Senin, H / 27 Oktober 2025

Sudut Baca Stasiun Lamongan Beroperasi Mulai Era Kolonial Belanda

Jumat 28 Feb 2025 22:52 WIB

Author :Kontributor

Tangkapan Layar

Foto: Dokumen Pribadi

Oleh: Mushlihin


ESQNews.id, LAMONGAN - Saya sekeluarga menaiki mobil Wuling ke stasiun Lamongan, Kamis (27/2/2025). Mobil diparkir. Biayanya lima belas ribu rupiah per hari.


Kemudian kami membeli tiket kereta eksekutif tujuan Jakarta. Syaratnya menyerahkan kartu keluarga. Harganya enam ratus ribu rupiah per orang. Berangkat pukul 20.15 dan insyaallah tiba di stasiun Gambir Jakarta pukul 04.28.


<more>


Berikutnya kami duduk di kursi ruang tunggu. Kami juga dapat membeli minuman dan jajan di toko. Selain itu kami memanfaatkan, toilet, tempat wudu dan Musala dalam stasiun. Syaratnya menyerahkan KTP.


Adapula ruang untuk menyusui bayi. Lebih dari itu terdapat sudut baca. Salah satu rak isinya adalah kitab Al Qur'an. Kitab ini wajib dibaca agar dada tidak sesak. Kitab ini menjadi peringatan dan pelajaran bagi orang yang beriman. Hidup supaya penuh berkah dan rahmat serta memperoleh petunjuk.


Sayangnya sedikit sekali yang membaca, apalagi memerhatikan apa yang mereka baca. Mereka berpaling dari ayat-ayat Allah. Buku lainnya malah digunakan sebagai kipas lantaran ruangan agak panas.


Dan menurut informasi, sudut baca di Stasiun Lamongan tersebut sudah berdiri sejak zaman kolonial Belanda.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA