ESQNews.id, BATAM - Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN Provinsi Kepulauan Riau, Nurus Sholichin membuka acara dalam rangka memperingati Hari Agraria dan Tata Ruang Tahun 2025 selama tiga hari (10-12 Oktober 2025) di Wyndham Panbil, Batam.
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi BPN Kepri, untuk menegaskan komitmennya terhadap transformasi layanan publik, penguatan kemitraan strategis dan pembangunan sumber daya manusia yang unggul.
Juga dalam rangka Pelatihan Service Excellence (Fokus Utama) dan Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Fokus Utama pada Peningkatan Standar Pelayanan Publik
Agenda inti dari kegiatan ini adalah Pelatihan Service Excellence yang diikuti oleh 56 peserta, terdiri dari manajer loket, petugas loket dan petugas keamanan dari seluruh kantor pertanahan di Provinsi Kepulauan Riau harus bertransformasi bagaimana cara memberikan/berkomunikasi dengan attitude dan sepenuh hati pada saat memberikan layanan kepada masyarakat.
Dalam laporannya, Ketua Panitia, Ichsan Wibawa, menyatakan bahwa, pelatihan ini dirancang untuk mengubah citra BPN di mata masyarakat.
“Tujuan utama kami adalah menciptakan standar pelayanan yang profesional, ramah, cepat dan efisien. Kami ingin membangun budaya kerja ‘melayani dengan hati’ demi meningkatkan kepuasan dan kepercayaan publik, dengan visi besar mewujudkan pelayanan pertanahan berstandar dunia,” ujar Ichsan Wibawa (Kepala Bagian Tata Usaha), melansir dari media massa.
Perkuat Karakter Pelayanan Aparatur Melalui Pendekatan ESQ
Kegiatan ini diperkuat dengan pengadopsian metode penguatan karakter berbasis Emotional Spiritual Quotient (ESQ) yang dipandu oleh Coach Sandi Muharam (trainer lisensi dari Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian).
Para peserta yang terdiri dari manajer loket, petugas loket, hingga petugas keamanan, tidak hanya diajak untuk mengasah keterampilan, tetapi juga untuk menemukan kembali makna dan tujuan dari pekerjaan mereka.
Pelatihan ini menekankan sebuah prinsip kuat: pelayanan prima yang tulus. Oleh karena itu, perubahan sejati harus lahir dari transformasi hati dan pikiran.
Perubahan dari dalam inilah yang menjadi fondasi untuk menciptakan standar pelayanan pertanahan yang profesional, humanis dan berkelas dunia di Provinsi Kepulauan Riau.
Pada hari ketiga, Kakanwil Nurus Sholichin secara resmi menutup pelatihan dan memberikan arahan tegas. Beliau menekankan bahwa pelatihan ini adalah titik awal dari sebuah perubahan nyata.
“Ilmu dan praktik terbaik yang telah didapatkan selama pelatihan ini wajib diimplementasikan dan diaktualisasikan di masing-masing kantor pertanahan,” tegasnya.
“Saya tidak ingin ini berhenti di ruang pelatihan. Saya dan tim akan turun langsung untuk melakukan evaluasi ke setiap kantor pertanahan guna memastikan standar pelayanan prima ini benar-benar berjalan dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandasnya.
Pelatihan ini turut diperkaya oleh narasumber ahli seperti BPSDM (Rechtiyanto Iqbal Prakoso), dari Perwakilan Ombudsman RI (Adi Permana) yang membahas cara menghindari maladministrasi, dan (Ika Puspa Dewi) dari BRI yang membagikan praktik terbaik industri perbankan dalam standarisasi layanan.