Jumat, H / 29 Maret 2024

Erdogan Serukan 'Dunia Lebih Dari Sekadar Lima Negara' untuk Struktur DK PBB

Kamis 29 Nov 2018 08:00 WIB

AA

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan

Foto: fr.sputnik

Presiden Turki sejak lama menyerukan reformasi struktur Dewan Keamanan PBB dengan semboyan 'Dunia ini lebih dari sekadar lima negara'


ESQNews.id, BUENOS AIRES - Sebuah diskusi panel "Dunia Lebih Dari Sekadar Lima Negara" digelar pada Selasa (28/11/2018) di Buenos Aires, Argentina, yang juga menjadi tuan rumah pertemuan puncak para pemimpin G20 mendatang.


Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sejak lama menyerukan reformasi struktur Dewan Keamanan PBB dengan semboyan: 'Dunia ini lebih dari sekadar lima negara', dan mengkritik lima anggota permanen DK PBB, China, Prancis, Rusia, Inggris, dan Amerika Serikat.


Diskusi tersebut merupakan bagian dari serangkaian diskusi "Turki Hari Ini". Dilansir dari Anadolu Agency, agenda diskusi itu di antaranya kebijakan luar negeri Turki, perdagangan, dan tantangan investasi yang dihadapi Turki dan Amerika Latin. Diskusi panel itu diikuti oleh perwakilan media, akademisi, LSM, dan think tank, dan berlangsung di markas besar Dewan Hubungan Internasional Argentina (CARI).


Lila Roldan Vazquez, koordinator Kelompok Kerja Studi Kontemporer Eurasia CARI, bertugas sebagai moderator diskusi yang diselenggarakan atas kerja sama Kedutaan Besar Turki di Argentina dengan CARI.


Direktur Penelitian Politik, Ekonomi, dan Sosial SETA Foundation Hasan Basri Yalcin, Direktur Pusat Studi Latin di Universitas Ankara Turki Mehmet Necati Kutlu, dan Alper Batur dari Kementerian Keuangan Turki hadir dalam diskusi sebagai pembicara. Selain itu, Duta Besar Turki untuk Argentina Meral Barlas dan utusan luar negeri lainnya turut hadir dalam diskusi panel. 


- KTT G20 di Argentina 

 Argentina akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak G20 yang bertajuk "Membangun Konsensus untuk Pembangunan yang Adil dan Berkelanjutan" pada 30 November-1 Desember.


Erdogan akan menghadiri pertemuan puncak para pemimpin G20 di Argentina sebelum melakukan kunjungan resmi ke Paraguay dan Venezuela pada 2-3 Desember.


“KTT G20 akan menjadi kesempatan yang baik untuk meninjau upaya-upaya pembangunan yang berkelanjutan, seimbang dan inklusif - yang juga merupakan salah satu agenda utama global - dan untuk membahas sejumlah isu seperti perdagangan internasional, pembangunan, ketenagakerjaan, layanan kesehatan, dampak ekonomi dan sosial dari digitalisasi, perubahan iklim, terorisme, dan migrasi,” kata Kepresidenan Turki lewat sebuah pernyataan.


Presiden Turki diperkirakan akan menggelar pertemuan bilateral dengan beberapa kepala negara di sela-sela pertemuan itu. Pada Selasa (28/11/2018), Penasihat Keamanan Nasional AS John Bolton mengkonfirmasi bahwa Presiden AS Donald Trump dan Erdogan akan bertemu di sela-sela KTT.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA