Jumat, H / 29 Maret 2024

Nadiem Makarim, Ini yang Harus Dilakukan Para Guru

Selasa 26 Nov 2019 16:42 WIB

Source :Nadiem Anwar Makarim

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Anwar Makarim

Foto: Instagram @ary.ginanjar

ESQNews.id, JAKARTA – 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional. Berbagai sekolah, baik guru, para staff dan muridnya ikut merayakan hari guru dengan beragam jenis cara. Tujuannya untuk memberikan apresiasi kepada pahlawan tanpa tanda jasa ini.


Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim pun ikut serta memberikan ucapan selamat Hari Guru Nasional tahun 2019 ini. Sekaligus pidato yang disampaikan olehnya melalui video yang bersumber dari IG @ary.ginanjar yang berdurasi 3.15 menit.


“Bapak dan ibu guru yang saya hormati biasanya tradisi hari guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorika. Mohon maaf pagi hari ini sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya dengan hati yang tulus untuk semua guru Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” awal paparan kalimat yang disampaikan Nadiem.


<more>


Guru Indonesia memiliki tugas yang termulia, dan yang tersulit. Para guru ditugaskan untuk membentuk masa depan bangsa tetapi lebih sering diberikan aturan daripada pertolongan. Ada rasa ingin membantu murid yang tinggal di kelas. Tapi waktunya habis untuk mengerjakan tugas administrasi tanpa manfaat yang jelas.


“Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak bisa diukur dari hasil ujian. Tapi terpaksa mengejar angka karena didesak oleh pemangku kepentingan. Anda ingin mengajak murid keluar kelas,untuk belajar dari dunia sekitarnya. Tapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan,” tambahnya.


Sehingga kebanyakan guru merasa frustrasi karena tahu di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi yang akan menentukan kesuksesan anak bukan kemampuan menghafal. Setiap anak punya kebutuhan yang berbeda namun keseragaman telah mengalahkan keberagaman seperti prinsip dasar birokrasi. Setiap murid terinspirasi tapi para guru tidak diberikan kepercayaan untuk berinovasi.




“Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada Anda. Perubahan adalah hal sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia. Tapi perubahan tidak bisa di mulai dari atas semuanya berawal dan berakhir dengan guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah dan ambilah langkah pertama, berikan perubahan se-kecil apapun,” tegas sang Mendikbud.


Para guru bisa memulainya lebih cepat cara berikut ini seperti: mengajak para murid untuk saling berdiskusi bukan hanya mendengar, memberikan kesempatan murid untuk mengajar dikelas, mencetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan semua kelas dan temukan suatu bakat dalam murid yang kurang percaya diri. 


“Jika setiap guru melakukannya dengan serentak, kapal besar bernama 'Indonesia' ini pasti akan bergerak,” tutupnya.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA