Minggu, H / 19 Oktober 2025

Survei KPI: Tiga Tayangan Televisi Tak Berkualitas

Jumat 27 Jul 2018 09:01 WIB

Singgih Wiryono

Survei KPI

Foto: KPI

"Apabila perlu segera mencari alternatif tayangan tersebut dengan tayangan yang lebih berbobot dan mendidik,"


ESQNews.id, JAKARTA - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) merilis survei periode Januari-Maret 2018 yang menyebutkan tiga jenis tayangan televisi tidak berkualitas dan kurang mendidik. Tiga diantaranya Infortainment, Sinetron dan Variety Show.


Menanggapi hasil tersebut, Ketua DPR-RI, Bambang Soesatyo meminta komisi I mendorong kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk melakukan kajian lebih dalam.


"Apabila perlu segera mencari alternatif tayangan tersebut dengan tayangan yang lebih berbobot dan mendidik," ujar dia dalam keterangan tertulis, Kamis (26/7).


Bamsoet mengingatkan juga agar lembaga penyiaran dalam melakukan penyiaran tidak hanya mengejar rating yang tinggi. Akan tetapi dapat memberikan jaminan tayangan yang berkualitas.


Diketahui Indeks kualitas Program Siaran khususnya Infotainmen selama 3 (tiga) periode Survei Indeks Kualitas Program Televisi yang dilakukan KPI nilainya masih terpuruk di bawah standar kualitas yang ditetapkan yaitu di bawah skor 3.00. Bahkan pada survei indeks periode pertama 2018 ini nilainya hanya 2.35, terendah diantara periode survei sebelumnya.


Akademisi sekaligus pemerhati program infotainmen, Mulharnetti Syas, menyatakan sangat kecewa dan marah dengan perolehan skor rendah tersebut. Menurutnya, program ini tidak perlu dimasukan lagi sebagai salah satu kategori yang diperlombakan dalam Anugerah KPI.


“Saya miris dan sangat sedih karena infotainmen selalu yang terbawah. Ini ada apa. Pada penelitian saya  di 2010, saya sudah menyarankan televisi untuk memperhatikan beberapa poin yang terkait dengan konten dan isi dari etika jurnalistik dan P3SPS,” kata Dosen ilmu Komunikasi IISIP (Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) Jakarta saat memberi pemaparan dalam Ekspose Hasil Survei Indeks KPI di Hotel Arya Duta, Rabu (25/7/2018).


Netti memberi catatan, pelanggaran yang sering dilakukan infotainmen adalah privasi, hak pribadi dari narasumber. Perselingkuhan, perceraian dan konflik dalam keluarga masih menghiasi konten program infotainmen sampai sekarang.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA