Rabu, H / 23 April 2025

Israel Bobol Keamanan Whatsapp, Sasar Aktivis HAM

Jumat 17 May 2019 09:19 WIB

Reporter :Redaksi

Hacker (Ilustrasi)

Foto: freepik

ESQNews.id, JAKARTA - Berita gempar terjadi di dunia maya yang jarang diketahui banyak orang. WhatsApp, salah satu layanan pesan paling populer di dunia, telah meminta 1,5 miliar penggunanya untuk memperbarui versi terbaru aplikasi yang telah memperbaiki masalah pelanggaran keamanan.


Dilansir dari kantor berita ABC, WhatsApp mengatakan pelanggaran keamanan terhadap aplikasi pengiriman pesannya memiliki ciri khas pemerintah yang menggunakan teknologi pengawasan yang dikembangkan perusahaan swasta. Indikasi perihal serangan kemanan tersebut disasar pada kelompok hak asasi manusia.


Perusahaan milik Facebook itu mengatakan telah memberi tahu Departemen Kehakiman Amerika Serikat untuk membantu penyelidikan pelanggaran yang ditemukan pada awal Mei tersebut.


Padahal sebelumnya, WhatsApp menggembar-gemborkan tingkat keamanan dan privasi yang tinggi, dengan pesan pada platformnya yang dienkripsi dari ujung ke ujung sehingga WhatsApp dan pihak ketiga tidak dapat membaca atau mendengarkannya.


Uniknya, serangan tersebut disasar pada para aktivis HAM. Pihak Whatsapp mengatakan, mereka akan melindungi setiap data dari aktivis HAM yang diserang oleh pembobol asal Israel tersebut. Di situlah benar-benar perhatian utama kami," kata seorang juru bicara Whatsapp.


Surat kabar itu mengatakan spyware dikembangkan oleh perusahaan pengawasan cyber Israel NSO Group, dan WhatsApp belum bisa memberikan perkiraan berapa banyak ponsel yang ditargetkan.


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA