EDUCATION
ESQNews.id, JAKARTA - Pengantar teori cyborg ini memberikan sudut pandang penting untuk menganalisis klaim seputar teknologi baru seperti otomatisasi, robot, dan AI. Cyborg menganalisis dan menyusun ulang percakapan populer dan ilmiah tentang cyborg dari perspektif teori cyborg feminis. Berdasarkan gabungan pelatihan, pengajaran, dan penelitian selama beberapa dekade di bidang ilmu sosial, desain, dan pendidikan teknik, Laura Forlano dan Danya Glabau memperkenalkan pendekatan yang disebut literasi cyborg kritis. Literasi cyborg kritis mengedepankan dinamika kekuasaan dan memperhatikan bagaimana faktor sosial dan budaya seperti gender, ras, dan disabilitas membentuk bagaimana teknologi dibayangkan, dikembangkan, digunakan, dan ditolak. Forlano dan Glabau menawarkan literasi cyborg kritis sebagai cara berpikir melalui pertanyaan tentang hubungan antara kemanusiaan dan teknologi di berbagai bidang seperti teknik dan komputasi, seni dan desain, dan perawatan kesehatan dan kedokteran, serta ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Cyborg mengkaji apakah teknologi modern menjadikan kita semua cyborg—jika kita mempertimbangkan, misalnya, fakta bahwa kita menggunakan teknologi sehari-hari di tempat kerja, memiliki teknologi yang tertanam dalam tubuh kita dalam aplikasi layanan kesehatan, atau menggunakan teknologi untuk mengeksplorasi secara kritis berbagai kemungkinan sebagai seniman, desainer, aktivis, dan pencipta. Terakhir, Cyborg menawarkan perspektif dari para pemikir ras, feminis, dan disabilitas yang kritis untuk membantu memetakan jalan ke depan bagi teori cyborg di abad kedua puluh satu.Berikut adalah ringkasan dan hal-hal penting dari setiap bab buku Cyborg karya Laura Forlano dan Danya Glabau, bagian dari The MIT Press Essential Knowledge Series:Pendahuluan:- Tema utama: Pendahuluan memperkenalkan konsep "cyborg" sebagai figur hibrida manusia-mesin, menjelaskan bagaimana kita menjadi "cyborg" dalam konteks modern dengan adanya alat bantu teknologi. Penulis menggarisbawahi bahwa cyborg bukan hanya bagian dari fiksi ilmiah, tetapi realitas sehari-hari.- Tujuan: Menyoroti bagaimana teknologi telah menjadi bagian dari tubuh kita dan bagaimana itu mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia, identitas kita, dan batasan tubuh manusia.Bab 1: Sejarah Cyborg- Gambaran umum: Bab ini menyelidiki asal-usul ide cyborg, mulai dari mitologi, literatur fiksi ilmiah (seperti karya Donna Haraway), hingga penelitian ilmiah yang membahas integrasi teknologi dengan tubuh manusia.Poin penting: - Haraway memperkenalkan "Cyborg Manifesto" yang mengubah pemikiran feminis dan pasca-humanis. - Peneliti biomedis awal juga berkontribusi pada ide cyborg, menciptakan perangkat seperti alat pacu jantung. - Cyborg menjadi simbol perbatasan antara alam dan teknologi.Bab 2: Teknologi dan Tubuh- Gambaran umum: Bab ini membahas bagaimana teknologi mempengaruhi tubuh manusia secara fisik, emosional, dan mental. Perangkat seperti alat pacu jantung, prostetik, dan teknologi wearable digambarkan sebagai contoh nyata dari tubuh yang diperluas.Poin penting: - Penulis menggarisbawahi bagaimana teknologi membantu memperbaiki cacat fisik, meningkatkan performa manusia, atau bahkan memperluas batas-batas kemampuan tubuh manusia. - Pembahasan etis tentang ketergantungan pada teknologi dan apakah ini mengurangi atau memperkuat kemanusiaan kita.Bab 3: Identitas Cyborg- Gambaran umum: Fokus pada bagaimana cyborg memengaruhi identitas manusia, dengan mengaburkan batasan antara manusia dan mesin. Bab ini mengeksplorasi aspek gender, ras, dan disabilitas dalam konteks tubuh cyborg.Poin penting: - Cyborg melampaui identitas tradisional dan menantang norma-norma sosial tentang tubuh. - Penulis menyoroti pentingnya pandangan interseksional dalam memahami dampak teknologi pada kelompok marginal.Bab 4: Cyborg dalam Kehidupan Sehari-hari- Gambaran umum: Bab ini menyelidiki bagaimana kehidupan sehari-hari kita telah berubah dengan integrasi teknologi ke dalam tubuh dan pikiran kita. Dari smartphone hingga implan medis, kehidupan modern telah menjadi cyborgik.Poin penting: - Teknologi memperluas batas fisik tubuh, tetapi juga mengubah cara kita berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan sekitar. - Pertanyaan kritis tentang kebebasan pribadi, pengawasan, dan kontrol yang dihadirkan oleh teknologi dalam kehidupan kita sehari-hari.Bab 5: Cyborg dan Etika- Gambaran umum: Bab ini memeriksa isu-isu etika yang muncul dari penggabungan teknologi dan tubuh. Isu seperti privasi, kontrol terhadap tubuh, dan distribusi teknologi menjadi topik utama.Poin penting: - Bagaimana kita menjaga hak-hak individu di dunia yang semakin tergantung pada teknologi? - Penulis juga membahas potensi ketidaksetaraan dalam akses teknologi dan bagaimana ini dapat menciptakan "kasta cyborg" yang baru.Bab 6: Masa Depan Cyborg- Gambaran umum: Bab terakhir ini mengeksplorasi potensi masa depan manusia sebagai cyborg. Teknologi seperti AI, bioteknologi, dan cyborgisme transhumanis dipertimbangkan dalam konteks evolusi tubuh manusia.Poin penting: - Penulis menyoroti kemungkinan transformasi radikal tubuh manusia di masa depan melalui kemajuan teknologi. - Pertanyaan tentang apa artinya menjadi manusia di masa depan menjadi inti dari pembahasan ini.Kesimpulan:- Ringkasan: Kesimpulan menggarisbawahi bahwa tubuh cyborg bukan hanya bagian dari fantasi masa depan, tetapi kenyataan yang semakin kita hadapi di dunia modern. Cyborg adalah simbol transformasi manusia, baik dalam bentuk teknologi maupun identitas sosial.- Pesan penting: Penulis mengajak kita untuk lebih kritis dan sadar akan peran teknologi dalam kehidupan kita, serta dampaknya terhadap konsep kemanusiaan dan etika.---Buku ini menawarkan pandangan komprehensif tentang cyborg dalam konteks teknologi modern, kehidupan sehari-hari, identitas, dan masa depan, dengan menekankan pentingnya mempertimbangkan implikasi etis dan sosial dari integrasi manusia dan mesin.