Jumat, H / 19 April 2024

Lawan Blokade Israel, Gaza Siapkan Armada Kapal Baru

Senin 28 May 2018 08:59 WIB

Singgih Wiryono

Remaja Palestina membawa bendera Palestina

Foto: Aljazeera

ESQNews.id, GAZA CITY, Palestina – Jalur Gaza akan melayarkan armada kapal kecil (flotilla) pada Kamis, untuk melawan blokade Israel atas wilayah Palestina yang sudah berlangsung selama 12 tahun.


"Kapal ini akan membawa harapan dan mimpi rakyat Palestina untuk merdeka," kata anggota komite Palestina yang bertugas melawan pengepungan Israel, Salah Abdul-Ati saat melakukan konferensi pers di Gaza City, Ahad (27/5).


Abdul-Ati mengatakan, kapal pertama akan berlayar pada Selasa pagi, dengan mengangkut beberapa warga Gaza dan pasien yang terluka. Dia tidak mengatakan di mana pemberhentian pertama armada.


Menurut Abdul-Ati, pasukan Israel telah dua kali menyerang perahu dan kapal yang mencoba melawan pengepungan Gaza selama dua pekan terakhir. Dia meminta kepada Otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah untuk mengangkat isu tersebut.


"Hukuman pada rakyat Gaza, meningkatkan ketabahan mereka dan meringankan krisis kemanusiaan yang disebabkan oleh blokade".


Dia juga menyerukan kepada komunitas internasional untuk menekan Israel agar mencabut blokade di Jalur Gaza dan kepada LSM-LSM internasional untuk memberikan perlindungan kepada kapal-kapal anti-pengepungan.


Keberangkatan flotilla Gaza pada Selasa ini bertepatan dengan peringatan 8 tahun serangan flotilla "Mavi Marmara" milik Turki oleh Israel, di mana sembilan aktivis Turki tewas ketika angkatan laut Israel menyerang kapal tersebut di perairan internasional. Aktivis kesepuluh tewas empat tahun kemudian karena luka-luka yang dideritanya dalam serangan tersebut. Insiden ini menyebabkan krisis politik antara Turki dengan Israel, yang baru berakhir setelah Israel menyetujui syarat-syarat yang diajukan Turki untuk menormalisasi hubungan bilateral, termasuk meminta maaf dan memberi ganti rugi kepada keluarga para korban.


Rumah bagi hampir dua juta warga Palestina, Jalur Gaza, berada di dalam blokade ketat Israel sejak 2006, ketika kelompok perlawanan Hamas terpilih dalam pemilihan parlemen.


Source: Anadolu



Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA