ESQNews.id, JAKARTA - Karena santapan dari
hewan-hewan yang tidak lazim seperti ular, biawak, kelelawar dan juga katak
dijual di sana bahkan dikonsumsi setiap hari. Menurut youtube channel dari
Permana Cuy, virus corona yang mematikan membuat kota Wuhan jadi sorotan bahkan
kota Wuhan sudah diisolasi agar tidak menyebar ke tempat-tempat lainnya.
Dalam salah satu foto yang menampakkan kondisi pasar Wuhan terlihat ada seekor ayam yang diikat di keranjang sayur, di sampingnya ada yang menjual katak. Dagingnya menyatu dengan ikan, lalu menggunakan timbangan digital yang kotor.
<more>
Beberapa ulama melarang untuk membunuh suatu hewan. Yang menunjukan keharaman bagi kita untuk mengkonsumsinya. Hewan tersebut tidak mungkin di makan sebelum terlebih dahulu kita juga membunuhnya. Jika membunuhnya saja di haramkan, apalagi memakannya juga akan haram.
Mengapa Allah melarang membunuh katak, kelelawar dan lainnya? Karena mempunyai alasan dan hikmah tersendiri. Terlihat pada kota Wuhan yang mengkonsumsi katak sebagai bahan pangannya. Warga Tiongkok meyakini katak adalah makanan yang bergizi dan lezat rasanya.
Namun menurut peneliti asal IPB (Institut Pertanian Bogor) mengatakan bahwa katak mengandung cacing nematode. Yang ada pada sistem pencernaan katak.
Apabila cacing tersebut masuk ke dalam sistem pencernaan manusia maka akan mengganggu metabolisme tubuh. Yang lebih bahaya lagi kita akan terus merasa lapar, meskipun sudah makan banyak.