Selasa, H / 25 Maret 2025

Wakil Walikota Cirebon Beserta Para Pimpinan di Indonesia Ikuti dan Rekomendasikan Training Ambidextrous Leadership ESQ

Jumat 31 Jan 2025 23:59 WIB

Reporter :EDQP

Tangkapan Layar

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA - Kesekian kalinya ESQ menggelar Training Ambidextrous Leadership pada Jumat, 31 Januari 2025 pukul 08.00 - 17.00 WIB di The Ritz Carlton Kuningan, Jakarta. Pesertanya dari berbagai macam profesi seperti Wakil Walikota, Direktur Utama, Manager, ASN, Entrepreneur, CEO, Mahasiswa dan lainnya.


Pelatihan kepemimpinan ambidextrous dirancang untuk mengembangkan keterampilan pemimpin yang mampu menyeimbangkan aspek eksplorasi dan eksploitasi. Master trainer Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Corp) berkolaborasi dengan Rinaldi Agusyana (trainer) memandu serta memfasilitasi langsung pelatihan ambidextrous leadership.




Diketahui, CEO atau para pimpinan kini semakin menyadari bahwa lingkungan bisnis telah mengalami perubahan yang sangat dramatis dan signifikan. Di masa lalu, gangguan yang terjadi sering kali bersifat radikal, namun sporadis dan tidak terduga. Kondisi tersebut berbeda jauh dengan situasi saat ini, dimana dalam ekosistem bisnis yang saling terhubung secara digital, disrupsi sudah menjadi suatu norma yang diterima.


Namun, dalam ekosistem bisnis yang terhubung secara digital saat ini, disrupsi telah menjadi norma. Gelombang pemula tumbang di bawah ancaman kompetitif yang lebih baru. Perusahaan perlu mengevaluasi dan menyesuaikan strategi untuk tetap relevan di tengah perubahan yang cepat.


Mengadopsi budaya inovasi yang inklusif sangat penting, karena hal tersebut mendorong setiap individu untuk berkontribusi dengan ide-ide baru. Pemanfaatan teknologi terbaru dapat meningkatkan efisiensi dan memperluas jangkauan pasar.


Dalam konteks dunia yang terus berubah VUCA – TUNA – BANI – Economy GIG, kepemimpinan ambidextrous menjadi sangat penting. Pemimpin ambidextrous adalah mereka yang mampu menangani dua aspek yang berlawanan secara efektif: menjalankan operasi bisnis saat ini dengan efisien (exploitation) sambil juga secara proaktif mencari inovasi dan pertumbuhan (exploration).




Ambidexterity adalah kemampuan untuk mengoptimalkan operasi model bisnis saat ini sambil mengeksplorasi peluang untuk mendefinisikan ulang model bisnis tersebut dengan mengambil risiko perintis.


Pemimpin yang proaktif dalam mengambil risiko dan berinovasi memiliki peran penting dalam mendefinisikan ulang nilai yang diciptakan oleh bisnis. Mereka berfokus tidak hanya pada inovasi, tetapi juga pada pengurangan inefisiensi operasional dan penerapan best practices. Hal ini menciptakan dinamika yang menantang, dimana pemimpin harus menyeimbangkan antara mengejar inovasi dan keberlanjutan efisiensi.


Situasi ini seringkali menghadirkan ketegangan, namun juga membuka peluang untuk transformasi yang dapat meningkatkan posisi kompetitif perusahaan di pasar.




Dikatakan oleh Ary Ginanjar berdasarkan pengalaman pribadi beliau yang telah dilakukan selama lebih dari 24 tahun mengembangkan bisnisnya, dengan mengadopsi pendekatan ambidextrous leadership secara konsisten.


Beliau dapat menyeimbangkan antara memperkuat sumber daya dan kemampuan yang sudah ada dengan mengeksplorasi dan mengembangkan hal-hal baru.


"Ini memungkinkan organisasi untuk tetap relevan dan kompetitif dalam jangka panjang sambil tetap menjaga efisiensi operasional dalam jangka pendek," kata Ary.


<more>


Ditambahkan olehnya, "Dengan adanya economy GIG (yaitu sistem kerja di mana umumnya lembaga atau perusahaan lebih memilih untuk merekrut pekerja independen atau kontrak jangka pendek) dan revolusi industry 5.0, diperlukan strategi praktis untuk menghadapi gelombang perubahan besar yang tidak dapat dipastikan lagi."


Lebih lanjut Ary menyampaikan, “LEADER-SHIFT” yang menjadi kebutuhan sejalan dengan perubahan kondisi saat ini ; Transactional leadership – Transformational Leadership – Ambidextrous Leadership. "Bagaimana caranya? Dimulai dari pola pikir pribadi yang terdiri dari 3R (Reliable, Repeatable, Replicable.)


