Sabtu, H / 19 April 2025

Kareena Kapoor Tanpa Makeup Dicibir, Inilah Fakta Mengapa Warganet Senang Bully dan Nyinyir

Selasa 11 Jun 2019 13:26 WIB

Author :Ida S. Widayanti

Kareena Kapoor berlibur di Tuscany tanpa olesan makeup

Foto: Instagram @therealkareenakapoor

ESQNews.id, JAKARTA - Berawal dari unggahan potret swafoto tanpa makeup di Instagram, aktris Bollywood Kareena Kapoor, menuai banyak cibiran dari netizen. Dalam foto yang diunggah oleh manajernya Poonam Damania, tampak Kareen tengah berjemur saat berlibur.


Dalam akun Instagram @therealkareenakapoor, Selasa (11/6/2019), selebriti yang terkenal akting dan kecantikannya ini, banyak disebut tua. Sebagaimana dikatakan Sabkhan1762 mengatakan: “She is looking so olddd. Gudia_sweet mengatakan: “old kareena”. Ada juga yang mengatakan seolah Kareena kurang makan dan kurang glukosa, “please eat some food,” ujar pemilik akun ayesha16sharma. Atau homeschool_fun mengatakan: “Give her some glucose.” 


Membaca begitu banyak ungkapan negatif, dapat disimpulkan bahwa ternyata bukan hanya Netizen Indonesia yang suka nyinyir dan membully. Dalam lingkup internasional juga ternyata budaya mencibir, mencela, atau menghakimi juga banyak terjadi.


Mengapa netizen atau warganet senang nyinyir dan membully? John Suler dalam jurnal Cyber Psychology & Behavior Vol. 7 No. 3, yang dipublikasikan secara online pada 28 Juli 2004 mengungkap alasan mengapa netizen atau warganet sangat  vokal dalam mengeluarkan opininya. Menurut dia, saat online, beberapa orang mengungkapkan diri atau bertindak lebih sering atau lebih intens daripada yang akan mereka lakukan sendiri. 


Suler mejelaskan fenomena di atas sebagai efek disinhibisi online (online disinhibition effect). Efek tersebut menjelaskan fenomena ketiadaan batasan saat seseorang berkomunikasi secara online, dibandingkan dengan komunikasi secara langsung. Muncul persepsi dalam diri seseorang bahwa ketika berkata-kata mengungkapkan pikiran dan perasaan di dunia maya, ia tidak memiliki konsekuensi, sehingga dia bebas berkata apa saja sesuka hatinya.


Sedangkan psikolog lain, Intan Erlita, dalam wawancaranya di sebuah stasiun televisi swasta menyoroti fenomena tersebut. Ia mengatakan secara psikologis orang yang sering berkomentar negatif di media sosial mereka yang hidupnya kurang bahagia.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA