ESQNews.id, JAKARTA - Sehubungan akan diselenggarakannya program atau pelatihan gratis yang diinisiasi oleh UAG University, M. Afief Mundzir (Kasubdit KUA) mengatakan, "Saya pribadi dan lembaga menyambut dengan baik akan digelarnya pelatihan ini.
Tentu, ini menjadi kesepakatan bersama antara Pak Prabowo dan Pak Nasaruddin Umar juga bahwa negara dengan tingkat toleransi dan harmonisasi tinggi itu salah satu di antaranya adalah negara kita, Indonesia. Meskipun di tengah dinamika yang luar biasa.
Kita harus bersyukur, NKRI ini masih terjaga dengan baik dan itu sesungguhnya di mulai dari sub yang paling kecil yakni keluarga."
Diketahui, UAG University yang merupakan anak usaha ESQ di bawah naungan Ary Ginanjar Agustian (selaku Founder) mempersembahkan Training Komunikasi dan Konseling untuk Para Penghulu berbasis AI TalentDNA secara cuma-cuma.
Program ini bekerja sama dengan Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (APRI) yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi penghulu dalam hal komunikasi dan konseling, menciptakan keluarga harmonis, mewujudkan Indonesia toleran dan lainnya.
Pelatihan ini merupakan yang pertama di Indonesia dan ditujukan untuk Pengurus dan Anggota APRI sebanyak 150 orang. Mereka akan berada dalam forum yang sama selama 2 hari, pada Senin - Selasa / 13-14 Januari 2025 di Ruang Cordoba, Menara 165, Jakarta Selatan.
<more>
M. Afief Mundzir menyampaikan, "Harapan saya pelatihan ini tidak hanya dilaksanakan di pusat saja atau Jakarta, namun menyisir kepada kawan-kawan penghulu di daerah terluar dan terdalam. Saya yakin kawan-kawan dari Pak Ary Ginanjar paham bagaimana melakukan pendekatan, melakukan treatment kepada mereka.
Dengan mengetahui cara berkomunikasi dan konseling berbasis AI TalentDNA, para penghulu akan bisa mengidentifikasi secara lebih akurat masing-masing karakter para calon pengantin.
Dan ini akan menjadi hasanah yang baik bagi kawan-kawan penghulu, bagi kawan-kawan APRI di seluruh Indonesia. Dalam kaitan mereka mampu melakukan pendekatan, treatment, identifikasi, mitigasi tentang pribadi orang-orang yang betul-betul menjadi segmentasi pembinaan atau bimbingan perkawinan oleh para penghulu."
Karena seperti yang diketahui bersama, secara preventif, bimbingan perkawinan yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Binmas Islam) Kemenag RI merupakan salah satu upaya strategis untuk membangun keluarga sakinah, mawaddah, warahmah, dan memperkuat ketahanan keluarga di Indonesia.
Program ini diwajibkan bagi pasangan calon pengantin sebagai syarat untuk menikah. Keputusan tersebut berdasarkan Surat Edaran Dirjen Bimas Islam No. 2 Tahun 2024 tentang Bimbingan Perkawinan bagi Calon Pengantin.
Program ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai hak dan kewajiban dalam berkeluarga, komunikasi yang sehat, serta cara mengelola konflik dalam rumah tangga.
Diketahui, TalentDNA adalah metode untuk mengidentifikasi pola perilaku alami dan spontan seseorang, yaitu bagaimana seseorang merasakan, berpikir, dan bertindak, yang mempengaruhi cara seseorang merespons situasi dan mengambil keputusan.
TalentDNA adalah sebuah life tools (berbasis teknologi, disupport oleh AI) yang berakar pada prinsip transformasi, diperkenalkan 24 tahun lalu oleh Ary Ginanjar dalam karyanya yang monumental, ESQ dan ESQ Power, tentang Anggukan Universal dan Barometer Suara Hati.
Lebih lanjut, "Saya yakin pelatihan dari UAG University ini sangat membantu sekali bagaimana kawan-kawan APRI dalam melakukan pendekatan kepada calon-calon pengantin. Para penghulu akan di upgrade dari segi kompetensi atau skillnya, ditingkatkan kapabilitasnya.
Bagaimana pun kita berangkat dari dua ego yang berbeda, tentu tidak mungkin disamakan. Maka butuh strategi TalentDNA untuk mengenal satu sama lain. Sehingga bisa saling menyempurnakan kekurangan dan kelebihan kita bersama pasangan, saling menghargai.
Kita sudah mampu membuktikan bahwa kita adalah negara yang membangun toleransi dan harmonisasi yang baik. Sustainbilitas kebangsaan, strukturalitas sosial yang terjadi dengan masyarakat itu, harus kita jaga, harus kita rawat dengan cara kemudian hari ini kita mempersiapkan sebuah peradaban yang maju menuju Indonesia Emas 2045.
Ini mimpi kita bersama, keragaman yang ada dan berkembang yang akan didengar dilihat oleh generasi setelah kita di masa mendatang. Itu spirit kita bersama saat ini.
Mulai dengan hari ini kita siapkan sebuah peradaban, peradaban yang mengajarkan kepada generasi setelah kita tentang makna toleransi tentang harmonisasi dari setiap keragaman yang ada.
Keragaman-keragaman yang ada itu merupakan sesuatu yang tidak bisa kita hindari bahkan semakin besar keragaman itu dan kita mampu membangun toleransi, maka harmonisasi ini menjadi salah satu pilar kekuatan besar untuk kemudian peradaban ini bisa berjalan.
Saya yakin dengan pelatihan komunikasi dan konseling berbasis AI TalentDNA ini dalam kurun waktu 1-5 tahun ke depan akan bisa terlihat hasilnya, yang tentu Indonesia akan semakin harmonis dan toleran."
Sekilas info, UAG University adalah institusi pendidikan tinggi yang berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Emas dengan memberikan kontribusi nyata terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan menginspirasi masyarakat melalui keseimbangan spiritual, kreativitas, dan intelektualitas dalam implementasi Tridharma Perguruan Tinggi.
Sebagai bagian dari pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat, UAG University merasa penting untuk menyelenggarakan kegiatan yang berfokus pada peningkatan kapasitas, terutama di kalangan masyarakat yang berperan langsung dalam kehidupan sosial keagamaan, seperti para penghulu.