ESQNews.id, JAKARTA – Selamat pagi!!! Selamat mengawali hari di bulan Desember penghujung tahun ini. Artikel top 3 kali ini sangat spesial, karena semuanya terkait dengan sang pahlawan tanpa tanda jasa. Ya, guru kali ini menjadi perbincangan publik terkait perayaan “Hari Guru Nasional” pada (25/11).
Guru adalah orangtua para siswa di sekolah, yang membimbing, mengajarkan, memberikan ilmu bermanfaat kepada murid-muridnya. Artikel dengan viewers terbanyak minggu mencapai 1000 lebih minat baca tentang Berguru di Era Digital, kemudian disusul dengan judul Beratnya Menjadi Seorang Guru, Hingga terkait Guru Masa Kecil.
Di ERA DIGITAL segala kendala untuk belajar dapat diatasi dengan berlimpahnya sumber baik dalam versi lisan, tulisan, bahkan gambar hidup. Dengan ujung jari, kita dapat belajar pada begitu banyak guru seakan berjumpa langsung.
Satu hal bahwa di dalam kelimpahan sumber belajar, sangat penting bagi kita untuk mampu MEMILIH dan MENGONTROL diri. Di dalam dunia digital sumber informasi sehat bergizi dan 'sampah beracun' keduanya sangat mudah didapat hanya berbatas sekat teramat tipis dan rapuh. Ketika kita salah memilih kanal maka kita dapat tersesat di dalam labirinnya.
Selengkapnya ada di sini: Berguru di Era Digital
Guru yang telah bersusah payah mengambil peran besar tanggung jawab setiap orangtua untuk mendidik anak-anaknya, akan dapat mencapai hasil yang maksimal. Dan profesi guru sendiri tidak hanya sebatas pekerjaan di dalam menghasilkan uang.
Meski pada kenyataannya, masih sangat banyak guru yang tidak mendapat kesejahteraan profesi secara pantas. Tetapi, yang jauh lebih mulia dari itu, yang tidak mungkin dimiliki oleh profesi lainnya adalah menanamkan kebaikan kepada setiap anak didiknya. Sedang, menanamkan kebaikan ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang benar-benar baik.
Selengkapnya ada di sini: Beratnya Menjadi Seorang Guru
Kandidat Doktor di International Islamic University Malaysia (IIUM) memaparkan kisahnya terkait Guru Masa Kecil. Guru masa kecil di PAUD, MI, dan TPA/TPQ, tempat dua anaknya menimba pelajaran, itu justru mampu memasukkan mutiara-mutiara ilmu ke lubuk batin mereka.
Pasti modal semua itu adalah ketulusan dan kecintaan guru masa kecil terhadap segala pengetahuan dan wawasan yang diajarkan kepada anak-anak. Kita doakan, semoga karya bakti guru masa kecil diterima sebagai jariah di sisi Allah. Dan, marilah kita terus ingat bahwa apa, siapa, di mana, dan bagaimana kita saat ini adalah berkat peran dan jasa guru masa kecil.
Selengkapnya ada di sini: Guru Masa Kecil