Duplikasi saja tidaklah cukup diperlukan juga 3S (Soulset: passion 4E (energy, energize, edge, execution). Hal utama yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin adalah “grand why“. Setiap pemimpin diharapkan memiliki pola pikir “grand why”: Berpikir dengan Visi dan Purpose yang sangat kuat.




CEO dengan keahlian ganda yang efektif tidak hanya memiliki pola pikir paradoks, tetapi juga mengartikulasikan dan memperkuatnya untuk membangun ambideksteritas sebagai visi dan nilai yang sama di seluruh unit organisasi yang bersifat eksploratif maupun eksploitatif.


Visi ini harus menjadi tujuan strategis yang menarik, yang jelas mendukung cerita bahwa eksplorasi dan eksploitasi merupakan pusat dari tujuan bisnis. Ketika berhasil dikomunikasikan, visi ini membantu menciptakan budaya organisasi bersama yang menyatukan berbagai subkultur bisnis, meningkatkan berbagi informasi dan sumber daya, serta membangun kepercayaan."




Ada 5 ciri ambidex: 1) visi yang jelas; 2) keberanian untuk melakukan eksperimen; 3) perhitungan logis dalam pengambilan risiko; 4) delegasi tugas agar dapat dipantau dari jauh atau secara digital; 5) pemindaian lingkungan.


"Dengan fondasi yang kuat (memiliki grand why) ditambah memiliki pemikiran yang growth mindset serta mengetahui potensi diri atau tim dengan TalentDNA, para leader dan tim bisa membangun tiangnya (melakukan eksploitasi dan eksplorasi).


Kemampuan C.C.R.P (Content-Context- Relationship-Process) atau komunikasi dengan ilmu coaching, menunjang para leader dalam membangun development dialogue dengan timnya.


Ditambahkan untuk membangun “prilaku” kebiasaan first thing first + atomic habits menjadi kunci prilaku yang juga ditanamkan di ESQ Corp. Dari situ saya bisa menyimpulkan bahwa seorang leader harus mampu menjadi inspirasi bagi timnya setiap waktu, setiap saat. Because business is about you, you, you," ungkap Ary.


Beliau menambahkan setiap hari seluruh staff di ESQ diwajibkan membuat Rencana Kerja Harian (RKH). Dengan Misi Indonesia Emas 2045, UAG University didirikan guna melahirkan future leaders yang memiliki kompetensi “Ambidextrous Leadership”.


"Saya ajarkan konsep atau ilmu yang sekarang ini kepada para mahasiswa Universitas UAG," ujar master trainer tersebut.


Antusias peserta terlihat di setiap aktivitas-aktivitas seperti diskusi, membuat action plan, role play dan berbagi pengalaman. Dengan menggunakan pendekatan Experiential Learning, pelatihan ambidextrous menjadi sarana bagi para leader untuk menjadi diri sendiri dalam menemukan misi di organisasinya.


Banyak juga beberapa peserta merespon positif dan merekomendasikan pelatihan ini sebagai sarana membangun relasi dan juga menambah spirit serta motivasi yang muncul dari dalam diri masing-masing untuk bertransformasi menjadi pemimpin yang ambidex.


Testimoni



Siti Farida (Wakil Walikota Cirebon sekaligus Direktur Utama PT Specia Automotive) mengatakan, "Saya mengikuti training ini dapat meningkatkan semangat, kinerja, serta mengetahui talenta DNA kita.


Dengan tools TalentDNA, kita bisa tahu apa saja kelebihan dan kekurangan kita, serta mengetahui cara mengembangkan potensi-potensi bakat minat diri kita.


Maka dari itu, ikutilah training di ESQ yang sangat luar biasa ini. Yang bermanfaat untuk diri saya dan para staff saya. Ilmu ini segera saya praktekkan di perusahaan saya, yang mana perkembangan sekarang itu sangat luar biasa, persaingan ataupun rintangan-rintangan.


Dengan mengikuti training ini, Insya Allah bisa menjawab apa yang dibutuhkan sesuai perkembangan zaman."




Muhammad Aulia (Politikus atau Anggota DPRD Provinsi Riau termuda periode 2019-2024 sekaligus Direktur Operasional Aulia Hospital) menyampaikan, "Kita sebagai leader bisa menggunakan potensi kita secara maksimal untuk memimpin pegawai-pegawai kita. 


Alasan saya kenapa saya memilih ESQ untuk belajar tentang ambidextrous leadership, karena kita langsung dimentori oleh Bapak Ary Ginanjar, yang kita tahu beliau sangat luar biasa.


Terbukti dari beberapa perusahaan yang telah beliau bangun, dan trik-trik yang beliau sampaikan sangat luar biasa. Sehingga bisa kita terapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam pekerjaan kita. 


