ESQNews.id, JAKARTA - Seorang anak perempuan kelas 5 SD terbangun dari tidur nyenyaknya. Ia begitu kaget mendengar suara deburan ombak tak henti-henti. Ia pun membangunkan sang ibu yang saat itu tidur di sampingnya di sebuah penginapan di pinggir pantai.
“Ma, suara apakah itu?”
“Itu suara ombak, Nak. Tadi siang kita kan berenang dan main ombak di pantai.”
Anak perempuan itu terdiam. Ia merasa aneh dan malu sendiri. Ia mengira ombak laut itu ibarat toko atau arena permainan yang rata-rata hanya buka sampai pukul 9 malam. Pada malam hari ia mengira ombak pun berhenti.
<more>
Ketika menceritakan hal itu, Rima yang kini sudah memiliki dua anak merasa tidak habis mengerti. “Kok bisa ya dulu aku berpikiran seperti itu?” Apakah karena ia terlalu sering berjalan-jalan ke mall atau karena jarang berjalan-jalan ke alam terbuka.
Sampai-sampai di usia sekitar 11 tahun ia baru tahu bahwa laut mengirimkan ombak ke pantai sepanjang hari, sepanjang bulan, dan sepanjang tahun. Ketika ia mengetahui hal itu, ia pun takjub pada Sang Pencipta.
(Dikutip dari Buku Mendidik Karakter dengan Karakter Karya Ida S Widayanti)