NEWS
ESQNews.id, TANGERANG - Institut Pertanian Bogor (IPB University) resmi menjadi kampus negeri pertama di Indonesia yang menerapkan Sistem Manajemen Talenta berbasis Artificial Intelligence (AI).Peluncuran ini dilakukan dalam acara IPB Stakeholder Forum yang digelar pada hari Sabtu 8 November 2025 di Garuda Ballroom, ICE BSD, dan dihadiri oleh Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si, bersama jajaran pimpinan kampus, para stakeholder dari industri, pemerintah daerah dan NGO.Dalam sambutannya di acara IPB Stakeholder Forum di ICE BSD, Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., menegaskan bahwa penerapan Manajemen Talenta berbasis Artificial Intelligence (AI) merupakan langkah yang sangat relevan untuk mendukung pengembangan mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan di era saat ini.“Tahun ini adalah momentum yang sangat tepat untuk pengembangan kemahasiswaan, pengembangan dosen, maupun tenaga kependidikan. Dengan platform AI Talent Management, kita bisa memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang potensi mahasiswa, termasuk kelebihan dan kelemahannya,” ujar Prof. Arif.Beliau menjelaskan bahwa data tersebut tidak hanya bermanfaat bagi pihak kampus, tetapi juga bagi industri dan mitra eksternal.“Melalui sistem ini, kita bisa mengetahui karakteristik mahasiswa secara presisi, sehingga dapat menjadi dasar dalam pemberian beasiswa, proses early recruitment oleh perusahaan, hingga penentuan arah pengembangan karier di masa depan,” tambahnya.Prof. Arif juga menekankan bahwa dengan AI Talent Management yang dikembangkan bersama ESQ, IPB dapat menyesuaikan potensi individu dengan kebutuhan dunia kerja dan lembaga secara lebih akurat.“Dengan tools berbasis AI ini, kita bisa mengembangkan talenta secara lebih baik dan presisi, sesuai dengan kebutuhan organisasi dan tantangan zaman,” pungkasnya.Pendiri ESQ Corp., Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian juga turut menyampaikan pidato pada IPB Stakeholder Forum, betapa pentingnya pergeseran paradigma dunia kerja dari era kapitalisme menuju era talentism, sebagaimana diprediksi oleh World Economic Forum (2023) untuk tahun 2030 mendatang.Menurutnya, di era talentism, sumber daya manusia yang unggul bukan lagi diukur dari kecerdasan intelektual semata yang hanya salah satu bagian dari aspek kognitif, melainkan diukur dari talenta alamiah manusia sehingga dapat ditempatkan dan dikembangkan secara tepat.“Fakta menunjukkan bahwa 74% organisasi merekrut orang yang salah, 92% siswa SMA bingung memilih jurusan, dan dua dari tiga karyawan resign dalam enam bulan pertama karena merasa tidak cocok. Rata-rata, perusahaan harus menanggung kerugian hingga Rp380 juta per orang akibat kesalahan penempatan kerja,” ujar Ary Ginanjar.Ia menegaskan, permasalahan tersebut terjadi karena selama ini sistem pendidikan dan rekrutmen lebih banyak menilai minat dan kemampuan analitik semata, bukan membaca bakat alamiah seseorang secara mendalam.“Di Indonesia ada empat Rudi — Rudi Habibie, Rudi Hartono, Rudi Hadisuwarno, dan Rudi Chairudin. Kalau orang yang salah diberi tugas membuat pesawat terbang, bisa-bisa sayapnya di-blow,” ujarnya disambut tawa audiens, menggambarkan pentingnya menempatkan seseorang sesuai talentanya.Ary menjelaskan, melalui kerja sama antara ESQ dan IPB, kini IPB menjadi kampus negeri pertama di Indonesia yang menerapkan Manajemen Talenta berbasis Artificial Intelligence (AI). Sistem ini menjadi bagian dari inovasi pendidikan IPB yang dikenal dengan konsep Techno-Socio Entrepreneurial University, menjawab kebutuhan dunia kerja di era 5.0.Dengan teknologi AI, IPB dapat membantu mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan mengenali potensi unik mereka secara cepat dan akurat. “Jika talenta seseorang dikembangkan sesuai bakatnya, prestasinya bisa meningkat hingga 788%, seperti hasil riset dari Nebraska University,” ungkap Ary.Ia pun menyampaikan rasa optimisnya bahwa penerapan sistem ini akan mengubah paradigma pendidikan di Indonesia.“Ke depan, tidak ada lagi anak yang dianggap bodoh, tidak ada lagi dosen yang membully mahasiswanya, dan tidak ada lagi orang yang salah karier, karena semua anak pada dasarnya jenius, hanya perlu ditemukan dan diarahkan dengan tepat,” tutur Ary.Sebagai bentuk apresiasi, Ary Ginanjar menyerahkan piagam penghargaan kepada IPB sebagai Kampus Negeri Pertama di Indonesia yang menerapkan sistem Manajemen Talenta berbasis AI, sekaligus mendukung lahirnya SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.