Jumat, H / 29 Maret 2024

Tak Kenal Pacaran, 20 Pasang Insan Manusia Auto Menikah di Kota Penyangga IKN

Jumat 14 Oct 2022 21:00 WIB

Reporter :EDQP

Potret saat kegiatan berlangsung

Foto: Hidayatullah.com

ESQNews.id, JAKARTA - Sebanyak 40 orang muda-mudi menikah di kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Kota Balikpapan. Pada pernikahan ini, tidak dikenal proses pacaran sebagaimana tradisi pada umumnya di masyarakat.


Karena tidak pacaran, tak heran jika pengantin tidak mengenal siapa pasangannya.


Acara ijab qabul sekaligus Walimatul ‘Ursy Pernikahan 20 Pasang Santri Hidayatullah itu berlangsung di Masjid Ar-Riyadh, Gunung Tembak, Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur, Kota Balikpapan, Kaltim.


<more>


Pernikahan pada Ahad (02/10/2022) itu diikuti para muda-mudi yang merupakan kader-kader Hidayatullah. Dipandu dan dicatat oleh dua orang petugas Kantor Urusan Agama (KUA) Kemenag setempat.


Ahmad Taufan, salah seorang pengantin pria, misalnya, mengaku tidak mengenal siapa sebenarnya calon istrinya yang kemudian dipersunting pada Ahad itu.


“Sama sekali tidak (kenal). Jadi saya serahkan semua ke Steering Committee (SC) yang di kepanitiaan (pernikahan), berikhtiar, kemudian saya bertawakkal saja,” ujarnya saat ditemui hidayatullah.com usai acara akad nikah tersebut.


Berarti tidak ada pacaran sebelum menikah?


“Tidak ada!” jawabnya seraya menggoyangkan kepalanya sebagai penegasan. “(Insya Allah pacarannya) setelah menikah,” tambahnya lantas tersenyum lepas diiringi tawa kecil.




Kapan pertama kali lihat istrinya? Tanya media ini.


“Fotonya (saja)!” jawab dia.


Memang, beberapa hari sebelum hari H, panitia menyodorkan foto calon pasangan kepada setiap calon pengantin masing-masing, putra dan putri.


Selain foto, panitia juga menyodorkan formulir yang berisi kesediaan menerima calon pasangan yang telah ditetapkan. Kesediaan itu dibuktikan dengan penandatanganan kedua belah pihak (calon suami/istri) pada waktu dan tempat terpisah.


Bagaimana perasaannya setelah melihat foto (calon) istrinya? “Di luar ekspektasi saya,” jawab Taufan. “Cantik sekali,” tambahnya dengan nada dan senyum kebahagiaan, meskipun saat wawancara pada Ahad pagi itu ia belum ketemu langsung istrinya.


Amri, pengantin putra lainnya, juga mengaku belum pernah mengenal istrinya sebelum pernikahan itu. “Wah belum pernah,” ujarnya, juga menggoyangkan kepalanya.


Sama sekali belum pernah? Media ini kembali bertanya meminta penegasan. “Belum pernah!” jawaban yang sama.


Sekalipun namanya belum tahu sebelumnya? “Iya, namanya pun!”




Ummu Umaimah, pengantin putri, juga menyampaikan pengakuan senada. Jangankan pacaran, ia bahkan mengaku tidak mengenal siapa suaminya sebelum pernikahan itu. Hal itulah yang membuatnya sempat deg-degan beberapa waktu sebelum hari H.


“Jujur saya deg-degan akan bersanding dengan lelaki yang sama sekali belum saya kenal dan akan disahkan menjadi suami-istri, dua watak yang berbeda disatukan menjadi satu,” ungkapnya kepada media ini secara terpisah dalam wawancara jarak jauh, Sabtu (01/10/2022).


Meski demikian, ia berharap sekaligus menjelaskan tujuannya mengikuti pernikahan mubarak tersebut.


“Dengan mengikuti nikah mubarak ini akan sangat menjadi momen sakral di hidup saya. Semoga berkah, semoga berkah, aamin,” ungkap cucu dari (Almarhum) Ustadz Amin Bahrun, salah seorang tokoh senior di awal-awal berdirinya Hidayatullah ini.


Acara pernikahan yang berlangsung pada Ahad (02/10/2022) sekitar pukul 08.00-11.30 WITA dilaksanakan terpisah. Khusus para pengantin putra dan tamu undangan laki-laki bertempat di Masjid Ar-Riyadh.


Pernikahan yang digelar oleh Yayasan Pondok Pesantren Hidayatullah (YPPH) Balikpapan ini dihadiri langsung oleh sejumlah alim ulama dan pejabat.


Di antaranya Wali Kota Balikpapan H Rahmad Mas’ud, Kepala Kantor Kemenag Kota Balikpapan Johan Marpaung, Ketua MUI Balikpapan Habib Mahdar Abu Bakar Al Qadri, Wakil Ketua DPRD Balikpapan Subari, Ketua YPPH Balikpapan Ustadz Hamzah Akbar, para alim ulama, orang tua/wali para mempelai, dan ratusan undangan lainnya.


Sementara pengantin putri dan para tamu undangan perempuan ditempatkan di Masjid Nurul Mukhlisin, kampus putri, Pesantren Hidayatullah Gunung Tembak. Di sini, hadir istri Wali Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud.


Pemisahan tempat itu bagian dari upaya menjaga dan melestarikan ketentuan agama Islam, yaitu menghindari percampuran wanita dan pria yang bukan mahram.


Dalam sambutannya usai aqad nikah di Masjid Ar-Riyadh, Ahad pagi, Ketua YPPH Balikpapan Ustadz Hamzah mengatakan, para pengantin putra yang bersanding di pelaminan itu baru akan bertemu istri masing-masing saat penyerahan mahar.


Mahar itu diserahkan pada siang hari secara menyebar di rumah-rumah warga Gunung Tembak yang telah ditetapkan sebelumnya oleh panitia.


“Mereka (suami-istri) nanti akan bertemu saat penyerahan mahar. Habis zuhur diantar ke ‘hotel’ masing-masing,” ungkap Ustadz Hamzah diiringi guyonan.


Kepala Kantor Kemenag Kota Balikpapan Johan Marpaung dalam sambutannya menyampaikan sejumlah pesan kunci berumah tangga kepada para pengantin.


Di antaranya; tanggung jawab sebagai seorang suami/istri, pentingnya ilmu dalam berumah tangga, selalu meminta nasihat kepada orangtua/guru, serta banyak berdoa kepada Allah SWT.


“Agar diberikan perlindungan (dalam berkeluarga),” imbuhnya.


Wali Kota Balikpapan atas nama pribadi dan Pemkot Balikpapan mengapresiasi Hidayatullah yang rutin menggelar pernikahan mubarak.


“Memberikan apresiasi kepada Hidayatullah yang secara rutin juga melaksanakan (pernikahan mubarak), yang ini bagian dari kewajiban kita semua, juga untuk anak-anak kita yang insya Allah akan menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah,” ujarnya usai acara itu saat diwawancarai hidayatullah.com.


Informasi tambahan, para peserta pernikahan ini berasal dari berbagai daerah dan latar belakang suku. Mulai dari Jawa, Bugis, Flores, dan lain sebagainya. Peserta tertua pada pernikahan ini adalah Rahmat Noor, 31 tahun, asal Balikpapan dan peserta termuda adalah Rifda Qonitah Hasan, 19 tahun, asal Berau.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA