Sabtu, H / 08 November 2025

Green AI: Kecerdasan Buatan yang Ramah Lingkungan untuk Bisnis Berkelanjutan

Sabtu 08 Nov 2025 07:48 WIB

Editor :EDQP

Ilustrasi

Foto: Gemini

ESQNews.id, JAKARTA - Perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan telah membawa perubahan besar di berbagai sektor kehidupan. Mulai dari industri, kesehatan, hingga pendidikan.


Namun, di balik kemajuan tersebut, muncul kesadaran baru bahwa teknologi juga memiliki jejak ekologis yang signifikan. Penggunaan daya komputasi yang besar dalam pelatihan model AI dapat menghasilkan emisi karbon dalam jumlah tinggi.


Dari sinilah lahir konsep Green AI, yaitu pendekatan dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang menekankan pada efisiensi energi, keberlanjutan lingkungan, dan tanggung jawab sosial.


Sebagai dosen di fakultas ilmu komputer, kami melihat bahwa tema ini semakin relevan untuk dibahas di lingkungan akademik, khususnya dalam konteks kuliah ilmu komputer dan riset inovasi digital.


Mahasiswa jurusan computer science, jurusan IT, dan program studi ilmu komputer kini tidak hanya dituntut memahami algoritma, tetapi juga dampak ekologis dari setiap inovasi teknologi yang mereka ciptakan.


Mengapa Green AI Menjadi Isu Penting di Dunia Teknologi?


Setiap sistem AI membutuhkan proses komputasi yang melibatkan jutaan parameter dan data dalam skala besar. Hal ini memerlukan infrastruktur server dan pusat data (data center) yang beroperasi tanpa henti dan mengonsumsi energi dalam jumlah masif.


Tanpa pendekatan berkelanjutan, kemajuan teknologi justru dapat memperburuk krisis iklim global.


Oleh karena itu, Green AI berfokus pada bagaimana para peneliti, mahasiswa, dan praktisi dapat menciptakan sistem AI yang efisien dan ramah lingkungan.


Beberapa pendekatan yang kini banyak dikembangkan di jurusan ilmu komputer dan teknik informatika antara lain:


- Optimalisasi algoritma agar lebih hemat energi.


- Pemanfaatan renewable energy dalam operasional pusat data.


- Desain arsitektur komputasi yang efisien dengan edge computing dan model compression.


Pendekatan ini sejalan dengan prinsip sustainable computing, yaitu penggunaan teknologi digital untuk mendukung tujuan bisnis berkelanjutan (sustainable business) dan pelestarian lingkungan.


Peluang Green AI dalam Dunia Bisnis dan Inovasi


Dunia industri kini mulai bergerak menuju transformasi digital yang hijau. Perusahaan besar menggunakan Green AI untuk menekan biaya operasional, meningkatkan efisiensi energi, serta memperkuat reputasi sebagai bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.


Mahasiswa yang menempuh pendidikan di kuliah jurusan komputer atau program S1 ilmu komputer perlu memahami bahwa kompetensi masa depan tidak hanya mencakup kemampuan teknis, tetapi juga pemahaman tentang etika, keberlanjutan, dan dampak sosial teknologi.


Inilah yang menjadikan Green AI sebagai keterampilan unggulan yang akan banyak dibutuhkan di masa depan.


Lulusan dari universitas dengan jurusan ilmu komputer terbaik di Indonesia dan dunia mulai diarahkan untuk menguasai kombinasi antara AI, data science, dan green computing agar mampu menciptakan inovasi digital yang selaras dengan prinsip sustainable development goals (SDGs).


Pendidikan Ilmu Komputer yang Berorientasi pada Keberlanjutan


Sebagai bagian dari kampus jurusan komputer yang menekankan nilai etika dan tanggung jawab sosial, kami percaya bahwa pendidikan ilmu komputer modern harus mengintegrasikan aspek teknologi, moralitas, dan keberlanjutan.


Mahasiswa tidak hanya diajarkan bagaimana menciptakan algoritma cerdas, tetapi juga bagaimana memastikan teknologi tersebut membawa manfaat bagi manusia dan lingkungan.


Melalui pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), mahasiswa prodi ilmu komputer didorong untuk meneliti solusi berbasis AI yang efisien, hemat energi, dan berorientasi pada dampak positif.


Menuju Ekosistem Teknologi yang Lebih Hijau


Kolaborasi antara akademisi, industri, dan pemerintah menjadi kunci dalam membangun ekosistem AI yang berkelanjutan. Banyak universitas IT dan jurusan ilmu komputer kini mulai membuka penelitian bersama dalam bidang Green Computing dan Environmental Data Science.


Dengan dukungan riset dan kebijakan yang tepat, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pelopor Green AI di Asia Tenggara.


Mahasiswa dari berbagai jurusan komputer S1 dapat berperan aktif dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan yang mendukung bisnis berkelanjutan, energi terbarukan, dan transformasi digital yang bertanggung jawab.


Kesimpulan


Green AI bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan bagi bisnis yang ingin bertahan dan berkembang di masa depan.


Sebagai bagian dari komunitas akademik di jurusan ilmu komputer, kita memiliki tanggung jawab untuk mengembangkan teknologi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga sadar lingkungan.


Melalui pendidikan yang berfokus pada inovasi dan karakter, mahasiswa diharapkan dapat menjadi generasi baru ilmuwan komputer yang berpikir kritis, beretika, dan peduli terhadap bumi.


Dengan demikian, kecerdasan buatan yang hijau bukan hanya tentang efisiensi energi, tetapi juga tentang kesadaran, bahwa setiap baris kode yang kita tulis hari ini, akan menentukan masa depan dunia esok hari.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA