Senin, H / 22 September 2025

Buka IIHF, Kepala BPJPH Gaungkan Misi Global "Halal Indonesia untuk Masyarakat Dunia"

Sabtu 21 Jun 2025 16:39 WIB

Editor :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: BPJPH

ESQNews.id, JAKARTA - Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan menggaungkan misi global "Halal Indonesia untuk Masyarakat Dunia" saat membuka Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025 di Jakarta, Jumat (20/6).

"Mari kita semua support, kita dukung supaya halal Indonesia melambung ke internasional. Yang kami canangkan daripada halal adalah Halal Indonesia untuk masyarakat dunia, Indonesian Halal for Community of the World," ujar Haikal saat membuka gelaran IIHF 2025 di Plenary Hall JICC Jakarta.

Hadir dalam opening ceremony IIHF 2025, Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, Wakil Kepala BPJPH Afriansyah Noor, para deputi dan jajarannya. Hadir pula sejumlah duta besar negara sahabat, lembaga halal luar negeri, dan stakeholder halal lainnya dari dalam dan luar negeri.

Lebih lanjut, Babe Haikal, sapaan akrab Ahmad Haikal Hasan, mengatakan bahwa misi global Halal Indonesia tersebut tidak terlepas dari dinamika konsep halal yang telah berkembang agama menjadi sebuah standar produk yang digunakan oleh siapapun secara universal, terlepas dari latar belakang agama, suku, ras dan sebagainya.

"Tema IIHF ini adalah Halal is a lifestyle. Halal telah menjadi gaya hidup modern yang menjunjung nilai-nilai kebersihan, kesehatan, dan kepercayaan. Halal telah menjadi gaya hidup dan civilisasi modern," sambung Babe Haikal seperti dilansir dari situs resmi BPJPH.

Babe Haikal juga berbagi pengalamannya saat bepergian ke luar negeri seperti Australia, Amerika Serikat, Rusia, dan lainnya. Di negara-negara tersebut sudah tersedia layanan makanan halal di hotel hingga maskapai penerbangan. 

Sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, dan dengan potensi industri halal yang begitu besar, maka Indonesia ditargetkan menjadi kiblat atau pusat halal dunia.

Dalam rangka mencapai target tersebut, maka forum IIHF ini menjadi salah satu langkah konkret, karena di dalamnya BPJPH akan melakukan penandatanganan kerja sama dengan 26 negara. Kerja sama itu mencakup 16 nota kesepahaman (MoU) dan 11 perjanjian pengakuan bersama atau mutual recognition agreement (MRA).

IIHF menampilkan pameran produk halal dari berbagai sektor, seperti makanan, minuman, kosmetik, farmasi, hingga fashion. Selain pameran, IIHF juga menghadirkan berbagai kegiatan inspiratif dan edukatif, seperti kajian islami, games, talkshow, doorprize, serta hiburan dari musisi Raim Laode, Fabio Asher, hingga grup musik gambus El Corona.

Bagi pelaku usaha, tersedia sesi business matching antara produsen halal internasional dan importir domestik. BPJPH juga membuka booth layanan sertifikasi halal gratis, serta konsultasi komprehensif bagi masyarakat dan pelaku usaha yang ingin memahami proses sertifikasi halal secara menyeluruh.

Babe Haikal juga mengajak masyarakat hadir dan mendaftarkan diri sebagai Pendamping Proses Produk Halal (P3H).

"Saya mengajak masyarakat luas untuk datang menghadiri IIHF di JICC. BPJPH memberikan kesempatan kerja freelance sebanyak 10.000 orang untuk menjadi Pendamping Proses Produk Halal (P3H)," ungkap Babe Haikal.

"Di saat orang-orang khawatir dengan pengurangan, justru pada event IIHF ini BPJPH rekrut 10.000 kesempatan kerja freelance sebagai Pendamping Proses Produk Halal," sambungnya.

Lebih lanjut, Babe Haikal menjelaskan bahwa siapa saja yang ingin mendaftarkan diri untuk menjadi P3H dapat langsung datang ke ajang IIHF 2025, dari 20-22 Juni 2025 di JICC. Di sana, sejumlah Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) membuka booth layanan dan standby untuk memproses pendaftaran calon P3H.

Seperti diketahui, P3H memiliki peran vital dalam sertifikasi halal produk UMK. P3H bertugas mendampingi pelaku UMK dalam proses sertifikasi halal melalui skema self declare atau pernyataan pelaku usaha. 

Profesi P3H dirancang fleksibel agar bisa dilakukan oleh siapa saja, mahasiswa, guru honorer, pendamping desa, penyuluh, ibu rumah tangga, atau profesional yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dan sekaligus berkontribusi dalam pengembangan industri halal nasional.

Siapapun bisa menjadi P3H dengan persyaratan: (1) Warga Negara Indonesia (2) Beragama Islam (3) Pendidikan Minimal SMA/Sederajat (4) Lulus Pelatihan P3H.

"Yang penting mau belajar dan aktif. Incomenya tergantung keaktifan masing-masing. Ini bisa menjadi pekerjaan sambilan yang fleksibel dan bermanfaat," imbuh Babe Haikal.

Adapun keuntungan seseorang yang telah terdaftar sebagai P3H antara lain, pertama, dapat membimbing para pegiat UMK di wilayahnya dalam pengurusan sertifikat halal. Kedua, P3H juga berperan aktif dalam proses sertifikasi halal, sebuah aktivitas mulia yang membawa manfaat bagi banyak orang. 

Ketiga, sebagai seorang P3H maka ia juga menjadi bagian dari jaringan profesional ekosistem industri halal. Keempat, P3H akan memperoleh insentif sampai dengan Rp.150.000 per-sertifikat halal. 

Selanjutnya, seorang P3H juga akan mendapatkan pelatihan dan pembinaan dalam penerbitan sertifikasi halal.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA