Anak-anak diminta mengamati sayuran yang masih lengkap bagian-bagiannya itu. Mereka begitu antusias mempelajari dan menyebutkan apa saja yang mereka dapatkan dari pengamatan mereka.
“Bu guru, lihat daun bawang ini tengahnya bolong, seperti pipa!”
seorang anak berseru.
“Ya, itu namanya berongga,” ujar sang guru.
”Bu guru di dalam daunnya ada airnya, kalau ditekan ada bunyinya,
kreek! Rasanya tawar tapi ada baunya.”
“Daunnya berwarna hijau tapi akarnya putih!” ujar anak lain
“Subhanallah, Ardi dan Rika bisa menemukan banyak hal ya
dari tanaman bawang.”
“Bu guru, bagaimana caranya pak tani membuat daun bawang
jadi bolong di tengahnya, apakah seperti ini?” tanya anak itu sambil menggulung
selembar kertas.
“Oh tidak sayang, Allah Yang Maha Pencipta telah menjadikan daun bawang seperti ini bentuknya. Pak tani tinggal menanam dan mengembangbiakannya. Kalau pak tani harus menggulung daun bawang satu-satu pasti repot ya?” jelas ibu guru.
Demikianlah dialog terus berlangsung selama pelajaran berlangsung. Mereka begitu asyik sehingga tidak menyadari bahwa sesungguhnya dari eksplorasi tanaman tersebut, mereka mendapatkan banyak hal.
Dikutip dari Buku Mendidik Karakter dengan Karakter karya Ida S. Widayanti.