Menurut saya, kenapa ambidextrous harus dipelajari oleh semua leader yang ada di luar sana, karena saat ini negara kita, dunia, sedang menghadapi ketidakpastian, uncertainty. Jadi dimana metode leadership zaman dulu sepertinya sudah sangat tidak relevan.


Untuk itu, ada baiknya kepada para leader di luar sana, ayolah kita sama-sama belajar mengenai leadership yang terbaru ini, yang disebut dengan ambidextrous leadership.


Karena ada hal baru yang saya pelajari pada pelatihan hari ini, bahwa ternyata kita tidak bisa menilai pegawai, ataupun calon pegawai kita hanya dengan ijazah atau pengalaman kerjanya saja, melainkan dari potensi atau karakter dirinya.


Di sini kita belajar adanya tools Talent DNA, dimana kita mempelajari karakter manusia yang kita harus sesuaikan untuk pegawai-pegawai kita. Jadi, tidak semuanya itu hanya menggunakan ijazah ataupun pengalaman kerja. Namun ditambah dengan TalentDNA ini yang bisa benar-benar bermanfaat kepada para leader di luar sana."




Ayashadanica Aldea Khusna (Mahasiswi ITB Jurusan Arsitektur sekaligus pimpinan di PT Ayuri Kreasi Nusantara) menuturkan, "Apa sih Ambidextrous itu? Ambidextrous itu adalah kemampuan dimana kita bisa menggunakan tangan kanan dan tangan kiri secara bersamaan.


Apa sih hubungannya Ambidextrous Leadership dengan bisnis? Jadi ketika kita bicara tentang bisnis, kita harus bisa menyeimbangkan kedua tangan ini. Kedua tangan ini menyimbolkan eksplorasi dan eksploitasi. 


Jadi dua hal tersebut harus bisa kita seimbangkan secara bersamaan, dimana ketika kita bisa menggunakan kedua tangan tersebut, kita bisa membangun sebuah bisnis yang stabil dan bagus.


Alasan saya mengikuti ini sebetulnya awal mula karena dikenalkan oleh orang tua saya. Lalu saya mulai tertarik dikarenakan memang selain program yang sudah dibuktikan langsung oleh Pak Ary, pengalamannya sudah banyak, alumni-nya sudah banyak, saya jadi ingin menambah portfolio saya walaupun saya masih mahasiswa.


Bagi mahasiswa mungkin skill semacam ini belum terlalu penting. Mungkin dianggap buat apa sih kita fokus ke bisnis sedangkan kita masih seorang mahasiswa. Namun untuk Gen Z di luar sana, sebetulnya kemampuan seperti ini kita butuhkan.


Selain untuk bisnis sendiri, kita bisa terapkan di dunia kehidupan kita sehari-hari. Seperti kerja kelompok ketika bersama teman, gimana kita bisa menyeimbangkan diri kita dengan orang lain, kita bisa menyesuaikan diri dengan mereka melalui talentDNA dan juga yang lainnya."


Tentang Ambidextrous Leadership dari ESQ


Rahasia sukses Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian mendirikan ESQ Corp. dengan 18 anak perusahaan salah satunya karena konsisten menerapkan Ambidextrous Leadership.


Menurutnya ada 2 hal yang berpengaruh besar pada keberlangsungan perusahaan, yang pertama adalah budaya kerja dan yang kedua yakni pemimpin. Pemimpin tangguh tidak lahir dalam semalam. Salah satu kunci yang sering dilupakan adalah konsistensi.


Sebagai seorang pebisnis, Ary Ginanjar Agustian paham tidak ada yang pasti di dunia bisnis. Responsnya terhadap tantangan lah yang harus dipikirkan secara matang. Perusahaan harus mampu berjalan secara efisien, dengan terus berinovasi mengikuti perubahan. Inilah konsep Ambidextrous Leadership yang beliau jalankan secara konsisten.


Dalam konteks dunia yang penuh dengan Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity (VUCA), kepemimpinan ambidextrous menjadi sangat penting.


Pemimpin ambidextrous adalah mereka yang mampu menangani dua aspek yang berlawanan secara efektif: menjalankan operasi bisnis saat ini dengan efisien (exploitation) sambil juga secara proaktif mencari inovasi dan pertumbuhan (exploration).


Beberapa prinsip yang dapat membantu pemimpin dalam menghadapi tantangan VUCA: Ketahanan dan Adaptabilitas, Visi yang Jelas dan Komunikasi: Kolaborasi dan Pemberdayaan, Fleksibilitas Strategis: Inovasi Terbuka. 


Untuk itulah, para pemimpin atau leader saat ini wajib memiliki tiga keahlian sekaligus yaitu: managerialship, leadership dan entrepreneurship.


Training Ambidextrous Leadership ini akan dilaksanakan kembali pada tanggal 16 Juli 2025 di Hotel Ritz Carlton Kuningan, pukul 08.00 WIB-selesai.


Selengkapnya silakan klik link di sini


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA