ESQNews.id, BALIKPAPAN - Kementerian Dalam Negeri melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) terus berupaya meningkatkan kompetensi dan integritas Aparatur Sipil Negara.
Upaya ini diusung melalui Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengembangan SDM Aparatur Pemerintahan Dalam Negeri Tahun 2025 di Hotel Novotel Balikpapan, Kamis (13/11/2025).

Dengan tujuan untuk menjalin kolaborasi antara kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah dalam mendukung pengembangan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Acara ini di buka langsung oleh Wakil Menteri Dalam Negeri Dr. Akhmad Wiyagus, M.A yang merupakan alumni ESQ 17 tahun yang lalu.

Hadir pula tokoh-tokoh penting seperti H. Seno Aji, M.Si (Wakil Gubernur Kalimantan Timur), Dr. Sugeng Haryono, M.Si (Kepala BPSDM Kemendagri), Sekda Kaltim Sri Wahyuni, Dr. Afrijar Dahrin, M.Si (Sekretaris BPSDM Kemendagri).
Lalu ada Para Kepala Pusat, Kepala Pusat Regional, dan Kepala Perangkat Daerah dari seluruh Indonesia. Lebih spesialnya, Rakornas tahun ini juga turut menghadirkan Founder ESQ Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian sebagai narasumber.
Wakil Menteri Dalam Negeri, Akhmad Wiyagus mengatakan, sumber daya manusia menjadi salah satu inti kemajuan bangsa.
Sehingga, ASN sebagai pelaksana kebijakan dan pelayanan publik memiliki peran yang sangat strategis.
Menurutnya, peran ASN bukan hanya sebagai pelaksana program melainkan juga motor penggerak perubahan dalam pemerintahan.
"Karena itu ASN perlu dibekali kompetensi yang kuat, baik teknis, menajerial, maupun kemampuan untuk memahami sosial kultural agar mampu menjawab tantangan zaman dan mewujudkan tujuan pembangunan nasional," jelasnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji mengatakan, pemerintah provinsi Kalimantan Timur terus memperkuat kapasitas aparatur daerah melalui berbagai program pengembangan kompetensi digitalisasi layanan pemerintahan serta penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN.
Tak ayal, hal ini juga berkaitan dengan visi Pemerintah Kalimantan timur menuju generasi emas.
Sebab pembangunan di Kalimantan Timur tidak hanya tentang kemajuan infrastruktur maupun ekonomi. Melainkan juga menghadirkan sumber daya manusia yang unggul, berakhlak, berilmu dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Kami meyakini birokrasi yang profesional dan berbasis kinerja akan menjadi fondasi yang utama dalam mewujudkan visi pembangunan nasional maupun pembangunan daerah," pungkasnya.

Pada saat sesinya, Ary Ginanjar sampaikan, "Kita hidup di era teknologi digital yang terus berubah maju dengan sangat cepat. Kini bahkan sudah lahir robot humanoid yang mampu menggantikan berbagai profesi, misalnya Menteri AI pertama di dunia, yaitu di Albania.
Ke depan, bukan tidak mungkin para pegawai negeri sipil (ASN) pun akan bersaing dengan kecerdasan buatan dalam melayani masyarakat."
Lebih lanjut, "Oleh karena itu, sistem merit yang sudah berjalan perlu diperkuat melalui digitalisasi dan penerapan AI agar bisa transparan dan adil dalam rekrut hingga promosi."
Pada kesempatan ini juga Ary Ginanjar memperkenalkan konsep Digitalisasi BPSDM 5.0 yang personalized dan humanized, dengan 5 prinsip utama yang disebut 5 Right yang berbasis AI.
"5 Right yang berbasis AI tersebut antara lain Recruit Right, Develop Right, Perform Right, Reward Right, Retain Right.
Semoga semangat digitalisasi ini dapat memperkuat sistem meritokrasi dan melahirkan pegawai negeri sipil (ASN) yang bertalenta dan berkelas dunia," harapnya.



