Senin, H / 20 Oktober 2025

Wisata Religi ke Pondok Perut Bumi

Rabu 20 Jul 2022 15:02 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: Dokumen Pribadi Mushlihin

Oleh: Mushlihin


ESQNews.id, JAKARTA - Alangkah bahagianya kami dapat berwisata religi ke pondok perut bumi (17/7/2022) seluas 3 hektare. Walaupun sebelumnya kami sudah pernah mengunjunginya tahun 2002. Saat itu kami berlima yakni kepala MI Muhammadiyah Takerharjo, MI Ma'arif Takerharjo, MI Banyubang, MI Bluri dan MI Dagan.


Kami diterima oleh KH. Subhan. Beliau yang menyulap goa sebagai tempat sampah menjadi wisata yang unik di bawah tanah. Selain itu dilengkapi masjid Ashabul Kahfi di bawah tanah yang artistik. Bahkan kami dibekali seliter air yang telah disuwuk (dibacakan doa).


Dua puluh tahun kemudian kami dapat mengunjunginya goa sedalam sembilan meter itu lagi. Latar belakangnya adalah kami memiliki grup alumni perguruan Muhammadiyah Takerharjo Solokuro Lamongan lulusan 1986, 1989, dan 1992. Salah satunya bertinggal di Tuban. Kami bersepakat tidak akan memutuskan silaturahmi. Caranya kami saling mengunjungi utamanya pas sakit, ada musibah atau hajatan.


Sesampai di rumah alumni yang bernama Zum di jalan Manunggal, saya dan dua puluh teman lainnya disuguhi makanan. Lalu kami diajak mengunjungi pondok perut bumi. Kami menaiki elf short dan berhenti di parkiran. Jukir meminta kami membayar lima belas ribu.


Selanjutnya kami menuju pintu masuk. Alas kaki harus dilepas. Sebab lantai disucikan. Penjual kresek menawarkan jasanya. Tujuan mereka agar sandal tidak hilang.


<more>


Setelah itu petugas meminta kami mengisi buku tamu. Isinya nomor, hari, tanggal, jam, nama, alamat, biaya, dan paraf. Biayanya tiga puluh ribu rupiah per elf. Tidak ada karcis perorang.


Sesudah itu kami melewati lorong berubin yang dilengkapi lampu dan penunjuk arah. Kami berhenti di masjid Ashabul Kahfi yang mampu menampung enam ratusan jamaah. Beberapa peziarah istighosah. Kami hendak memvideokannya, tapi tidak diperkenankan penjaga.




Karenanya kami terus melaju. Pengunjung sudah diperbolehkan memakai alas kaki. Pas ada spot menarik kami abadikan. Khususnya tulisan Jawa dan kaligrafi di dinding goa.


Kami juga membeli beberapa suvenir. Misalnya alat pijat, bros, tasbih, siwalan, dan legen dalam goa yang terletak di Gedongombo, Kec. Semanding, Kabupaten Tuban, Jawa Timur 62381. Harganya murah. Lagian ada toilet-toilet. Biaya mandi 5.000 dan kencing 2.000.


Satu hal yang kudu diwaspadai oleh pengunjung yakni jangan berjalan sendiri. Upayakan berdua. Tujuannya demi keamanan dan kenyamanan selama di goa yang berfungsi sebagai pondok pesantren Al-Maghribi ini. Lantaran tidak ada penjaga di setiap sudut sempit dan berliku.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA