu, menggemaskan, menarik, ramah, menyenangkan. Namun, di film ini badut (pennywise) tidak semestinya, badut mengincar anak-anak untuk ‘bermain’ bersamanya.


Flashback chapter pertama, badut meneror 7 anak dalam sebuah kelompok (geng). Dan chapter kedua telah tayang sejak 6 September 2019 berdurasi 2 jam 50 menit. Menceritakan ke-6 (1 sudah meninggal) anak tersebut sudah beranjak dewasa, mereka reunian, di situlah kisah baru dimulai.


Biasanya film bergenre horror, misteri, thriller akan ada episode selanjutnya dan selanjutnya. Menambah rasa penasaran para pelanggan setianya. Berbeda dengan film ‘It Chapter Two’, meskipun filmnya menarik dan banyak yang mengira ada chapter lain ternyata salah.


Sudah dibenarkan oleh sang sutradara, Andy Muschietti dalam perbincangannya kepada CinePOP. Bahwa Ini adalah kesimpulan dari buku ini (it), jadi tidak ada bagian ketiga.



- Potret Masa Depan dalam Film Alita Battle Angel

- Perdana, Training ESQ Miracle Woman


Beberapa potongan potret film It Chapter Two ada hal yang bisa dipetik untuk kehidupan sehari-hari:


  1. Masa lalu dan masa depan

    Masa lalu dijadikan pengalaman untuk pembelajaran di masa kini. Masa kini harus dijalani sebaik mungkin untuk mempersiapkan masa depan yang penuh misteri.

    Ke-6 anak yang sudah beranjak dewasa berkumpul untuk reuni. Sebagai napak tilas, masing-masing dari mereka ‘melihat’ masa lalunya yang pahit, seram, penuh ketakutan dan rasa tidak tenang.

    Namun sepahit apapun masa lalu, bangkitlah dan pandangi masa depan. Tidak semuanya terlihat pahit, pikirkan manisnya juga. Yang bisa jadi manisnya lebih banyak ketimbang pahitnya selama kita menggunakan ‘mata lebah’ (melihat dari sisi positif).

  2. Kematian

    Seorang wanita yang dipanggil ‘Bev’ itu menceritakan kematian yang akan terjadi pada dirinya juga teman-temannya. Ke-5 sahabatnya tidak ada yang mempercayai. Karena apa? Kematian adalah rahasia sang Illahi.

    Pada akhirnya, mereka masih dalam kondisi hidup meski banyak pertumpahan darah. Membuktikan apa yang kita lihat sesuai persepsi bisa jadi salah.

  3. Integritas

    Kepercayaan sangat fatal bila dipermainkan. Seperti halnya dalam persahabatan ke-6 orang tersebut. Salah satu diantara mereka membohongi teman-temannya, sehingga bisa mencelakakan dirinya dan ke-4 kawannya.

    Jika sudah begitu? Apakah mudah untuk kita percaya lagi dengan seseorang? Akankah dia menciptakan kebohongan lainnya setelah itu? Maka dalam ESQ Leadership Center, menegaskan dalam 7 budi utama, yang paling utama adalah integritas (kepercayaan).

  4. Persahabatan

    Kekuatan persahabatan antara ke-6 orang ini patut diacungi jempol. Saling menguatkan, saling membantu, saling berbagi suka dan duka (loyalitas atau kesetiaan), adanya keterbukaan satu sama lain, menghilangkan ego, kompak dalam bekerja sama, dan lainnya.





  5. Keyakinan

    Kekuatan rasa yakin terhadapa hal apapun bisa saja terjadi dalam dunia ini. Misal kita yakin bisa menyelesaikan permasalahan yang ada, yakin bisa menjadi lebih baik lagi, bisa menghilangkan rasa takut atau trauma yang bisa mengubah kita menjadi lebih berani. Yang utama adalah yakin kepada Tuhan serta menyerahkan diri kepada-Nya.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA