ESQNews.id, SEMARANG - Universitas Diponegoro (Undip) melalui Direktorat Sumber Daya Manusia (DSDM) dengan bangga mempersembahkan Training ESQ yang istimewa bagi para dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki tugas tambahan dengan total sekitar 600 orang.
Digawangi langsung oleh Master Trainer Dr. (H.C) Ary Ginanjar Agustian (Founder ESQ Corp.), kegiatan ini dirancang untuk memperkuat integritas, profesionalisme, dan spiritualitas dalam menjalankan peran sebagai pimpinan Undip.
Spesialnya, pelatihan yang digelar pada hari Senin, 3 Februari 2025 di Patra Semarang Hotel & Convention tersebut dihadiri langsung oleh Prof. Dr. Suharnomo (Rektor Undip) berserta jajarannya dalam formasi lengkap, Prof. Dr.rer.nat. Heru Susanto, S.T., M.M., M.T. (Wakil Rektor I), Dr. Warsito Kawedar, S.E., M.Si., Akt. (Wakil Rektor II), Prof. Dr. Adian Fatchur R. (Wakil Rektor III) dan Wijayanto, S.IP., M.Si., Ph.D. (Wakil Rektor IV), Ketua Senat Akademik, Ketua Majelis Wali Amanat, Para Dekan, Ketua Lembaga, Kepala Badan, Direktur, Kepala Biro, dan perwakilan Dharma Wanita Persatuan.
Dengan kolaborasi yang solid, Training ESQ ini diharapkan dapat membawa dampak positif dalam membentuk pemimpin Undip di masa depan yang bermanfaat dan bermartabat.
Rektor Undip katakan bahwa sebulan yang lalu telah berlangsung pelatihan ESQ juga untuk seluruh PPDS dan PPDSS sekitar 1.050 orang. Saat itu juga, Undip sedang ada musibah, suasana sedih menyelimuti. Pilihannya waktu itu pada ujung acara adalah kita mau terus terpuruk atau bangkit.
"Alhamdulillah pilihan dari teman-teman PPDS FK adalah bangkit. Sebulan kemudian, ada berita gembira bahwa Mahasiswa PPDS Anestesi Undip meraih Juara 1-3 kompetisi e-poster pada The 9th Biennial Symposium of Anesthesia and Coexisting Disease 2025 di Bandung.
Kami makin percaya diri, teman-teman, Bapak-Ibu semua, bahwa hal-hal yang fisik penting, tetapi hal yang menyangkut mindset rupanya tidak kalah penting.
Dari rasa terpuruk, rasa dibully, dan lain sebagainya, kami mampu bangkit. Dalam waktu satu bulan, setelah mereka mengikuti training ESQ, luar biasa perubahannya.
Ada quote dari Peter Drucker bilang bahwa seberapapun kita membuat strategi, taktik, operasional, day-to-day activities, tanpa dibarengin dengan budaya kerja yang baik, ini hanya akan berlalu, tidak menghasilkan apa-apa.
Di dalam konsep budaya kerja yang paling utama adalah mengubah mindset. Dari doable activities menjadi deliverable activities, dari routine activities menjadi kegiatan-kegiatan yang bisa men-deliver value. Adding value, contribute, berkontribusi, mempertanyakan is it the effective way, is it the efficient way di dalam kegiatan sehari-hari.
Dan kunci itu semua adalah pemahaman big picture. Ini yang akan menjadi guidance, mengubah day-to-day activities, doable activities menjadi deliverable activities. Selalu ingin berkontribusi. Ini kita barengi tentang mentalitas, tentang perubahan mindset.
Ini tidak akan terjadi, tidak mungkin terjadi bagi orang-orang yang hanya menggugurkan kewajiban dalam bekerja. Memulai hari jam 8 pagi, pulang jam 4 sore dan tidak pernah mempertanyakan apakah ini benar-benar cara yang paling bagus untuk berkontribusi pada diri, pada kampus, pada masyarakat.
Untuk itu, kita adakan external motivation (pelatihan ESQ), tertangkap oleh hati, hati menerima, membuka diri, baru terjadi perubahan untuk Undip," tuturnya.
