“Kecacatan adalah
masalah persepsi. Jika Anda dapat melakukan satu hal dengan baik, Anda
dibutuhkan oleh seseorang” - Martina Navratilova –
ESQNews.id, JAKARTA – 3 Desember setiap tahunnya
diperingati sebagai Hari Disabilitas Internasional (HDI) atau Hari Penyandang
Cacat Sedunia. Momentum masyarakat internasional ini digunakan untuk
memperhatikan dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi para penyandang
disabilitas. Serta memberikan dukungan untuk meningkatkan martabat, hak dan
kesejahteraan para penyandang disabilitas.
HDI disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Di Indonesia sendiri, komitmen pelaksanaan penghormatan,
perlindungan dan pemenuhan hak penyandang disabilitas terwujud dalam lahirnya
UU 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas.
Orang yang memiliki disabilitas bukanlah halangan untuk mencapai kesuksesan. Contohnya tokoh-tokoh dunia ini telah menjadi inspirasi bahkan tokoh legenda bagi banyak orang dan dikenal sampai mancanegara.
<more>
Berikut beberapa tokoh yang mungkin sudah
diketahui orang banyak yakni:
1. Stephen Hawking (Fisikawan penyandang ALS)
2. Helen Keller (Penulis, aktivis politik, dan
dosen buta dan tuli)
3. Stevie Wonder (Musisi tunanetra)
4. Ludwig van Beethoven (Komposer tunarungu)
5. Frida Kahlo (Pelukis, penyandang polio)
6. Ni Nengah Widiasih (Altet angkat berat
tunadaksa)
Mereka meyakini salah
satu kalimat bahwa, "Keterbatasan bukanlah sebuah halangan untuk menjadi
pemenang."
“Attacking People With Disabilities is the Lowest Display of Power I Can Think
of” – Morgan Freeman
Ingatlah semboyan bumi pertiwi ini tentang “Bhinneka Tunggal Ika”, bisa diartikan “Berbeda-beda tapi tetap satu jua". Hiduplah dengan damai tanpa saling mengejek, mengolok-olok, membedakan yang bisa menjerumuskan ke dalam sifat sombong.
Maka dari itu mari berkawanlah dengan penyandang disabilitas, berikan motivasi, dukungan bahwa mereka juga "BISA".
“Do not spend many time, to thinking your limitation, but you should more thinking about the something special in yourself that can bring more benefit for others people”