Jumat, H / 12 September 2025

Pakaian Pahlawan

Kamis 14 Nov 2024 09:11 WIB

Author :Kontributor

Tangkapan Layar

Foto: Dokumen Pribadi

Oleh: Mushlihin

ESQNews.id, LAMONGAN - SMPN 1 Karanggeneng Lamongan memperingati hari pahlawan, yang dilaksanakan pada tanggal 11 November 2024. Sehingga setiap tendik dan jajarannya yang ada di sekolah dimohon berpakaian pahlawan.

Diketahui, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya. Itulah pesan dari presiden Soekarno (10/11/1961).

Afif Anhar, S.Pd berpakaian TNI. Ia seorang guru sejarah dan kaur kesiswaan tersebut terkesan dengan pahlawan nasional jenderal Sudirman. Afif terkesan dengan Jenderal Sudirman karena meskipun dalam keadaan sakit, namun tetap meneruskan perjuangan bersama anak buah.

Burasin, M.Pd berpakaian Madura. Ia adalah seorang guru Bahasa Indonesia dan kaur kurikulum tersebut mengidolakan Sakera. Sakera adalah seorang tokoh pejuang yang lahir di Pulau Madura. Ia berjuang melawan penjajahan Belanda pada awal abad ke-19.

<more>

Drs. Suwito, M.Pd berpakaian pejuang. Kepala sekolah ini mencontoh pahlawan nasional Bung Tomo yang bertempur menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945. Bung Tomo berpidato di radio. Intinya  tidak akan mau menyerah kepada siapapun juga.

Drs. Siswanto berpakaian anak buah atau rakyat jelata. Wakil kepala sekolah ini memang dekat dengan masyarakat. Kepedulian sosial dari guru bahasa Inggris ini tinggi. Rakyat adalah kunci dari setiap perubahan sosial yang berarti (Tan Malaka 1943).

Sementara saya berpakaian pahlawan tanpa tanda jasa alias guru. Bu Dewi menyebut saya sebagai Umar Bakri. Saya juga memakai lencana karya satya x dari presiden Joko Widodo.

Saya terinspirasi dengan pahlawan nasional Ki Hajar Dewantara. Bapak Pendidikan ini merintis Taman Siswa tahun 1922. Semboyannya ing ngarso sung tulodo (di depan memberi contoh), ing madyo mangun karso (di tengah memberi semangat) tut wuri handayani (di belakang memberi dorongan) dipakai hingga kini.

Selain itu saya tertarik dengan pesan Douwes Dekker tahun 1912. Masyarakat yang kuat adalah yang mengerti pentingnya pendidikan.

Pakaian para pahlawan tidak ada yang terbuat dari sutra dan emas. Abu Musa Al Asy'ari meriwayatkan. Rasulullah mengharamkan laki-laki mengenakan sutra dan emas.

Dapatkan Update Berita

BERITA LAINNYA