Bersamaan dengan sambutan dari Rektor Undip, maka Training ESQ resmi di buka. Kemudian, Ary Ginanjar selaku narasumber memberikan apresiasi, energi, materi dengan penuh semangat untuk Undip.
"Jujur, sebulan yang lalu saya diundang ke sini, saya berpikir bagaimana caranya saya bicara di depan orang yang dibully se-Indonesia. Dan kita harus bicara di depan mereka untuk membangkitkan semangatnya. Saat itu, saya hanya bilang, hidup hanya dua pilihan, habis ini kita terpuruk, hancur atau kita bangkit.
Sebulan kemudian saya datang ke sini, saya dapat berita dari Pak Dekan. Ternyata, Mahasiswa PPDS Anestesi Undip meraih Juara 1-3 kompetisi e-poster pada The 9th Biennial Symposium of Anesthesia and Coexisting Disease 2025 di Bandung.
Dan saya dapat berita lagi, ternyata Undip meraih peringkat ke-4 terbaik di Indonesia dalam pemeringkatan Webometrics Ranking of World Universities edisi Januari 2025. Undip mendapatkan peringkat ke 4 nasional dan peringkat 995 dunia. Kita berikan apresiasi untuk Pak Rektor, Pak Dekan, FK Undip beserta jajarannya.
<more>
Sehingga hari ini, kita berkumpul di sini bagaimana kalau kita buat keputusan, buat komitmen? Undip kan saat ini juara empat, gimana kalau kita bikin Undip juara satu. Setuju yah.
Ini bukan soal juara satu, dua, tiga. Tapi kepercayaan diri di tengah bully. Dan FK Undip bisa bangkit. We are the champion. Nah, sekarang tentu semangat juara itu bukan hanya ada di FK. Bagaimana kalau semuanya, semua dekan, semua prodi, kita buat juara.
Maka kita butuh energi. Rumus juara atau rumus prestasi itu apa? Kompetensi kali Energi. Kita sudah punya IQ atau kompetensi. Tetapi energi kita adalah penentu dari prestasinya Undip.
Dengan energi kita bisa juara percaya tidak? Pernah tidak mendengar sebuah tim rugby 100 tahun bertahan. Dari 700 pertandingan, 599 menang terus, kemudian tim perempuannya ikut juara dunia lagi. Itulah bukti, kekuatan energi.
Ini yang saya lakukan ketika saya membangun Menara 165. Saya mantan ASN, dosen 10 tahun. Saya punya 300 staff. Saya bilang gini, bagaimana kalau kita bikin masjid tertinggi nomor satu di Asia? Believe it or not, malah jadi gedung dengan masjid nomor dua tertinggi di dunia, karena nomor 1 nya belum tahu dimana.
Coba tengok Undip, nama kampusnya lebih kuat dari saya. Undip urutan keempat nasional punya hampir 2 ribu dosen, 2 ribu tenaga kependidikan dan 60 ribu mahasiswa. Pasti bisa kan? Pilihannya, kita mau jadi pecundang atau pemenang? Yuk kita buat sesuatu.
Ubah energinya, kita tunjukkan bahwa kita juara, lalu kita puas, bangga, dan bahagia. Sebuah universitas yang sempat dibully, sempat dijatuhkan namanya. Dan kita akan buktikan bahwa setelah itu, yang pernah dijatuhkan ternyata terbaik nomor satu di Indonesia."
Sedangkan, Prof. Dr. Adian Fatchur R. (Wakil Rektor III Undip) memberikan laporan kegiatannya dengan mengatakan, "Kegiatan ini sebagai kick-off atau permulaan dalam pembangunan core values di Universitas Diponegoro.
Tanpa adanya core values tidak mungkin Universitas Diponegoro mampu untuk mengemban amanah dari Majelis Wali Amanat sebagai 500 besar world class university tahun 2025.
Kita sangat sekali mengharapkan terbentuknya core values yang nanti dengan pendampingan dari ESQ 165, karena pelan-pelan kita akan terus bertumbuh sehingga menjadi betul-betul nilai yang menjadi tujuan bersama.
Se-Undip tidak mungkin kita dalam satu tim manajemen kecil-kecil tidak mungkin. Yang bisa kita pegang di organisasi sebesar Undip adalah dengan core values."