Sabtu, H / 08 Februari 2025

Mind ID Group Siapkan Top Leaders Menuju World Class dengan AKHLAK, Dany Amrul Ichdan: Betul Pak Ary, Kita Harus Keluar dari Zona Nyaman

Senin 20 Jun 2022 15:22 WIB

Reporter :EDQP

Potret Saat Acara Berlangsung

Foto: dok. ESQ

ESQNews.id, JAKARTA – “Sebagai korporasi global, Mind ID termasuk yang paling besar di Indonesia Pak Ary. Namun untuk menuju world class kita harus punya best practice. Salah satu cara untuk mengatasi ketertinggalan kita untuk mempercepat world class adalah dengan transformasi budaya,” demikian yang disampaikan oleh Direktur Hubungan Kelembagaan Mining Industry Indonesia (Mind ID) Dany Amrul Ichdan  saat membuka kegiatan AKHLAK Leadership Alignment Session pada Senin 20 Juni 2022 di Financial Hall lantai 2 di Graha CIMB Niaga. Acara ini berkolaborasi dengan ESQ Group/ACT Consulting.

 

Dany menegaskan kepada para Direksi, Komisaris, Presdir, Kepala Direktorat dari Antam, PT Bukit Asam, Inalum serta kepada 150 orang BOD -1 melalui Zoom Meeting bahwa AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) merupakan transformasi budaya yang menjadi Core Values di BUMN.


 

“AKHLAK itu bukan hanya afirmasi, bukan hanya yel yel yang disampaikan asal asalan. Tapi harus kita implementasikan dengan baik. Oleh karenanya kita ingin agar AKHLAK itu betul betul bisa meningkatkan kolaborasi sesuai dengan point pointnya. Semoga kita juga bisa mentransformasikan budaya AKHLAK ini sebaik baiknya bersama Pak Ary dan tim,” paparnya di depan podium.

 

Ia juga melanjutkan, “Jika kita bicara percepatan kita juga bicara soal kenyamanan. Betul Pak Ary, bahwa kita ini harus keluar dari zona nyaman, karena itu adalah musuh kita bersama. Bukan hanya perilaku, namun juga performance yang ada sekarang, pola bisnis kita masih tergolong nyaman senyaman nyamannya sementara di luar sudah tidak nyaman lagi. Oleh karena itu kita perlu keluar dari zona nyaman ini.”


 

“Kenyamanan struktur organisasi yang membuat kita tidak agile. Padahal kita punya core values. Oleh karena itu untuk mencapai world class itu dibutuhkan kerja keras dan kerja cerdas Pak Ary, juga diperlukan pimpinan sebagai figure dan diperlukan konsistensi untuk menjalankan program itu dengan baik. Sehingga bisa menjadi contoh yang baik juga, Kerja keras dan cerdas ini harus diikuti oleh kita semua tentu dengan parameter-parameter yang ada,” tuturnya sambil melihat ke arah Founder ESQ Group/ACT Consulting Ary Ginanjar Agustian.

 

Menanggapi paparan yang disampaikan oleh Dany Amrul Ichdan, Penulis Buku AKHLAK (bersama Menteri BUMN, Erick Thohir) itu menjelaskan terkait transformasi budaya. Dalam total transformasi model, BUMN memiliki visi, misi, dan tujuan. Kemudian ada yang namanya transformasi bisnis dalam hal strategi, struktur dan manajemen yang dilakukan.


 

Akan tetapi, harus dibarengi oleh transformasi budaya karena sebagus apapun strategi, struktur, dan sistem, pada akhirnya semua tergantung kepada manusia yang melaksanakannya. Berbicara manusia yang melaksanakan maka sesungguhnya ada tiga kompetensi, yaitu skill, knowledge, dan attitude.

 

"Inilah yang disebut dengan Core Values AKHLAK," tuturnya dengan wajah yang sumringah.


 

Sang Motivator Indonesia memberikan 2 cara untuk mengimplementasikan Core Values AKHLAK BUMN, yaitu dengan cara timur dan cara barat. Cara timur adalah dengan menanamkan perilaku, values, dan beliefs system. Sedangkan cara barat yaitu menggabungkan antara Values, System serta Leadership.

 

"Tanamkan nilai nilai tersebut dalam keseharian bapak dan ibu untuk mencapai world class. Aset terbesar Indonesia ada di tangan Anda. Indonesia telah memilih Anda agar bangsa Indonesia lebih makmur. Bicara soal people, Simon Sinex mengatakan ‘if we dont understand people, we dont understand business’ jika kita tidak mengerti orang, kita tidak mengerti bisnis. Karena apapun, akhirnya people,” tutup Ary.


<more> 


Masih berbicara tentang budaya atau culture, narasumber berikutnya yang memberikan paparan berasal dari Heidrick Consulting, John McKay terkait ‘The role of culture for the company.’


“Di sini saya akan jelaskan dampak budaya terhadap kinerja bisnis, apa yang dapat diperoleh perusahaan dari internalisasi budaya dan lainnya. Adapun 4 prinsip dalam pembentukan budaya dan faktor bagaimana budaya bergeser di antaranya purposeful leadership, personal change, broad engagement, focused sustainability,” jelasnya dalam bahasa Inggris. 


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA