NEWS
ESQNews.id, JAKARTA – “Bulan ramadhan adalah bulan yang
penuh rahmat dan barokah, tapi tidak semua orang bisa mendapat rahmat dan
barokah. Karena dibalik sana ada ilmu pengetahuan, yang harus di iqro supaya
kita bisa dapat bismirabbika,” demikian yang disampaikan Dr. (H.C) Ary Ginanjar
Agustian (Founder ESQ Group) saat memberikan sharing atau motivasi kepada para pimpinan
serta puluhan guru dan siswa Labschool Jakarta pada Kamis 7 April 2022 secara
daring.Labschool Jakarta yang ada di Cirendeu adakan Kajian
Ramadhan berkah bersama Al Quran secara offline di Mesjid Baitul Ilmi Cirendeu
serta online lewat Youtube, Zoom, dan Instagram labschoolcirendeu.official.Ary Ginanjar menjadi narasumber dalam momen tersebut dengan mengambil
tema “Menghidupkan nilai nilai Al Quran dalam diri.” Menurutnya, Allah bicara
kepada kita melalui berbagai cara yakni melalui alam semesta yang harus kita baca,
melalui para nabi dan rosul yang harus kita ikuti, melalui kejadian kejadian
yang ada di semesta, serta melalui Al Quran yang diturunkan oleh Baginda
Muhammad.“Seperti yang kita ketahui, bahwa Al Quran diturunkan di
bulan ramadhan. Kemudian apakah kita bisa membacanya? Tergantung pada kualitas
puasa kita, karena puncak dari puasa itu adalah idul fitri yaitu kita menemukan
fitrah atau nilai nilai terdalam di hati yang suci dan bersih yang sering memberikan
fatwa dan bisikan. Seperti nabi sampaikan kalau dalam hati itu ada segumpal
daging kalau baik baiklah semua, kalau buruk buruklah semua,” papar tokoh
pembangunan karakter itu.<more>Ary menambahkan, “Dan nabi juga menyampaikan, mintalah fatwa
ke dalam hatimu. Dan itulah yang harus ditemukan di dalam idul fitri. Dan itulah
yang harus kita rasakan ketika kita mendapatkan lailatul qodar, dan disitulah
Al Quran diturunkan.”“Mudah mudahan puncak ramadhan yang penuh berkah ini
mendapatkan Al Quran yang nuzul di hati. Bukan sekedar Al Quran yang dibaca ayat
ayatnya saja, tapi dipahami dirasakan kedahsyatannya. Ketika kita mendapat
lailatul qodar, kelak kita akan menjadi hamba yang fitri,” harapnya.Meskipun digelar sore hari menjelang buka puasa, tak
mematahkan semangat para partisipan yang hadir untuk menyimak paparan dari Ary
Ginanjar tersebut. Bahkan, mereka mengapresiasi dan memberikan respon yang
positif.Menurut Kepala BPS Labschool UNJ, Prof. Dr. A. Sofyan Hanif,
M.Pd yang turut hadir memberikan sambutannya mengatakan bahwa sudah kedua
kalinya acara ini berlangsung setiap minggunya, dengan pemateri yang berbeda, “Harapannya
adalah agar kita semua mendapatkan tambahan wawasan tentang iman ilmu amal perihal
ramadhan, menjemput rahmat dan juga ampunan di bulan suci ini.”Hal itu juga yang menjadi harapan dari Kepala BPH Labschool
Cirendeu, Prof. Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM beserta Pimpinan BPH Labschool
Cirendeu, Pimpinan Sekolah Labschool, Kepala TK-SD-SMP-SMA Labschool, Ketua
POMG Labschool, Guru-guru di lingkungan Labschool, serta Siswa-siswi Labschool
di Jakarta (Kebayoran, Cibubur dan Cirendeu).“Kita akan melewati bulan ramadhan dengan banyak sekali
keberkahan. Namun kita memiliki tiga pilihan yaitu melewati ramadhan dan
mengambil keberkahannya, melewati ramadhan dengan ala kadarnya, dan melewati
ramadhan dengan bersungguh sungguh dan ambil manfaat seoptimal mungkin,” jelas Arissetyanto
saat di podium.Paparan dari Kepala BPH Labschool Cirendeu tersebut diiyakan
oleh Coach Iman G Herdimansyah selaku asisten terbaik puluhan tahun bagi Ary
Ginanjar. Dalam kesempatannya, ia mengatakan, “Setelah lima hari ramadhan ini
bapak ibu tanyakan pada diri. Wahai diri seberapa bahagia engkau menjalani hari
hari ramadhan? wahai jiwa seberapa ridho engkau menjalani ramadhan tahun ini?”“Bapak ibu, saya kira pertanyaan itulah yang barangkali
menjadi renungan kita usai satu hari penuh menjalani ibadah puasa. Yang saat
siang, di dalamnya adalah saum. Sedangkan malamnya kita lebih meningkatkan
kualitas dan kuantitas ibadah maupun shalat kita,” lanjutnya.