Jumat, H / 07 November 2025

Mengenal Desa Nunuk Baru, Desa Wisata Berbasis Budaya dan Ekowisata Pertanian di Majalengka (Part 1)

Kamis 06 Nov 2025 07:27 WIB

Editor :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: Media massa

ESQNews.id, MAJALENGKA - Terletak di pelosok dataran tinggi wilayah selatan dan merupakan salah satu desa tertua, Desa Nunuk Baru, di Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat dikenal sebagai destinasi wisata unik yang menawarkan perpaduan antara kekayaan alam, kelestarian tradisi dan budaya, serta ekowisata pertanian.


Sejak ditetapkan sebagai desa wisata oleh Pemerintah Kabupaten Majalengka pada tahun 2020, Desa Nunuk Baru telah menjadi daya tarik yang memikat bagi para wisatawan yang mencari pengalaman otentik dan jauh dari hiruk pikuk perkotaan.


Pengakuan Tingkat Nasional dan Prestasi yang Gemilang


Keunikan Desa Nunuk Baru tak hanya memukau para wisatawan, tetapi juga mendapat pengakuan di tingkat nasional. Pada tahun 2021, desa ini berhasil menembus 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.


Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa pengelolaan desa wisata berbasis budaya dan alam di Nunuk Baru diakui secara luas.


Prestasi tersebut semakin diperkuat dengan terpilihnya Desa Nunuk Baru sebagai salah satu Kampung Berseri Astra (KBA) pada tahun 2022.


Keterlibatan dalam program ini menunjukkan komitmen desa dalam mengembangkan potensi wisata secara berkelanjutan, dengan dukungan dari sektor swasta.


Program pengembangan masyarakat berbasis komunitas yang dijalankan oleh Astra ini, berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui empat pilar utama, yaitu Kesehatan, Pendidikan, Lingkungan, dan Kewirausahaan. 


Tujuannya adalah menciptakan lingkungan kampung yang bersih, sehat, dan produktif secara berkelanjutan, serta memberdayakan masyarakat agar mandiri dan sejahtera.


Ekowisata Pertanian yang Mengakar Kuat pada Tradisi


Kesuburan tanah di Desa Nunuk Baru bukan sekadar anugerah alam, melainkan juga hasil dari tradisi yang dijaga, dirawat, dan diwariskan secara turun-temurun. 


Petani di sini tak hanya sebatas menanam padi, jagung, maupun cabai, tetapi juga merawat adat tradisi yang erat kaitannya dengan siklus pertanian. 


Setiap tahapan, mulai dari mengolah lahan hingga panen, diabadikan dalam upacara adat dan pesta rakyat yang meriah.


Dua tradisi utama yang menjadi daya tarik bagi wisatawan adalah ‘Hajat Guar Bumi’ dan ‘Hajat Pareresan’. 


Hajat Guat Bumi adalah ritual gotong royong di mana seluruh warga desa bersama-sama mengolah tanah sebelum masa tanam. 


Sementara itu, Hajat Pareresan adalah momen penting pasca-tanam, di mana warga melakukan pemupukan dan perawatan tanaman dengan penuh rasa syukur. 


Puncak dari semua kegiatan ini adalah pesta panen raya, sebuah perayaan kegembiraan yang menampilkan pertunjukan seni tradisional dari sanggar budaya setempat.


Menariknya, wisatawan tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga diajak terlibat langsung dalam aktivitas pertanian ini. Mereka dapat belajar mengolah lahan, menanam, hingga memanen bersama para petani, sambil diiringi beragam hiburan yang menyenangkan. 


Pengalaman ini secara tidak langsung menawarkan edukasi sekaligus kegembiraan, menciptakan kenangan tak terlupakan bagi setiap pengunjung.


[1] [2]


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA