Sabtu, H / 08 November 2025

Perjalanan Sang Hati Menuju Bahagia

Senin 04 Feb 2019 09:07 WIB

Reporter : Endah Diva Qoniaputri

Suasana training Woman Heart Journey (3/2/2019)

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - "Apakah Anda sudah bahagia?". "Apakah Anda benar-benar bahagia?"

Pertanyaan tersebut mengawali sesi training Woman Heart Journey yang kerap disingkat WHJ di Jakarta Menara 165 ruang Mina lantai 2 pada Minggu (3/2). Pelatihan yang dipandu Coach Nia Fiani dan Coach Venny Rikarianty ini dihadiri oleh 44 wanita yang berasal dari berbagai kota bahkan mancanegara yaitu Malaysia dan Brunei.

Secara bergantian kedua fasilitator mengupas tuntas masalah wanita terkait hatinya. Pelatihan yang dilakukan sehari penuh tersebut terbagi ke dalam empat sesi berlangsung dari pukul 08.00-17.00 WIB.

Menurut Venny, perasaan bahagia adalah dambaan semua orang. Khususnya wanita yang notabene ingin diperhatikan, dimanja, disayang dan lain-lain. “Karena hati wanita sangat lembut, perasaan yang ektra harus dijaga. Ketika wanita merasakan kesal dan stres. Mayoritas dari mereka hanya memendamnya sendiri di hati,” ungkap Venny.




Survey menunjukkan kebanyakan wanita terutama yang sudah menikah, mereka banyak sekali keluhan dan kebingungan masalah rumah tangga. Apalagi bagi wanita yang multi talent menjadi istri, ibu sekaligus bekerja untuk menambah penghasilan. Cenderung memiliki perasaan yang membuatnya sangat depresi.

Menurut Nia, wanita pada dasarnya dibagi menjadi tiga jenis yaitu: wanita dari masa lalu, masa kini dan masa depan.
"Lalu yang bagaimana wanita dari masa lalu, masa kini dan masa depan itu?" tanya Nia.

Pertama wanita dari masa lalu itu ia yang masih tetap mengungkit masa yang sudah terlewat namun masih dibawa ke masa kini. Bahasa sekarang disebut belum move on. "Coba dulu saya nikah dengan dia pasti hidupnya lebih bahagia," tutur Nia memberikan contoh kecil. Kedua wanita dari masa kini itu, masa dimana wanita yang seharusnya mensyukuri apa yang telah dia punya. Ketiga wanita dari masa depan itu, saat wanita merasa ketakutan akan hal yang belum tentu terjadi. Itu hanya ada dalam pikiran dan hatinya saja yang terlalu cemas. "Saya takut kalau nanti bakal jatuh miskin."

Menurut Nia, biarlah masa lalu menjadi kenangan, masa depan jadi misteri. Masa sekarang adalah dimana kita harus mengambil pengalaman dari masa lalu kemudian berdamai dan perbaiki. Saatnya menata masa depan dengan mempersiapkan diri di masa kini.

Model WHJ terdiri dari delete, clean up dan install. Delete dengan cara berdamai dengan masa lalu. Menghapus ke khawatiran untuk masa depan. Clean up saatnya mencuci hati agar kembali suci dan bersih. Tahap terakhir yaitu install hati kita. Yakin dan talk to Allah apa yang kita inginkan dari hal-hal yang positif.


“Tanamkan dalam hati kalimat: Bahagiakan dulu diri sendiri, lalu orang lain," ucap Nia.

Ada beberapa peserta yang memberikan kesan dari seminar itu. Tina dari Manado mengatakan bahwa ia mendapatkan banyak hal.  “Sebelumnya saya pernah mengikuti beberapa training di Manado tahun 2008. Setelah lama tak ikut training, saya dapat email ada training ESQ di Jakarta. Saya langsung ke Jakarta dan setelah ikut seminar ini saya merasakan perubahan yang luar biasa dalam hati saya. Diri saya merasa hati ini sudah kembali suci dan bersih. Yang tadinya banyak pikiran macem-macem sekarang merasa plong".

Selain itu Aan juga mengutarakan perasaan setelah ikut training WHJ, "Training ini luar biasa. Saya sekarang lebih bahagia, beda daripada sebelumnya. Di rumah saya tipe orang yang cepet kesel, pemarah, emosian dan lain-lain. Tapi setelah ikut training ini rasa negatif seperti dulu itu hilang dan lebih lega rasanya. Saya akan mengajak teman, keluarga dan saudara saya buat ikutan seminar ini agar mereka dapat merasakan kebahagian yang luar biasa seperti saya saat ini," Aan wanita dari Bandung ini menyampaikan isi hatinya dengan rasa haru.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA