ESQNews.id - Ini adalah sebuah kisah dari seorang Alumni ESQ yang dalam perjuangannya Allah berikan buah dari jerih payahnya selama ini.
Rencana Tuhan lebih indah dan sempurna yang telah disediakan pada setiap hambanya.
Hanya tinggal bagaimana seorang hamba ingin bersungguh-sungguh untuk menggapai impian tersebut.
Sebuah kisah dari seorang Owner rumah makan yang memulai usahanya dari
perjalan penjual keripik keliling. Namun impian besar membawanya pada
sebuah pilihan untuk meninggalkan tanah kelahiran demi membahagiakan
orang tua.
Beliau hanya tamatan Madrasah Aliyah, dan menyelesaikan pendidikannya
sampai tingkatan tersebut, karena kondisi ekonomi yang kurang
memungkinkan untuk melanjutkan. Harapan tidak putus sampai disitu,
semangat akan impian besarnya terus ia perjuangkan. Hingga memutuskan
meninggalkan kampung halaman.
Jepang. Ya, Jepang adalah jalan yang dipilih untuk merubah perekonomian
keluarga dengan harapan, beliau bisa membahagiakan dan mencukupi
kebutuhan keluarga. Masa mudanya tidak digunakan untuk berleha-leha, namun terus belajar
bagaimana impian besarnya bisa tersampaikan. Menjadi seorang marbot
masjid pernah dijalaninya, hingga sampailah beliau pada sesi, jepang
adalah solusi untuk merubah perekonomian, karena gaji yang besar.
Pelatihan Bahasa Jepang diikuti berbulan-bulan. Berkali-kali mengikuti
tes menjadi tenaga kerja Jepang tak pernah berhasil. Mungkin ini sebuah
ujian untuk menguji kesabarannya. Suatu ketika, pertama kalinya dibuka
untuk tenaga kerja Korea saat itu. Ia tak ada pengalaman bekerja di
Korea, mencoba mengikuti tes pencarian tenaga kerja tersebut.
Hasilnya Amazing. Allah tau mana yang terbaik untuk hambanya. Saat
pengumuman dikeluarkan, beberapa kali ia melihat papan pengumuman, namun
namanya tidak tercantum dalam pengumuman tersebut. Harapan hampir saja
sirna, namun ia kembali pada takdir Allah, Allah tau mana yang terbaik
baginya.
Harapan yang hampir saja sirna dalam dirinya, datanglah pertolongan Allah dari jalan yang tak disangka-sangka. Hasil tidak akan menghianati proses. Tiba-tiba beberapa hari sebelum keberangkatan, ia dipangil. Dan pertolongan Allah sangatlah Amazing. Namanya keluar untuk berangkat ke KOREA, padahal yang dibutuhkan adalah exKorea, sedangkan ia exJepang. Subhanallah. Pasti ada hikmah yang Allah ingin tunjukkan padanya.
Tantangan pun kembali dihadapan matanya. Ongkos berangkat tidak cukup
dengan uang yang digenggamannya. Peluang tidak disia-siakan, pengorbanan
pun kembali menerpanya. Sawah dijualkan untuk talang ongkos berangkat.
Alhamdulillah satu hari sebelum berangkat, ongkos pergi ia bisa lunasi.
Impian Besar Tercapai, Perekonomian Tercukupi
Setelah berada di Negara Korea, gaji pertama digunakan untuk melunasi hutang yang pernah dipinjam.
Gaji keduanya digunakan untuk menghajikan kedua orang tuanya, dan gaji
dibulan-bulan berikutnya digunakan untuk membeli tanah, sawah dan
lainnya. Semuanya telah tercukupi, Namun disaat materi semuanya lengkap,
jiwanya bergejolak. "Apa sebenarnya yang ku cari, bertanya dalam
dirinya". Saat uang banyak, mampu membeli sawah, tanah dan menghajikan
orang tua, tapi jauh dari orang tua. "Apalah arti sebuah materi jika aku
jauh dari mereka", membisikkan dirinya.
AKhirnya ia memutuskan untuk pulang ke kampung halaman. Sebelum ia
pulang, di Negara Korea ia sempat mendapat musibah, masuk rumah sakit
selama beberapa bulan, dan tidak bekerja sama sekali. Di negara orang sendiri, dalam ruangan tanpa ada yang menemani,
bagaimana rasanya. Sedih, pahit. dan sebagainya. Itulah yang dirasakan
seorang Asmuni di Negara orang sebelum kembali ke Negara Asal dan sampai
di kampung halaman.
Alhamdulillah, setelah sembuh ia pun pulang dan sampai kampung halaman
dengan selamat. Ia pulang membawa pengalaman dan modal 80 juta sebagai
awal ia untuk membuka usaha.
Berawal dari penjual keripik keliling, hingga buka tempat cuci motor
dengan modal yang dibawa. Namun semuanya tidak berjalan lancar. Jatuh,
bangun lagi. itulah yang dilakukan. Tempat cuci motor yang diberikan
kelola orang lain tidak mendapatkan hasil, akhirnya diambil alih lagi
dan dikelola sendiri.
Cuci Motor Menjadi Rumah Makan
Setelah mengelola sendiri, cuci motor yang dijalani merembet membuka warung kecil-kecilan berjualan es dan kopi, sambil tempat cuci motor dijalani. Hari semakin hari, peluang warung tersebut mulai ramai, dan menu baru pun bertambah menjadi es, kopi dan bakso.
Waktu terus mendukung perjalan para juang tersebut, setelah beberapa
kali jatuh, bahkan sempat kehabisan modal, dari 80 juta tersebut. Allah
akan memberikan jalan bagi orang yang mau berusaha, inilah yang juga
diberikan kepada seorang Asmuni.
Warung kecil tersebut mulai ramai, hingga tempat cuci motor tersebut kini berubah menjadi sebuah tempat makan yang diberi nama "RUMAH MAKAN SUKMA RASA".
Rm. SUKMA RASA |

![]() |
Rm. SUKMA RASA LOANG BALOQ |
![]() |
Para Pejuang SUKMA RASA |
Semoga kisah perjalan seorang Asmuni owner Sukma Rasa, bisa menambah motivasi untuk terus berusaha mewujudkan mimpi-mimpi besar kita. Mimpi yang membuat kita bahagia fiddunya wal akhirah.
"jika Akhirat tujuannya, dunia akan dihadirkan." (Asmuni).
Untuk terus membangkitkan semangat Anda kata penyemangat juga dari manager Hamdani Akbar "sukses itu pilihan, gagal pun pilihan. Semuanya telah mempunyai jalan masing-masing. Sukses punya jalan sendiri, gagal pun punya jalannya sendiri"
Semoga bermanfaat, jangan lupa mampir ketempat kami, SUKMA RASA di jln TGH Lopan Labuapi depan SMK PPN Mataram. atau bisa juga ke cabang kami di Jalan lingkar samping taman Loang Baloq.
kami juga menerima pesanan nasi kotak dan lainnya jika Anda ada hajatan, kontak kami :
085 857 817 165 / 087 866 837 708 (WA/SMS/TLPN)
follow media sosial kami ;
sukma rasa (Fb)
rm_sukma_rasa (Ig)
@sukmarasa7 (tw)
rmsukmarasa7.blogsport.com (blog)
#sukmarasa #rumahmakanlombok #rumahmakanmurah #rumahmakanenak #catringanmurahdilombok #wisatahalal #mekaki2018 #wisatalombok #travelmurahdilombok