Jumat, H / 29 Maret 2024

Giant, Belajar dari Tumbangnya “Raksasa” Ini

Kamis 12 Aug 2021 09:31 WIB

Reporter :Endah Diva Qaniaputri

Ilustrasi

Foto: supermarketnews.com

ESQNews.id, JAKARTA – Tutupnya bisnis supermarket Giant di seluruh tanah air adalah bukti fenomena keruntuhan dari asset-heavy company.

 

Asset heavy company adalah perusahaan yang memiliki asset fisik yang besar dan beban overhead-nya berat dan begitu menghimpit. Salah satu jenih korporasi yang sangat terdampak oleh pandemi Covid-19.

 

Perusahaan jenis ini sulit mengikuti berbagai perubahan yang terjadi secara tiba-tiba sehingga harus tutup.

 

Asset heavy company umumnya terintegrasi secara vertical, yang berarti mereka memiliki alat produksi dari ujung ke ujung, dari bahan mentah hingga produk jadi.



<more>



Selain supermarket seperti Giant, beberapa jenis heavy-asset company lainnya biasanya ada pada bidang perhotelan dan maskapai penerbangan.


Melansir dari Xaham.id, salah satu penghambat asset heavy company adalah korporasi jenis ini umumnya tidak fleksibel sehingga tidak cocok untuk industri dengan perubahan yang cepat atau industri yang membutuhkan teknologi terkini agar dapat beroperasi dengan optimal.

 

Jadi, sikap tanggap dan inovatif pada perubahan merupakan hal yang sangat penting dalam menghadapi perubahan yang terjadi. Setiap bisnis pada industri manapun juga harus tepat memilih strategi agar dapat menciptakan nilai bagi shareholders atau para pemegang saham.


“Itulah mengapa pertimbangan dan perencanaan matang sangat dibutuhkan ketika memulai sebuah usaha.” Xaham.id


Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA