ESQNews.id, JAKARTA – Pernahkah kalian mendengar bahkan terlibat dengan toxic person atau toxic people? Atau kalian termasuk orang yang tidak tahu, apa itu toxic person? Yang perlu diketahui, bahwa toxic person ini mempunyai dampak yang negatif bagi kesehatan mental kita.
Pada umumnya orang-orang berkamuflase menjadi orang “normal” sehingga korban-korbannya tidak menyadari.
Jangan berpikir bila kita baik dengan seseorang mereka akan melakukan hal yang sama dengan kita. Ekspektasi kita terhadap seseorang sering membuat kita tidak aware dengan keadaan sebenarnya /denial.
Founder ESQ , Ary Ginanjar Agustian pernah mengatakan bahwa tingkatkan apresiasi dan rendahkan ekspektasi.
Mereka juga punya hak untuk berbuat apapun yang mereka inginkan (dengan konsekwensi tentu) dan kita yang harus aware, melindungi diri sendiri.
<more>
“Mulai lah dengan self love, tanpa ini kita akan menjadi sasaran empuk para toxic person ini,” tulis dr_yovi dalam IG nya.
Adapun tipe-tipe dari toxic person, di antaranya:
- The Controller
Selalu berusaha untuk mengontrol atau mengatur orang-orang di sekitarnya. Menganggap semua orang tidak dapat melakukan dengan baik. - The Narcissist
Hanya peduli dengan dirinya, kurang dapat berempati, merasa lebih dari orang lain. - The Energy Vampire
Senang mengkritik dan membully, pembuat masalah, menyerap energi positif orang di sekitarnya. - The Drama Magnet
Suka membesar-besarkan hal-hal kecil yang terjadi, senang menggosip, senang mendramatisir masalah. - The Green Eyed
Suka menyalahkan orang lain, playing victim, tidak suka jika orang lain mendapat kebahagiaan. - The Compulsive Liar
Sering sekali berbohong, suka memanipulasi kebaikan orang dan membuat orang lain merasa bersalah.