ESQNews.id, MAJALENGKA - Terletak di samping Tol Cipali, Desa Bongas Kulon di Kecamatan Sumberjaya, Kabupaten Majalengka menyimpan mimpi-mimpi besar. Bukan sekadar desa perlintasan, melainkan sebuah destinasi wisata yang mampu memikat para pengendara.
Mimpi ini pada akhirnya tak lagi sebatas angan, berkat inisiatif Kampung Berseri Astra (KBA) yang digagas oleh Astra Tol Cipali.
Sejak diresmikan pada November 2021, KBA Bongas Kulon menjadi pilot project yang membawa perubahan signifikan.
Di bawah kepemimpinan Tasdik, Sekretaris Desa sekaligus Ketua KBA, program ini berfokus pada empat pilar utama, yaitu lingkungan, kesehatan, pendidikan, dan UMKM.
Inovasi Lingkungan dan Edukasi Jalan Tol
KBA tidak hanya tentang kerapihan dan keindahan, tetapi juga tentang kesadaran. Melalui program “Ayo Aman Berlalu Lintas,” warga desa diajak untuk memahami pentingnya keselamatan di jalan tol, mengingat banyak petani yang masih menyeberang di area berbahaya.
Edukasi ini juga menyentuh anak-anak PAUD dengan metode mendongeng, menanamkan pengetahuan rambu lalu lintas sejak dini.
Selain itu, KBA juga mendorong inovasi pertanian. Dengan lahan tanam yang terbatas, warga beralih ke pertanian hidroponik. Hasilnya? Luar biasa.
Sayuran seperti kangkung, pakcoy, dan selada kini menjadi komoditas unggulan yang berhasil menembus pasar modern di Cirebon, bahkan menginspirasi warga lain untuk mandiri.
Tak berhenti di situ, KBA merintis bank sampah dengan mengolah sampah organik menggunakan magot untuk pupuk. Bahkan, mereka meneliti cara mengolah sampah anorganik menjadi paving block.
Ambisi besar Tasdik adalah menjadikan Bongas Kulon desa nol sampah di Kabupaten Majalengka.
Pemberdayaan Komunitas dan Kontribusi Astra
Astra Tol Cipali tidak datang dengan tangan kosong. Berbagai bantuan disalurkan, mulai dari gapura desa yang dipercantik dengan vertical garden, peralatan kesehatan, hingga kendaraan operasional untuk bank sampah. Mereka juga memberikan pelatihan dan memfasilitasi pemasaran produk UMKM desa.
Dampaknya sangat terasa. Produk UMKM lokal seperti emping jagung, opak ketan, dan rempeyek kini tidak hanya dijual di pasar lokal, tetapi juga dipasarkan di rest area Tol Cipali dan acara-acara resmi Astra. Omzet para pelaku UMKM melonjak, membuktikan bahwa kemitraan ini adalah kunci keberhasilan.
Menurut Tasdik, dari Infomjlk, kontribusi finansial Astra pada tahun pertama mencapai hampir Rp 200 juta, sebuah dukungan vital di tengah keterbatasan dana desa akibat pandemi.
Keberhasilan ini membuat pemerintah desa merasa sangat terbantu dan program KBA selaras dengan visi mereka.
Meski demikian, Tantangan tetap ada. Partisipasi masyarakat masih menjadi sorotan, dan kesadaran untuk terlibat penuh dalam program-program ini perlu ditingkatkan.
Festival Kampungan Desa Bongas Kulon
Tak lengkap rasanya bicara tentang Bongas Kulon tanpa menyinggung Festival Kampungan. Acara tahunan yang pertama kali digelar pada tahun 2016 ini menjadi wadah untuk mengenalkan dan melestarikan seni budaya daerah kepada generasi muda.
Festival ini menampilkan berbagai pertunjukan seni tradisional dan modern, serta menjadi panggung bagi seniman lokal maupun dari luar kota, seperti Yogyakarta dan Bali.
Biasanya digelar pada bulan Desember, Festival Kampungan tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, tetapi juga menarik wisatawan dan memberdayakan seniman lokal, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari identitas desa ini.
Visi di Masa Depan
Mimpi besar untuk menjadikan Bongas Kulon desa wisata di tepi tol terus digelorakan. Ketika Tol Cipali macet, desa ini diharapkan bisa menjadi alternatif bagi para pengendara untuk beristirahat dan menikmati suasana yang asri.
Theresia Dyah, Head of Corporate Communication & CSR Astra Tol Cipali, melihat KBA Bongas Kulon sebagai program andalan.
Meskipun baru satu proyek percontohan yang dikembangkan, Astra tidak menutup kemungkinan untuk memperluas program serupa di kabupaten lain yang dilintasi Tol Cipali.
Hal ini menunjukkan komitmen perusahaan untuk berkontribusi positif bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional mereka.
Kisah Bongas Kulon adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara perusahaan dan komunitas dapat menciptakan dampak yang luar biasa, mengubah mimpi menjadi kenyataan dan memberikan harapan baru bagi sebuah desa.





